Sudah sampai pada titik ini, setelah perjalanan yang panjang. Maka, saatnya kita bisa bisikkan kepada diri masing-masing,
"Kamu begitu berharga, apa adanya"
Jalanilah peran kita sebagai individu maupun sebagai warga masyarakat yang baik, entah apapun peran yang sedang kita jalani.
Sejak kecil seringkali kerap dikenalkan dengan beragam jenis profesi, yang kemudian menjadi sebuah patokan untuk jawaban, "Apa cita-citamu?"
Seringkali jawaban-jawaban monoton yang akan sering keluar, seperti dokter, guru, polisi, tentara, PNS...
Berbicara mengenai profesi, di luar sana banyak ragamnya, bahkan banyak yang tidak ditunjukkan saat kita duduk di bangku sekolah. Meski saat kecil dulu kita tidak mengetahui pekerjaan mereka, meski guru maupun orang tua kita bahkan masyarakat tidak mengenalkannya pada kita. Bisakah kita mencita-citakannya?
Seperti misalnya, ada orang yang tidak menginginkan dirinya menjadi seorang pedagang kaki lima, seorang penyapu jalan, seorang buruh, namun keadaan membuatnya seperti itu.
Ada pula yang pada awalnya menginginkan menjadi sebuah profesi tertentu, secara beruntung ditakdirkan bekerja sesuai cita-citanya.
Atau pula yang tidak menginginkan profesi tertentu, karena permintaan orang tua atau keluarga, jadilah ia seperti keinginan mereka..
“In real world, the vast majority of people don’t have pre-existing passions waiting to be discovered and matched to a career. The real path to work you love, it noted, is often more complicated.” -Dr Newport
Begitu banyak misteri dunia, yang sulit kita mengerti. Peranku, peranmu, peran mereka berbeda, pekerjaan yang dilakukan berbeda, tanggung jawabnya pun berbeda, ada yang memandangnya rendah, ada yang memandangnya wah, rezekinya pun berbeda-beda, ada yang sedikit ada yang berlimpah, tapi yang terpenting adalah perasaan cukup.
Kata Abi Quraish Shihab, "Yang sedikit tapi berkah, lebih bagus dari yang banyak tetapi tanpa berkah. Rezeki bukan sekedar materi. Persoalan rezeki itu kan persoalan kepuasan hati."
So, jangan berkecil hati ya bagi yang merasa perannya tidak tersorot oleh ribuan mata, tidak terlalu bagus untuk diperlihatkan, terlalu rendah untuk ditiru,
Sesederhana pun peranmu, Tuhan maha Tahu apa yang sedang kamu perjuangkan....
Karya salah satu penulis, @sholahayub
Aku sangat biasa saja. lahir dari keluarga rata-rata. Ilmu sedikit sekali untuk mengobarkan cahaya.. Tak paham cara melampaui stigma dan menjadi sorotan manusia.. kurang indah menampang di banyak mata. apalagi jadi bahan bicara.. Tapi saat kekuatan besar belum bersua dalam dada. Mungkin Allah masih beri kesempatan kita untuk menikmati hal sederhana. Dan beramal semaksimal dibisa. Sesei
derhana .. untuk keluarga.. Mungkin tidak banyak, tapi bisa dekat. Mungkin tidak nampak hebat, tapi akan selalu diingat. Mungkin tidak luas berdampak, tapi tertapak kenanangan hangat. Ya..jika bukan sekarang, pasti tiap kita punya lingkar kecil berharga untuk diberi kasih sayang.. sekecil apapun kekuatan, sesederhana apapun peran.. Allah Maha tahu apa yang sudah kamu perjuangkan.."
Hidup di dunia, bekerja itu merupakan sebuah kewajiban,
untuk menghidupi diri, menafkahi keluarga,
untuk bermanfaat..
Sebagai contoh, peran diri ini ditakdirkan menjadi seorang dokter hewan, di sebuah kota kecil. Pasti banyak orang yang lebih baik dari kita di luar sana, dan akan terus ada yang lebih baik lagi, seiring perkembangan zaman, perkembangan keilmuan...
Dan, aku harus mengingat ini,
"Usaha, tenaga, karya.. lebih layak diperjuangkan.. untuk alasan yang lebih berarti"
Mari jadikan refleksi,
Ya benar, menjadi seorang dokter hewan bukanlah cita-citamu dari kecil, yang akhirnya membawamu memiliki profesi sekarang, namun nikmatilah peran itu. Kan benar peran yang kau jalani ini adalah sebuah titipan yang perlu dilakukan dengan baik,
Jalani, kuasai, dan tebarkanlah manfaat... !
Minta petunjuk Tuhan, agar diagnosa yang diberi, dapat membantu menyembuhkan penyakit, minta petunjuk Tuhan, agar perawatan, pelayanan yang diberikan adalah semata-mata menjadi kewajiban, menjadi sebuah tuntunan ilmu yang bermanfaat, menjadi sebuah peran yang akan dipertanggungjawabkan.
Additional words from stranger, my pen pal, he is a researcher... (Aug '22)
''' Your job's responsibility must be very heavy. You can't allow any mistake to judge and treat the patients. And pets are not just animals for owners but their family members. So the responsibility you feel must be the same as physicians feel. And everyone has a lot of knowledge from the internet, so you may have to upgrade your knowledge every moment. '''
'' ... but my work has less responsibility than yours. And even if I make some mistakes, this doesn't lead to any critical damage (not to die). It was just physically tiring. '''
Tidak ada komentar:
A word from you is a gift for me...