Mencintai Bahasa seperti Diri Sendiri - heartkokok

Selasa, Agustus 24, 2021

Mencintai Bahasa seperti Diri Sendiri



Pernah tidak sih kalian bingung dalam menggunakan di sebagai kata depan dengan di sebagai imbuhan?
Seperti di sini atau disini?

Bulan Agustus masih belum berakhir.. itu artinya masih ada kesempatan buatku ngungkapin hal yang selama ini, eh... kupendam hehe

Aku adalah seseorang yang dilahirkan di Tanah Jawa. Bagiku dan semua keluarga serta tetanggaku, bahasa Jawa telah melekat sedari lahir. Namun demikian tidak membuat kami benar-benar menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari. Secara tidak sadar kami menggunakan dua bahasa sekaligus, yakni Bahasa Jawa dan Bahasa Indonesia. Bahasa Jawa lebih sering kami gunakan sebagai komunikasi sehari-hari, sedangkan Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar yang digunakan di sekolah-sekolah, kantor, maupun media masa. 

Dan aku secara sadar telah mencintai kedua bahasa tersebut. 


Siapa bilang pandai dalam berbahasa asing tidak keren? Aku sangat setuju kalau bisa dengan baik menggunakan berbagai bahasa adalah suatu kebanggaan tersendiri. Namun, tidak keren menurutku apabila penggunannya tidak disesuaikan dengan baik. 

Dewasa ini banyak kita temukan fenomena 'Nginggris' yang ternyata secara tidak sadar kita pun telah terjerumus ke dalamnya. Meski aku pun tidak mengerti semua padanan Indonesia yang baik sih. Hehe. Jadi fenomena tersebut menurutku terjadi karena kita sendirilah yang membuatnya demikian. Bagaimana tidak, kita sendiri saja sebagai penutur aslinya tidak mulai menerapkan menggunakan padanan kata dengan baik dan benar. Kita lebih paham makna download, online, offline, dan sebaliknya lebih asing dengan istilah mengunduh, daring, luring, dan sebagainya. 

Karena aku sudah terlanjur bilang, aku cinta Bahasa Indonesia, mau tidak mau aku harus terus menggunakan bahasa tersebut dengan baik dan benar. He.. he.. kalau tidak kita sendiri, siapa lagi kan?

Ngomong-ngomong, masih bisa santai kok nggunain Bahasa Indonesianya, ngga membuat Bahasa Indonesia menjadi terlalu kaku. Ya kan?!

Selain itu, aku pun juga mencintai Bahasa Jawa, eh meski aku tidak pandai menempatkan diri dalam menggunakan bahasa Jawa ngoko, kromo inggil, kromo alus hehe. Tapi yang pasti, aku bangga dengan Jawa dan budayanya. Karena banyak sekali bahasa Jawa walaupun ngoko, aku masih kurang paham. Dimaklumi kan ya, karena aku lama berada di Tanah Sunda (Tapi ngga pandai bahasa Sunda huhu). Jadi, aku yakin dan tetap bangga kalau suatu saat nanti mengajarkan anak cucuku menggunakan bahasa Jawa. Tidak apa-apa sedikit terlambat dalam penggunaan bahasa asing, karena sebenarnya penanaman jati diri seseorang dimulai sejak dini, bukan? hehe

Tidak ada komentar:

A word from you is a gift for me...

@way2themes