Mungkin Bukan Hanya Kamu - heartkokok

Kamis, Mei 21, 2020

Mungkin Bukan Hanya Kamu

Bumi bukan hanya berputar untuk kita.
 
Pernah ga sih ngerasa, kalau sesuatu yang menimpa di hidup kita terasa begitu berat. Seakan semua beban sedang kita pikul sendirian. Tidak ada satupun orang yang bisa diandalakan, bahkan keluarga atau teman terdekat. Semuanya benar-benar tidak bisa diharapkan. Seakan-akan semesta pun tidak berpihak pada kita. 

Pemikiran ini muncul kembali setelah aku menuntaskan Reply 1988 dan Reply 1944. Berhubung aku ketinggalan update dan baru menontonnya di tahun 2020, aku tidak menyelesaikan semua serinya, dan alih-alih dari 94 malah mencoba yang 1988 terlebih dahulu. Dan rasanya, jiwaku seperti terguncang. Drama tersebut sangat dekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Bercerita tentang kekeluargaan, pertemanan, romansa, pekerjaan, dan berbagai masalah hidup lainnya. Tapi pasti terdapat pelajaran yang dapat kita petik dari drama tersebut. Aku sangat kagum terhadap perjuangan dan kasih sayang yang tercipta dalam drama. 

'Terkadang, orang asing lebih baik daripada keluarga dekat'
Karena berkisah tentang persahabatan yang terjadi di satu blok rumah, drama tersebut sangat kuat dalam menceritakan bagaimana keluarga-keluarga tersebut sangat murah hati, berbagi satu sama lain. Hampir tidak ada batasan antara satu keluarga dengan keluarga yang lain. Mereka sangat peduli apabila ada salah satu orang dari tetangganya mengalami permasalah.

Tapi ada satu hal yang paling menarik di sini. Yakni kisah cinta Doek Sun. Begitu rumit, karena melibatkan banyak perasaan. Pertama, aku ikut merasakan setelah mengetahui Sun Wo mencintai kakak Doek Sun, alih-alih dirinya. Ternyata Doek Sun disukai oleh dua orang temannya, Choi Taek dan Juhnwan. Nah, untungnya dari awal aku sudah mendukung penuh Choi Taek, jadi sangat senang dengan cerita akhirnya. Eh tapi, banyak pendukung Juhnwan yang patah hati karena melihat mereka sangat cocok, tapi di drama cerita mereka tidak berakhir bersama.

Jika saja aku di pihak Juhnwan, aku juga akan merasakan hal yang sama. Pastinya, rasa sakit itu akan tetap singgah di hati Juhnwan. Dan akan sulit menerima hal seperti itu, dan pastinya akan menyalahkan dirinya jika saja dulu dia mengungkapkan perasaannya kepada Doek Sun. 'Bukan hanya soal waktu, tapi terlalu banyak keraguan' begitu kira-kira perasaan Juhnwan ketika dia terlambat untuk menemui Doek Sun di saat terpenting. Namun, dia akhirnya sadar bahwa selama ini dia memiliki banyak kesempatan, akan tetapi keraguan mengalahkan niatnya untuk segera mengungkapkan perasaannya pada Doek Sun. 

Sering dialami oleh kita, mungkin oleh aku juga. Terkadang sesuatu tidak untuk diungkapkan dengan langsung, secara terang-terangan. Hanya tindakan yang sering ditunjukkan, bahkan malah sering menimbulkan kebingunan. Tidak banyak yang memahami untuk merespon, sebagian mengetahui tapi tidak memiliki kesamaan rasa, yang lain benar-benar memilih diam, sedang yang lainnya enggan untuk menyerah, meskipun terlampau sakit. 

Berbicara mengenai hal tersebut, ternyata banyak yang mengalaminya. Namun, aku selalu saja berpikir bahwa seandainya tidak ada di Indonesia, pasti tidak perlu ada gengsi yang tinggi. Sering menemukan di drama jika mereka bisa dengan baik untuk memulai, tapi tidak ada lagi hal yang selanjutnya terlalu mereka pikirkan, entah itu gengsi atau malu karena dibuli. 

Tidak ada komentar:

A word from you is a gift for me...

@way2themes