Juli 2022 - heartkokok

Minggu, Juli 17, 2022

Kita Sama
Juli 17, 20220 Comments

 

"Miskin kaya susah senang ada dimana-mana
Orang desa orang kota kita semua sama
Biar rambut sama hitam tapi hati bisa berbeza
Walau muda atau tua yang beza hanya takwa"




Masih ingat lagu religi oleh Raihan ? Bagi kalian kaum yang seumuranku dan di atasku, harusnya tau sih ya wkwk.

Menurutku, ini adalah salah satu fungsi lagu religi, menghibur pasti iya, tapi sekaligus menjadi pengingat akan kehidupan yang penuh fatamorgana ini, terlebih makin maraknya media sosial. hi hi hi

Sepertinya ngga ada bosannya ya aku membahas tentang media sosial, sebenarnya karena apa sih? Apakah sekuat itu pengaruhnya? Apakah karena aku juga menjadi korban dampak buruk media sosial? 

Jawabannya tentu iya, pengaruhnya sangat kuat, mungkin jadi korban tapi tidak sadar, TAPI tetep kok masih banyak manfaatnya!


Well, secara tidak sadar hidup kita sering  terbawa arus 'trending' terkini, yang lagi 'viral' saat ini.  Sehingga muncul kemudian istilah, FOMO, fear of missing out

Takut ketinggalan zaman, takut gasesuai dengan teman-teman, silau sama kesuksesan orang! Dia enak banget, beli ini itu! Dia keren banget kuliah di LN! Dia masih muda, lulus dari univ ternama, nikah muda, langsung punya usaha, kaya lagi!

Gemerlap silau duniawi tersebut gampang banget mampir di otak, apalagi jika mode galau sedang on! wkwk. Jadi ngebuat tambah gundah galau gulana. 

Kalau sudah begitu, istirahat sejenak dan mari kita tengok salah satu insight dari Mbak Kalis yang aku petik!


'Pandanglah dunia seperti karakter diri yang ingin kamu bentuk. Semuanya kembali ke kebutuhan dan filsafat hidup masing-masing, jangan-jangan keputusan kita bias pada kehidupan orang lain dari media sosial?'

Eits.. gimana? Tuh kan ngena banget ya. Setiap orang pasti memiliki cita-cita sendiri ingin hidup yang seperti apa, ingin tinggal di rumah yang gimana, atau memiliki pasangan yang seperti apa, pekerjaan yang mapan, dan segenap impian yang lain. Aku ngerasa dengan memiliki cita-cita kita menjadi semangat saat melakukan suatu hal, kalau lagi cape ya, istirahat dulu nanti dilanjut lagi, ya kan!

Tapi, beneran nihh yang mau kita pengen itu sesuai dengan hati nurani? Beneran ga ikut-ikutan aja? Nggak cuman asal buat konten?

Jadi, ngga usah takut ya diri ini jika ga bisa seperti yang lain! Engga semua hal yang dibagikan di sosial media mereka itu bener, jangan takut jalan yang sekarang kamu tempuh berbeda!


"Anyway, hidup itu secukupnya saja. Mau jajan enak, uangnya cukup

Mau main sama ponakan, waktunya cukup

Dan cukupnya kita itu beda-beda. Ngga usah distandarisasi." WMN by Narasi



Kita sama dalam banyak hal, 

Kita sama-sama menginginkan kebahagiaan, 

Tapi persamaan kita kita tidak tentu sama, kita memiliki jalan dan rentang waktu yang berbeda-beda


 


 
Reading Time:

Kamis, Juli 07, 2022

Menikmati Peran
Juli 07, 20220 Comments

Sudah sampai pada titik ini, setelah perjalanan yang panjang. Maka, saatnya kita bisa bisikkan kepada diri masing-masing,

 

 

"Kamu begitu berharga, apa adanya"


Jalanilah peran kita sebagai individu maupun sebagai warga masyarakat yang baik, entah apapun peran yang sedang kita jalani.  


Sejak kecil seringkali kerap dikenalkan dengan beragam jenis profesi, yang kemudian menjadi sebuah patokan untuk jawaban, "Apa cita-citamu?"

Seringkali jawaban-jawaban monoton yang akan sering keluar, seperti dokter, guru, polisi, tentara, PNS... 


Berbicara mengenai profesi, di luar sana banyak ragamnya, bahkan banyak yang tidak ditunjukkan saat kita duduk di bangku sekolah. Meski saat kecil dulu kita tidak mengetahui pekerjaan mereka, meski guru maupun orang tua kita bahkan masyarakat tidak mengenalkannya pada kita. Bisakah kita mencita-citakannya?


Seperti misalnya, ada orang yang tidak menginginkan dirinya menjadi seorang pedagang kaki lima, seorang penyapu jalan, seorang buruh, namun keadaan membuatnya seperti itu. 

Ada pula yang pada awalnya menginginkan menjadi sebuah profesi tertentu, secara beruntung ditakdirkan bekerja sesuai cita-citanya.

Atau pula yang tidak menginginkan profesi tertentu, karena permintaan orang tua atau keluarga, jadilah ia seperti keinginan mereka.. 


“In real world, the vast majority of people don’t have pre-existing passions waiting to be discovered and matched to a career. The real path to work you love, it noted, is often more complicated.” -Dr Newport 


Begitu banyak misteri dunia, yang sulit kita mengerti. Peranku, peranmu, peran mereka berbeda, pekerjaan yang dilakukan berbeda, tanggung jawabnya pun berbeda, ada yang memandangnya rendah, ada yang memandangnya wah, rezekinya pun berbeda-beda, ada yang sedikit ada yang berlimpah, tapi yang terpenting adalah perasaan cukup. 


