Welcoming Autumn!
Bersiap menuju bulan September, Selamat datang musim gugur!
Tunggu, tunggu dulu, tidak ada musim semacam itu di lho di Indonesia, hahaha
Kalau ngomongin tentang musim gugur, pikiranku langsung tertuju ke daun Maple.
Kenapa gitu?
Maple, menjadi sebuah daun yang entah kenapa aku kagumi sejak di bangku sma. Sebenarnya aku tidak terlalu mengetahui filosofi di balik itu semua sih. Yang aku tahu, kalau ngomongin tentang musim gugur ya..identik dengan daun ini.
Sebelum aku memikirkan tentang filosofi atau keterkaitan maple dengan musim gugur, aku menyukai Maple karena murni Maple, sebuah daun yang memiliki banyak warna, terutama warna merah kecoklatan yang berguguran saat musim gugur.
Maple, memiliki karakter kuat yang membawaku larut di dalamnya. Lalu apa sebenarnya filosofi di balik daun Maple?
Baca juga Leaves, left, and Lost
Menurut pendapatku pribadi, dan imajinasiku pribadi, daun Maple memiliki sebuah kehangatan, arti dari sebuah pengorbanaan, dan mimpi. Seakan daun Maple menyeruakan perasaan semangat untuk mengejar sesuatu yang kita harapkan, entah itu mimpi atau sebuah perasaan cinta.
Oiya, daun Maple menjadi sebuah simbol di bendera Kanada, tetapi sebenarnya aku ga ngehubungin sama sekali ke sana.. Hehe.
Berdasarkan berbagai sumber di internet, aku baru mengetahui kalau daun Maple memang dijadikan sebagai simbol cinta. Selain itu, Maple juga menggambarkan keseimbangan dan panjang umur. Oleh karenanya Daun Maple menjadi simbol kekuatan cinta, uang, dan panjang umur. Hem...
Hehe yaudah deh, terlepas antara makna daun Maple berdasarkan imajinasiku dan beberapa arti lain menurut sebuah kisah, aku tetap mengagumi daun Maple.
Maples in Japan (photo by M.) |
Tidak ada komentar:
A word from you is a gift for me...