Lepas dari medsos? - heartkokok

Minggu, Mei 17, 2020

Lepas dari medsos?

Selama ini, aku terlalu banyak menerka berbagai tanggapan dari orang. 
Terlalu banyak kegiatan yang menyuruhku untuk melihat berbagai macam kegiatan orang. 
Sempat berpikir untuk tidak boleh melewatkannya saja barang sebentar. 
Sempat pula berpikir, bahwa kegiatan yang sedang aku lakukan, akan menarik dan patut untuk selalu disebar ke media sosial. 

Kegiatan yang tanpa ujung tersebut mencapai titik jenuh dan akhirnya membuatku bosan. Aku tidak lagi memiliki gairah untuk melihat story ig, timeline twitter, vlog atau semacamnya. Hanya sedikit saja keinginanku untuk menyebarkan apapun itu. Selebihnya aku hanya sekedar membagikannya, tanpa berharap akan mendapat tanggapan dari banyak orang. 

Itulah, kata kuncinya.
" Di dunia ini seakan memperlihatkan bahwa media sosial dan segala rupanya mencoba membangun harapan baru bagi sebagian orang"
Tentu hal tersebut tidak lah buruk. Malah dapat menciptakan peluang bisnis yang baik. 

Seperti ungkapan yang populer, 'sesuatu yang berlebihan itu tidak baik.' Aku pun demikian, tengah merasakan ketidakbaikan dari menggunakan media sosial secara berlebihan. Perasaan gelisah kadang menghampiri jika tidak banyak yang reply tweetanku, jika tidak ada nama gebetan sebagai daftar viewersku, atau sekedar haha dan wkwk terhadap celotehan yang yang sedang kubuat. 

Hanya saja, semua orang juga seperti kita, manusia. Tidak semua hal yang mereka lihat menarik baginya. Tidak semua hal perlu untuk direply. Tidak semua hal perlu untuk dilihat. 

Harapan yang palsu tersebut tidak selayaknya dipupuk. Lebih baik harapan tersebut beralih ke sesuatu yang lebih bermakna dan berguna. 

Kini, kumencoba tidak lagi berlandaskan harapan yang semu. Harapan yang sejati menurutku adalah menjadi lebih tenang dan lebih terhibur terhadap segala hal yang aku buat. Karena bagiku hanya duduk diam melihat segala hal tanpa mengekspresikan sesuatu seperti membelenggu tubuhku dengan jerat tali, tidak bebas. Aku berhak untuk menunjukkan segala hal yang menurutku dapat dilihat orang. Aku pun berhak memberikan sejumlah kata-kata yang menurutku dapat juga dijadikan inspirasi bagi orang-orang. Bahkan aku juga berhak membalas kegiatan orang dengan tanggapan-tanggapan yang masih pantas. 

Boleh jadi aku lebih semangat membuat berbagi tulisan setelah aku menyebarkannya, kemudian lebih terpacu ketika seseorang memberikan tanggapan positif. Namun, pantaskah aku memiliki rasa sedih ketika ada banyak tanggapan negatif menghampiri? Boleh, karena itu hal yang wajar. Tidak semua hal akan memberikan satu tanggapan, tapi yang tidak wajar adalah menanggapinya secara berlebihan.

Terus berkarya, walau itu hanya sebuah kalimat. 








Tidak ada komentar:

A word from you is a gift for me...

@way2themes