Menjadi bermanfaat tanpa harus menjadi terkenal, bisa gak sih?
Mungkin ada banyak orang yang tertarik untuk menjalani kehidupan penuh dengan pengikut atau follower di media sosial. Karena dirasa orang yang memiliki banyak pengikut dapat dengan mudah menjadi orang yang berpengaruh. Menjadi orang yang dikenal sebagai influencer. Sehingga mudah sekali untuk dikenal oleh banyak orang, diikuti gaya hidupnya, gaya berpaikannya, gaya perawatan tubuhnya, dan banyak hal lain yang mungkin lebih privat, seperti pula gayanya dalam beragama, err meski sih dalam beragama tidak nampak ya dari luar.
Namun, aku pikir tidak perlu ya semua orang menjadi seperti itu. Nanti, kalau semua orang terkenal siapa dong yang nonton hehe.
Menjadi generasi yang melewati masa perkembangan zaman, yang merasakan perkembangan teknologi begitu cepat, yaa memang harus diakui sih kalau media sosial memberi pengaruh yang signifikan bagi kehidupan. Kita pun dapat memanfaatkan media sosial sebagai hal yang bermanfaat bagi hobi, usaha, ataupun pendidikan.
Dan menjadi manusia, seringkali dihampiri pikiran untuk menjadi manusia yang bermanfaat. Ya kan begitu?
Dan disadari pula, ada beberapa celah yang masih bisa digunakan oleh siapa saja yang masih ingin menjadi bermanfaat tanpa harus menjadi terkenal.
Teruslah berbuat baik, karena siapa tahu kebaikan itu bisa menjadi salah satu cahaya di kehidupan kita.
Selalu saja ada jalan untuk memberikan kontribusi bagi masyarakat. Bantuan tersebut bisa kita sesuaikan dengan kemampuan. Karena bantuan sekecil apapun itu, aku yakin akan berarti jika melakukannya dengan tulus.
Banyak artis terkenal yang juga melakukan kegiatan amal secara tertutup, dalam artian tidak diumbar-umbar. Meski publik tidak tahu, dan mereka tidak ingin juga, tetap melakukan kebaikan. Wah, jadi bisa juga ya bantuan kecil itu bisa tetap kita lakukan.
Banyak juga para aktivis lingkungan, para pengajar, memberikan dedikasinya yang tinggi terhadap apa yang dilakukannya. Meski telah berkali-kali dilupakan, telah berkali-kali ditendang, tetap tidak patah semangat.
Meski saat ini, wahai diri, bahkan saat tidak memiliki apapun, tetap berbuat kebaikan. Lihatlah sekitar, tidak usah terlalu jauh. Mungkin tenaga kita diperlukan untuk membantu mengajari beberapa anak tetangga dalam pelajaran, mungkin butuh bantuanmu dalam meminjamkan buku, mungkin perlu didengarkan.
Kebaikan itu ada dimana-mana. Banyak orang baik, tapi dunia perlu lebih banyak lagi orang baik.
Tidak ada komentar:
A word from you is a gift for me...