Kata Abi Quraish Shihab, "Yang sedikit tapi berkah, lebih bagus dari yang banyak tetapi tanpa berkah. Rezeki bukan sekedar materi. Persoalan rezeki itu kan persoalan kepuasan hati." 


So, jangan berkecil hati ya bagi yang merasa perannya tidak tersorot oleh ribuan mata, tidak terlalu bagus untuk diperlihatkan, terlalu rendah untuk ditiru, 

 

 Sesederhana pun peranmu, Tuhan maha Tahu apa yang sedang kamu perjuangkan.... 


Karya salah satu penulis, @sholahayub

   Aku sangat biasa saja. lahir dari keluarga rata-rata. Ilmu sedikit sekali untuk mengobarkan cahaya.. Tak paham cara melampaui stigma dan menjadi sorotan manusia.. kurang indah menampang di banyak mata. apalagi jadi bahan bicara.. Tapi saat kekuatan besar belum bersua dalam dada. Mungkin Allah masih beri kesempatan kita untuk menikmati hal sederhana. Dan beramal semaksimal dibisa. Sesei

derhana .. untuk keluarga.. Mungkin tidak banyak, tapi bisa dekat. Mungkin tidak nampak hebat, tapi akan selalu diingat. Mungkin tidak luas berdampak, tapi tertapak kenanangan hangat.  Ya..jika bukan sekarang, pasti tiap kita punya lingkar kecil berharga untuk diberi kasih sayang.. sekecil apapun kekuatan, sesederhana apapun peran.. Allah Maha tahu apa yang sudah kamu perjuangkan.."



Hidup di dunia, bekerja itu merupakan sebuah kewajiban, 

untuk menghidupi diri, menafkahi keluarga,

untuk bermanfaat.. 


Sebagai contoh, peran diri ini ditakdirkan menjadi seorang dokter hewan, di sebuah kota kecil. Pasti banyak orang yang lebih baik dari kita di luar sana, dan akan terus ada yang lebih baik lagi, seiring perkembangan zaman, perkembangan keilmuan...

Dan, aku harus mengingat ini, 

 

 "Usaha, tenaga, karya.. lebih layak diperjuangkan.. untuk alasan yang lebih berarti"


Mari jadikan refleksi, 

Ya benar, menjadi seorang dokter hewan bukanlah cita-citamu dari kecil, yang akhirnya membawamu memiliki profesi sekarang, namun nikmatilah peran itu. Kan benar peran yang kau jalani ini adalah sebuah titipan yang perlu dilakukan dengan baik,

Jalani, kuasai, dan tebarkanlah manfaat... !


Minta petunjuk Tuhan, agar diagnosa yang diberi, dapat membantu menyembuhkan penyakit, minta petunjuk Tuhan, agar perawatan, pelayanan yang diberikan adalah semata-mata menjadi kewajiban, menjadi sebuah tuntunan ilmu yang bermanfaat, menjadi sebuah peran yang akan dipertanggungjawabkan.



Additional words from stranger, my pen pal, he is a researcher... (Aug '22)

''' Your job's responsibility must be very heavy. You can't allow any mistake to judge and treat the patients. And pets are not just animals for owners but their family members. So the responsibility you feel must be the same as physicians feel. And everyone has a lot of knowledge from the internet, so you may have to upgrade your knowledge every moment. ''' 

'' ... but my work has less responsibility than yours. And even if I make some mistakes, this doesn't lead to any critical damage (not to die). It was just physically tiring. ''' 



Tetap semangat dalam berkarya ya!

Reading Time:

Minggu, Juli 03, 2022

Kisah Si Boy - Seekor Anjing Pendonor
Juli 03, 20220 Comments

Pahlawan kecil yang ini bernama Boy,

Rambutnya berwarna campuran cokelat tua dan hitam

Asal usul rasnya tidak begitu jelas

Tubuhnya pun mungil



Khas"Anjing Kampung!"

Begitu kebanyakan orang menghardiknya

Kehadirannya di dunia

sering disalahartikan



Tidakkah kita melihat

Malaikat kecil ini begitu lugu

Dengan berlari-lari kecil dia langkahkan kakinya,

Ia kibaskan ekor, menggonggong pelan,

Mengendus-endus dengan rasa ingin tahu yang

tinggi

Mengajak bermain




Boy dengan pendamping saat Dog Fashion Show


Mungkin pada kisah lamanya,

Ia dianggap hanyalah sebuah beban,

Bagi hewan lainnya,

ia adalah seekor pendonor, sosok pahlawan,

sesosok malaikat



Ia menjadi malaikat tanpa sayap,

yang dengannya mengalir darah-darah suci

Darah-darah kehidupan

Ia memberi kesempatan untuk hidup,

Bagi anjing lainnnya,



Agar masih bernafas di dunia,

Agar mereka masih dapat bahagia dengan

keluarganya

Agar mendapat kasih yang tidak ia dapat

sebelumnya



Dalam bisikannya, seakan dia berkata

"Pada suatu hari nanti,

Aku ingin dibangunkan

Dari gonggongan kebahagiaan,

dari mereka yang mengalir darahku"



Kisah si Boy

2022 by FR








Reading Time:

Jumat, Juli 01, 2022

Juli 01, 20220 Comments

 Tidak ada yang kekal di dunia yang kejam ini--- bahkan tidak kesulitan kita. Charlie Chaplin

Hidup tidak harus mudah, apa pun asal bukan kehidupan yang kosong. Lise Meitner







Reading Time:

@way2themes