Minggu, Oktober 04, 2015
Why do I choose IPB Veterinary medicine
Orang
yang berilmu dan beradab, tidak akan diam di kampung halaman, tinggalkan
negerimu, merantaulah ke negeri orang.
(Imam Syafii)
Nasehat dari Imam Syafi’i tersebut membuat saya
memutuskan untuk merantau sejak duduk di sekolah menengah dan lanjut di bangku
kuliah. Setelah tamat di SMA Sampoerna Bogor saya kembali melanjutkan
pendidikan saya di Institut Pertanian Bogor (IPB). Pilihan untuk pergi sekolah
jauh dari orang tua merupakan sesuatu yang berat. Akan tetapi, beratnya untuk
tinggal secara mandiri di tempat rantau telah saya kalahkan dengan semangat
untuk meraih sejuta mimpi. Berada di IPB dengan program studi Kedokteran Hewan merupakan sebuah keputusan yang tidak mudah. Banyak pertimbangan, kegalauan, dan kebingungan
untuk akhirnya menempatkan program studi ini di pilihan pertama pada SNMPTN.
Sebelum menginjak kelas dua semester akhir di bangku
sekolah menengah, saya tidak tertarik berada di IPB. Waktu itu saya masih
menempatkan target di UI atau UNS. Akan tetapi, setelah saya mengunjungi IPB di
kelas dua, saya menempatkan IPB menjadi salah satu pilihan. Saat itu saya dapat
merasakan kalau saya akan ke sini kembali suatu saat nanti. Sebenarnya di dalam
hati tetap saja saya terus mengalami kebingungan untuk benar-benar menentukan
pilihan yang tepat. Ditambah lagi sekolah saya tergolong baru karena memang
masih meluluskan satu angkatan di atas saya. Kesempatan untuk mendapatkan
universitas di jalur undangan tergolong hal yang sulit. Timbullah pikiran untuk
memilih universitas di daerah sekitar Jawa Barat.
Setelah itu, berkembanglah
ketertarikan saya tentang pilihan ini. Dari dahulu, cita-cita terbesar saya
adalah menjadi seorang dokter. Pilihan tersebut menyurut seiring berjalannya
waktu. Namun, sebuah dorongan yang
keras dari diri untuk membanggakan kedua orang tua yang hanya lulusan SD dan seorang petani telah membuat saya
kembali semangat untuk mengejar mimpi. Tidak apa-apalah jika menjadi dokter itu bukan
berarti harus dokter umum. Kemampuan saya yang hanya rata- rata sepertinya belum
cocok jika memilih dokter. Kebetulan juga saya juga senang melihat
tayangan-tayangan di National Geographic dan
juga majalahnya tentang alam dan hewan.
Dari penayangan tersebut, saya menjadi tertantang unuk memasuki dunia
yang berkaitan dengan alam, dan sampailah pada pilihan kedokteran hewan.
Mulailah saya mencari-cari bahwa profesi ini sama mulianya dengan profesi dokter umum. Tidak hanya itu, ilmu yang didapat dari kedokteran hewan juga luas. Jadi, walaupun saya ini bukan seorang animal lover, tapi saya akan menimba banyak ilmu di sini sehingga saya bisa berkontribusi lebih di dunia kedokteran hewan. Ingin sekali saya bisa menjadi lulusan sarjana pertama di keluarga, ditambah lagi jika bisa lulus profesi. Ternyata saya juga baru menyadari bahwa negara impian, Swiss terkenal akan kualitas susu sapi dan kejunya. Saya berharap suatu saat nanti saya bisa ke sana melihat sapi-sapi di Gunung Alpen yang indah. Akhirnya, karena tekad sudah bulat dan impian-impian saya saling berkaitan, saya putuskan untuk menjadikan Kedokteran Hewan sebagai pilihan pertama di jalur undangan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
A word from you is a gift for me...