Hari ini tiba saatnya ujian semester IPS, meski banyak sekali hapalannya, jauh-jauh hari kita sudah dibekali oleh guru pembimbing materi yang sekiranya akan keluar pada saat ujian. Hari itu, aku duduk deretan paling pojok, berhadapan dengan meja guru, tiga baris dari depan bersebalahan dengan kakak tingkat.
Sekolah kami menerapkan pengacakan kelas dan rekan duduk setiap mengadakan ujian guna mengurangi kecurangan. Sehingga kelas yang digunakan bukan kelas masing-masing dan rekan sebangku bisa jadi beda angkatan dengan kita. Dengan sangat santai dan cepat, aku kerjakan semua soal-soal yang aku sudah paham betul, he.. he.. Meski banyak, aku seperti sudah pernah baca semuanya, kok. Gampanglah!!
Saat itu, hanya selang tiga puluh menit dari waktu pembagian soal, sedangkan waktu yang diberikan untuk menjawab pelajaran ini adalah satu setengah jam. Dengan sombongnya, aku menyudahi pekerjaanku, dan sudah yakin betul akan jawaban yang aku pilih.
Untuk sekedar mengisi waktu, aku bergegas untuk izin ke toilet. Jalan demi jalan aku susuri, mulai dari izin ke pengawas ujian, hingga keluar dari kelas yang aku gunakan untuk ujian.
Setelah keluar dari toilet untuk buang air, aku bergegas kembali ke kelas ujian dengan berjalan sangat pelan. Lalu dengan sangat santai, aku masuk ke ujung pintu dan izin untuk masuk.
Tanpa rasa bersalah, aku berjalan hingga ke kursi duduk tempat terakhir aku mengerjakan ujian.
Baca juga : Tragedi Sebuah Bunyi Klakson
Dengan sangat kaget dalam hati aku menjerit, '' Lho, kok, bangkuku ada orangnya!''. Lantas, aku refleks menoleh ke kanan dan ke kiri serta melihat seluruh ruangan dan sadar , ''Maaf bu, saya salah masuk kelas,''
Langsung saja seisi kelas itu dengan keras menetertawakanku. Aku pun izin keluar ruangan, lalu mencari letak kelasku. Ternyata, aku hanya salah satu kelas, kelas yang harusnya aku masuki tadi tepat di sebelahnya.
Setelah ujian selesai, secara tiba-tiba aku harus bergaya seperti artis yang tidak tahu malu, wkwkwk. Tapi sebenarnya ulat maluku baru saja sudah terputus dan merasakan kesombonganku sesungguhnya memakan diriku.
Dengan tetap santai dan tidak merasa melakukan kesalahan, setiap kali ada orang yang menanyakanku, aku hanya menjawab, 'hehe salah masuk kelas,''