Sabtu, Juli 11, 2020
Dengan tidak Melakukan Apa-Apa?
Hidup sepertinya sederhana, apabila kita tidak banyak berharap, berkhayal, atau berseteru.
Sepertinya hal tersebut mungkin sulit dilakukan. Tapi menengok pelajaran yang dapat diambil dari sebuah desa, hal tersebut mungkin dilakukan. Sederhana saja.
Mari tengok!
Sedikit kita putar navigasi kita ke arah pedesaan, suatu daerah yang jauh dari hiruk pikuk perkotaan.
Mari bayangkan bersama.
Saat kita terbangun, suara kokok ayam penuh memasuki heningnya ruangan. Riung kendaraan tidak terdengar. Jiwa terasa tenang. Hati terasa damai.
Saat membuka jendela, sayup-sayup terdengar tetangga sedang sibuk menyalakan tungku perapian, untuk memasak.
Saat hidung menghirup, terasa aliran udara yang begitu segar masuk ke paru-paru.
Saat sedang berjalan, jutaan senyum siap menyapa. Sekedar menunduk atau menanyakan, 'hendak pergi kemana?'
Hati terasa damai.
Pulang dari sawah, dipikulnya berbagai bahan pangan yang dapat dijadikan lauk untuk malam ini. Sedikit sisa dapat dijadikan bekal untuk pagi. Tidak perlu risau membayangkan persediaan untuk beberapa bulan ke depan.
Semua tersedia di alam. Sedikit demi sedikit, kita meminta untuk mengisi perut. Kita bersahabat dengan alam. Alam pun menjadi bagian dari kehidupan.
Tak lupa. Para pamong desa menyerukan untuk bergotong-royong. Para tetua memberi komando, agar semua dapat bersyukur. Agar semua mengetahui darimana kita mendapat makanan sehari-hari.
Upacara panen raya pun digelar. Kita menjadi terdidik, bahwa kita tidak selayaknya semena-mena dengan mereka.
Dihanyutkannya berbagai hasil panen, ke aliran sungai yang masih jernih itu. Sebagai pertanda bahwa semua yang berasal dari alam akan kembali ke alam.
Beberapa tempat menyebutnya sedekah bumi. Sebagai isyarat bahwa ada bagian yang seharusnya menjadi milik yang lain.
Dan..
Terpaan angin kembali menyelinap di malam yang sunyi. Kita tidak peduli eksistensi. Hanya aku dan mereka, yang ingin menjadi nafas di kehidupan. Menjadi bermafaat, saat hidup.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
A word from you is a gift for me...