Senin, Oktober 25, 2021
Berfilosofi
Mengumbar manisnya janji palsu, merangkai berbagai kata, yang indah tiada tara..
Janji.. janji.. janji lagi. Mungkin kamu menjadi salah satu orang yang sering termakan janji palsu? Atau obralan janji manis wakil rakyat?
Duh.. duh duh.. bikin diabetes saja deh! Hi..hi..hi
Permainan kata saat berfilosofi dengan diri sendiri, mungkin bisa lebih manis dari itu. Ya, kan ada benarnya, minimal untuk kedamaian pikiran kita saat itu, meski terkadang banyak salahnya sih.
Berfilosofi mungkin sebagian besar dianggap sebagai rangkaian kata berkepanjangan yang tiada habisnya. Ruwet, mbulet, seperti benang kusut.
Awalnya aku belum menyadari, kata-kata yang tiba-tiba saja muncul dalam benak, terus mengalir bagaikan air. Tak terhenti hingga pada suatu titik yang memuaskan hati.
Benar adanya bahwa, kata-kata manis tak ubahnya wacana, jika tidak diwujudkan.
Bagi orang yang notabennya gemar berpikir, hal tersebut sangatlah wajar. Mengumbar kata-kata lewat tulisan, yang mungkin tidak dimengerti oleh sebagian orang. Bahkan hanya dimengerti oleh diri sendiri.
Namun, pikiran yang semrawut perlu dibantu untuk dirapikan. Baik dan buruknya tergantung olahan kata yang dipergunakan. Membaca menjadi suatu alat untuk mengasah kepiawaian penggunakan diksi yang tepat. Lebih lanjut, beragam kisah dan makna yang tersurat dan tersirat menjadi bahan bakar untuk perdebatan dengan kata-kata yang terpendam itu. Berharap, makin hari menjadi makin bijak.
Mencari kesimpulan saat berfilosofi rupanya sulit. Semakin digali, semakin dalam.
Perlu adanya tanda henti untuk memaksa pikiran itu tidak bertambah liar, meski sebelumnya perlu ditambahi tanda koma. Seperti adanya pengingat, bahwa di dunia ini ada sebuah misteri yang dimiliki dan diatur oleh Sang Maha Pengatur.
Bagiku, mengisi kertas putih dengan tinta hitam tetaplah penting. Sebagai pelepas penat, sebagai pelipur lara, sebagai media penyalur kata-kata yang tidak terbendung.
Semoga menjadi bijak bestari.. bukan malah menyombongkan diri.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
A word from you is a gift for me...