from Google+ |
Sabtu, Maret 15, 2014
We are Leaders
Leader atau pemimpin dalam kamus Cambridge memiliki arti, a person in control of a group, country, or a situation. Berarti, pemimpin merupakan seseorang yang mengontrol atau mengendalikan sebuah grup, negara, atau kondisi. Sedangkan kepemimpinan sendiri memiliki arti sebuah kumpulan dari berbagai karakteristik yang dapat membuat menjadi pemimpin yang baik (The set of characteristics that make a good leader).
Menjadi pemimpin memiliki tugas yang sangat penting dan besar. Seorang pemimpin harus mampu memimpin dirinya sendiri maupun orang lain. Bahkan diperlukannya dorongan yang kuat dari seorang pemimpin untuk memberikan komando bagi pengikutnya.
Kualitas sebuah organisasi misalnya. Organisasi tersebut tergantung pada bagaimana cara pemimpin tersebut meimpin. Jika pemimpinnya memiliki kecerdasan, keberanian, kesalihan dan kebijaksanaan maka para anggotanya akan terpacu untuk memiliki kinerja yang baik. Apabila yang terjadi adalah sebaliknya, yaitu pemimpin tersebut meiliki hawa nafsu yang tidak terkendali, semena-mena, dan bodoh , akan mengakibatkan pengikutnya memiliki jalan yang sesat sebagaimana yang dicontohkan oleh pemimpinnya.
“Dan demikianlah pemimpin-pemimpin mereka telah menjadikan kebanyakan dari orang-orang musyrik itu memandang baik membunuh anak-anak mereka untuk membinasakan mereka dan untuk mengaburkan bagi mereka agama-Nya. Dan kalau Allah menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggallah mereka dan apa yang mereka ada-adakan.” (Qs. Al-An’am : 137)
Diperlukan bibit- bibit yang baik untuk menjadikan Indonesia memiliki banyak generasi peimpin yang baik. Sehingga kedepannya, tumbuh generasi baik yang dap menjaga amanah yang diberikan untuk menjaga Indonesia yang subur ini. Maka dibutuhkan kerjasama antara semua masyarakat untuk membangun masayarakat islami.
“Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.”(Qs. Al- Israa’ : 16 )
Sangatlah miris apabila kebanyakan orang di Indonesia tercinta ini banyak yang meninggalkan perintah Allah SWT karena memiliki pemimpin yang rakus, tamak dan kejam. Mereka mementingkan kepentingannya sendiri dengan hidup bermewah-mewah, tenggelam dalam gemerlapnya nikmat dunia yang semu ini. Seperti yang dijelaskan ayat di atas bahwa Allah akan menghancurkan negeri yang sebelumnya telah diberi peringatan namun tidak segera bertobat kembali ke jalan yang benar.
Sebagai seorang penuntut ilmu yang harus belajar, maka inilah saat yang tepat untuk mempelajari bagaimana kepemimpinan itu. Materi yang diberikan bervariasi dari memberikan contoh-contoh seorang pemimpin yang baik, menirunya didalam lingkup yang kecil dan mengaplikasikannya di kehidupan nyata.
Kebiasaan baik harus diterapkan dan diajarkan sejak dini agar anak dapat mengetahui dan juga terbiasa dalam melakukan hal baik tersebut. Dengan seperti itu diharapkan dalam menghadapi berbagia goncangan moral di kala tuanya, maka anak akan tetap memegang teguh apa yang menjadi kebiasaanya sewaktu kecil. Larangan memang bisa dituturkan oleh orang tua, namun dalam bentuk sebuah ajakan untuk melakukan sesuatu yang benar, bukan melarang sesuatu yang salah. Sebagai contoh ada seorang ibu yang berkata, “ Jangan makan mie instan , nanti perut kamu sakit!” Dengan larangan tersebut, maka si anak beripikir untuk mencoba karena dia penasaran apakah mie instan tersebut akan menimbulkan sakit perut dengan bumbu-bumbunya yang menggoda selera untuk dimakan.
Penulis yang merupakan seorang remaja sangat mengidamkan sosok pemimpin yang baik namun dimulai dari lingkungan yang kecil saja, seperti organisasi sekolah. Remaja merupakan seseorang yang sedang memiliki puncak semangat untuk melakukan berbagai hal yang menantang. Sebagian besar memilih untuk mengadakan suatu organisasi dimana di dalam organisasi tersebut diperlukan adanya seorang pemimpin. Oleh karena itu, perlu diberikan pelatihan bagaimana kepemimpinan itu seperti apa.
Di dalam hadist Bukhari disebutkan. “Wajib atas kalian bertakwa kepada Allah satu-satunya dan tidak menyekutukannya, dan dengan penuh ketundukan dan ketenangan sampai datang pemimpin pengganti, dan sekarang datang pemimin penggantinya.”
Sebuah tanaman akan terus tumbuh apabila daun yang berguguran masih memiliki daun yang lain untuk memproduksi makanan. Oleh karena itu, sebagai tujuan utama yaitu mencapai masyarakat madani, maka jadikanlah Indonesia negeri yang memiliki akhlak terpuji. Dengan kata lain, sesama orang muslim harus saling mengingatkan untuk taat kepada Allah SWT, terutama bagi anak cucu bangsa. So, be a good leader!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
A word from you is a gift for me...