Malaikat Tanpa Sayap??? - heartkokok

Sabtu, Agustus 22, 2020

Malaikat Tanpa Sayap???

 Keajaiban membawamu datang di kehidupanku. Waktu mungkin sedang berbaik hati, menempatkan sosok dirimu yang sangat baik

Semua kekhawatiran yang aku rasakan, sudah kupastikan dengan baik. Kekhawatiran itu aku ubah dengan persiapan yang matang. Aku pun sudah meyakinkan diri dengan baik, kubisikkan dalam relung hatiku bahwa aku siap dengan segala tantangan yang ada. 'Aku siap berjuang'

Sesaat, aku seperti kuat. Aku pikir aku bisa melaluinya dengan baik. Merencanakan segala hal, lalu melaksanakannya. Selanjutnya tinggal menyesuaikan diri dengan keadaan. 

Tapi, saat dijalankan. Semua berbeda. Keadaan tidak seperti yang aku bayangkan. Kekhawatiranku memang benar, dan persiapanku pun sepertinya sudah matang. Tapi, ada keadaan yang terjadi di luar kendali. Aku lemah, aku tak berdaya, aku menemukan diriku tertatih. 

Meski seperti itu. Ternyata Tuhan benar-benar baik. Aku ditunjukkan bahwa kekuasaanNya begitu nyata. Ia mengirimkan Malaikat tanpa sayap. Dalam bentuk dirimu, dalam bentuk mereka, dalam bentuk kalian.

Secara tidak sadar aku berusaha menutupi segala hal. Aku memperlihatkan menjadi sebuah pohon yang kokoh. Namun aku pun seperti bunga, perlu bantuan lebah atau kupu-kupu agar aku dapat mekar. 

Satu persatu malaikat itu datang, dan membantuku. 

Saat seperti itulah seharusnya aku mencatat di buku harianku, bahwa uluran tangan tersebut sangat berguna. Dan aku pun harus bisa menjadi seperti mereka, menjadi malaikat tanpa sayap yang dikirimkan Tuhan untuk seseorang. 

Aku ingin sedikit membahas tentangmu, salah satu mailakat tanpa sayap itu. 

Beberapa kali, bahkan seringkali kamu begitu baik. Tidak enggan membantu. Bahkan ketika aku tidak memintanya, kamu pun memiliki inisiatif untuk itu. 

Padahal pada umumnya, aku selalu menunjukkan sisi diriku yang paling kuat. Tapi, ada saja keadaan yang secara tidak sengaja menunjukkan sisi kelemahanku saat ada dirimu. Aku terlihat sangat rapuh. Aku terlihat begitu ingin dirangkul. 

Sesekali aku mencoba berpura-pura. Aku bilang 'tidak ada apa-apa'. Walau kau menanyakan ada yang salah denganku.  Dan akhirnya pun aku kalah. Aku menunjukkan perasaan sedihku yang sebenarnya. Aku ternyata membutuhkanmu. 

Lalu, pantaskah aku mengharapkanmu menjadi lebih dari Malaikat Tanpa Sayap?

Tidak ada komentar:

A word from you is a gift for me...

@way2themes