Sebelumnya, cerita ini bukanlah fiktif belaka, apabila anda yang merasa mempunyai pengalaman yang sama, mungkin andalah yang sudah saya wawancarai. Wkwk :D
Umrah? Bayangan kalian tentunya tentang sebuah negeri tempat para nabi berasal. Benar sekali. Pengalaman salah satu temanku kali ini sedikit berbeda karena dia pergi ke umrah plus tour ke Turki.
Awalnya aku yang pura-pura jadi reporter ini basa-basi nanya ke dia tentang umrah itu apaan sih? Dan inilah jawabannya.. Jawabannya adaalllaaahhhh..
Umrah itu merupakan ibadah umat islam. Dia pergi ke sana karena ajakan orang tuanya. Selama dua minggu ia dan ibunya pergi ke Turki serta Mekah dan Madinah. Pertama lokasi yang mereka tuju adalah Turki. Sebelumnya dari bandara pakaian yang harus mereka pakai adalah jas untuk musim dingin, karena di sana suhu akan langsung rendah. Perjalanan selama dua belas jam dari Jakarta ke Truki tersebut adalah tanpa transit, sehingga mereka langsung sampai ke tujuan. Naik pesawat selama dua belas jam? Gak apa-apalah, lawong aku aja naik bus lebih dari itu aku jabanin, apalagi naik pesawat, impianku selama ini. He..he..
Okay, kita lanjut bercerita. Jadi, setelah sampai di sana, tempat yang dituju adalah Istanbul. Di sana mereka pergi ke Masjid Ayya Sofia, yaitu sebuah masjid yang dulunya merupakan sebuah gereja. Tapi sayangnya, saat di sana masjid tersebut sedang mengalami renovasi. Tempat ini juga buat syuting film dari novel karya Mba Hanum dan Mas Rangga loh. Tahu kan judulnya? Setalah itu, temenku juga bercerita tentang kunjungannya ke istana Topkapi, sebuah istana Utsmaniyah. Yang membuat aku merinding nih, dia bercerita pada saat di istana, salju turun di Istanbul. Masya Allah. Dan tidak heran jika ia juga bercerita kalau itu adalah nikmat yang sangat luar biasa. Pergi ke Istana Topkapi mirip seperti kalau kita pergi ke keraton. Bedanya ya bentuk kerajaannya. Istana Topkapi memiliki empat halaman tetapi halaman terakhir tidak dibuka untuk umum. Bagi aku yang diceritain tentang istana ini, bayanganku ya hanya seperti penggambaran yang ada di film barat tentang kerajaan dan perang dengan bangunan lama milik penduduk sekitar istana.
Di sana ada sebuah tempat yang dahulu digunakan rapat oleh para pemimpin kerajaan. Di sekitar tempat yang mewah tersebut terdapat keran air yang pada saat petinggi tersebut rapat akan dinyalakan. Tujuannya yaitu agar orang-orang selain yang mengikuti rapat tersebut tidak mendengar percakapan mereka. Awalanya aku mengira kalau tulip itu identik dengan Belanda. Sebenarnya, tulip berasal dari Turki. Di sana ada festival Tulip pada bulan Maret. Di sepanjang jalan di istana, pada saat itu akan banyak bunga tulip yang menghiasi.
Halaman selanjutnya adalah museum. Di museum tersebut terdapat benda-benda peninggalan para nabi. Hatinya bergetar saat melihat betapa besarnya kuasa Allah, dan islam itu memang benar setelah dia melihat pedang milik nabi dan para sahabat. Selain itu, terdapat juga sorban Nabi Yusuf as , kunci kabah, talang air kabah, rambut jenggot nabi, jubah Fatimah yang simple karena terbuat dari kain putih yang sekarang berwarna kusam dan tentunya sangat lebar. Terdapat juga harta Ustmania yang berupa alat makan, catur, perhiasan yang pada umumnya terbuat dari emas, batu-batuan dan berlian. Di sana terlihat juga mahkota yang bawahnya sorban dan terbuat dari emas, batu-batuan dan berlian. Kebanyakan benda-benda peninggalan sejarah yang berada di sana dimasukkan ke dalam peti dan hanya ditunjukkan benda apa yang berada di dalam peti tersebut. Selain itu, di sana dilarang untuk mengabadikan dengan kamera.
Aku jadi kebanyakan menghayal nih ngebayangin tempat yang sebenarnya belum aku kunjungin itu. Jadi pengen…he…he. Okedeh ayuk lanjut cerita. Selain itu, si temenku itu juga berkunjung ke tempat lain. Di sana ia naik gondola atau kereta gantung. Yuhhu.. makin manteb aja kan. Oiya, karena hari itu adalah hari pertama turun salju makanya jumlah salju yang turun sangatlah banyak. Terlihat lingkungan menjadi putih dan seakan-akan terus terguyur salju. Banyak juga yang bermain salju, kalau di fil-film barat tuh seperti yang seluncuran gitu loh.. tapi dia tidak tahu namanya.
Ehm… kalau pergi ke suatu tempat kita pastinya makan kan? Nah, di Turki makanan memang kelihatan menarik dan cantik-cantik. Tapi yang namanya lidah Indonesia yang terbiasa dengan rempah-rempah akan merasa aneh jika makan-makanan di sana. Ada semacam sop yang bahan dasarnya tomatlah, ada kue yang kejunya banyak tapi malah pahitlah, dan satu hal yang harus kita tahu kalau orang-orang Turki itu makannya porsi besar. He..he.. Di sana juga banyak burung-burung yang bertebangan bebas di deka kita.. kayak yang di tv.. *sekali lagi cuma bisa ngelihat di tv
Selanjutnya adalah tempat yang seutama-umtamanya tempat di bumi. Yaitu Mekah al-mukarromah dan Madinah al-munawaroh. Hem, Karena di sini adalah tempat suci, maka dari itu temenku tidak terlalu banyak mengambil gambar. Takutnya jika banyak mengambil gambar akan mengurangi niat kita beribadah. Ehm,,, sebentar. Jika kita sedang berada di tempat biasa kita akan melihat orang lebih ke status sosialnya, seperti teori Sosiologi. Nah, jika sedang berada di Mekah, di anatara beribu orang dari seluruh penjuru negeri akan merasakan hal yang sama di sana, yaitu sama-sama berhimpitan dan hanya memakai baju yang ala kadarnya. Tahu kana pa maksudku? He,,he.. Subhanallah, semoga temenku bisa kembali lagi ke sana dan aku, kalian para pembaca bisa dipanggil oleh Allah. Karena walaupun kita mampu tetapi kalau Allah tidak memanggil, maka kita tidak akan sampai ke sana.
Genkss… pokoknya pengalaman temenku saat di Mekah sangat menambah keimanannya. Bayangkan saja jika hati kita kosong tanpa iman, dada kita akan merasakan sesak dan kehampaan yang luar biasa. Serasa tidak ada gunanya hidup di dunia ini. Untuk itu, aku berharap diriku ini terus berpegang teguh terhadap keimanan kepada Allah dan terus memperbaiki diri. Aamiin.
Btw, aku pengen deh naik pesawat. Hii..hi.. xD
-
Tidak ada komentar:
A word from you is a gift for me...