Untuk Apa? Lebih Dekat dengan konsep IKIGAI - heartkokok

Jumat, Juni 17, 2022

Untuk Apa? Lebih Dekat dengan konsep IKIGAI



"..the view you adopt for yourself profoundly affects the way you lead your life. It can determine whether you become the person you want to be and whether you accomplish the things you value.-Carol S Dweck (Mindset)


Kamu hidup sebenarnya untuk apa? 


 i k i g a i 

[ ik - ee - guy ]  •  Japanese 
a reson for being; the things that you get up in the morning 

Tanpa melewatkan pentingnya sebuah proses, setidaknya menurutku, aku harus terus berpikir tentang tujuan atas kegiatan atau pekerjaan yang aku lakukan sekarang.. Iya kan? 

Dulu, sewaktu kecil aku mengira kalau orang dewasa dapat dengan mudah melakukan apa yang ia senangi, tanpa takut nggak ada barengan, tanpa harus mengkonfirmasi atau perlu membuktikan kepada orang lain atas apa yang dilakukannya. 



Saat keniscayaan itu muncul, ternyata kedewasaan seakan mengharuskan kepada setiap insan untuk bisa melangkah dengan sendiri, tetap tegar di tengah badai yang menerpa, meski bahagia kadang diselimuti duka. 


Secara tidak langsung, aku juga harus melatih otak dan hati untuk mencari tujuan utamaku melakukan semuanya.

Berawal dari meneguhkan niat, apakah niat sudah kubenahi?

Apakah cara yang aku lakukan untuk mencapai tujuan sudah kurangkai dengan baik?

Bagaimana jika terpaan datang, omoongan orang meracau, dan datang sesuatu yang tidak sesuai rencana?

Meski tidak harus terlalu kaku, namun jangan pula menyepelekan, karena waktu itu akan cepat berlalu, tanpa tujuan dan rencana yang jelas, tiba-tiba akan datang penyesalan di ujung, 


 ''  Buatlah musik, meski tak ada seorang pun yang mendengar. Lukislah sebuah gambar, meski tak ada seorang pun yang melihat. Tuliskan sebuah cerita singkat yang tak akan dibaca orang.  '' - Ken Mogi The Book of Ikigai

 

Bukan tidak mungkin, kita butuh sebuah validasi atas berbagai pencapaian yang sudah kita lakukan. Seperti penerimaan dan penghargaan yang kerap kita harapkan. Namun ternyata, pemikiran tersebut membuat tidak tenang, hidup jadi tidak apa adanya. 


Melalui tulisan ini, yuk diri ini renungkan.. 

 - Yap, sudah kah kamu membenahi niatmu, untuk menjadikan hidupmu bermanfaat? untuk mencari ilmu? untuk menyelaraskan kehidupanmu, atau hanya sekedar mengisi perut?

-  Apakah rencana yang kamu rakit sudah kamu laksanakan secara istiqomah, apakah masih sering tertunda?

-   Mungkinkah kamu menemukan kesulitan, dan perlu pertolongan senior, mentor, atau teman sejawat?

-  Atau jangan-jangan, kamu masih ingin sebuah tantangan yang lebih dari sekarang?


Jika suatu saat, kita menjadi lupa akan tujuan akhir hidup, cobalah berhenti sejenak,  lalu cari tahu cara untuk kembali pada jalur itu. 


Jadi, untuk apa?

Untuk sebuah kehidupan yang bermakna,

untuk sebuah perjuangan yang berharga,

untuk sebuah romantisme jiwa,

untuk sebuah pertanyaan yang akan terjawab di masa depan.


"Dan tidaklah Aku ciptakan Jin dan Manusia kecuali untuk beribadah kepadaku" (Q.S adz-Dzaariyat: '56). 




Tidak ada komentar:

A word from you is a gift for me...

@way2themes