Kalau kami dapat mengenal lebih dalam ilmu nekropsi ini di mata kuliah patologi. Kalau untuk yang sudah koas, akan mendapatkannya di bagian/stase patologi. Wah, menarik bukan? Jujur sebelum masuk patologi aku sempat was-was karena patologi ini dikenal dengan mata pelajaran yang sangat menantang. Waktu koas ada ujian teori, ujian nekropsi unggas dan non-unggas, dan ada ujian histopatologi. Semua ujian itu ada tantangannya masing-masing. Pokoke semua serba mendadak, jadi kita tidak bakalan tau siapa yang akan menguji kita. Hehe. Jadi ya harus semuanya belajar tiap malam.
Menariknya lagi nih pas nekropsi kita harus betah buat berdiri berjam-jam buat melakukan nekropsi itu sendiri, lalu disambung dengan tentir. Tentir itu diskusi bareng dosen gitu, dan harus siap menerima kalau diri ini begitu tidak tahu apa-apa hehe. Jadi ya harus selalu baca, baca, dan baca! Kalau lagi beruntung kita bisa nekropsi satwa liar lho. Misalnya waktu itu kelompok kami sempat nekropsi beruk dan harimau. Kalau untuk beruknya sudah ada di freezer, sedangkan untuk satwa liar lain biasanya tergantung ada kiriman dari kebun binatang tertenu, kalau beruntung ya bisa ngerasain nekropsi satwa liar seperti harimau seperti kelompokku. Banyakin berdoa aja hehe..
Setelah menjalani koas stase patologi, aku merasa bahwa aku ini semakin harus berlatih dan tentunya harus lebih banyak membaca. Ternyata hal-hal dasar itu sangat membantu kita memahami suatu hal lho. Dan tentu saja, sesatu yang kita pelajari itu hanya sebagian kecil dari luasnya patologi. Jadi jangan mudah puas ya,, hehe..
Tidak ada komentar:
A word from you is a gift for me...