heartkokok: Sosok
Tampilkan postingan dengan label Sosok. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sosok. Tampilkan semua postingan

Sabtu, Juli 03, 2021

Ini Passion atau Demen? Ngobrol bareng Osa ngomongin tentang Passion
Juli 03, 20210 Comments
"Osa, lagi di hutan atau tidak?"


Ada yang kangen obrolan kita bareng 'sosok' anak kedokteran hewan yang menginspirasi? 
Kali ini obrolan kita bakal seru banget nih, karena kita akan ngobrol bareng orang yang dulunya bercita-cita jadi polisi eh tapi kok sudah lulus jadi dokter hewan.

Auzan Zihni Sukaton yang akrab dipanggil Osa merupakan dokter hewan yang baru saja menetas. Seorang yang lahir pada 11 Juni 1997 ini dikenal sebagai orang yang jarang banget ada di daratan alias sering banget di hutan.

Lho kok gitu, sih? Apakah Osa tinggal di sana?

Ngomongin soal itu, penasaran ga sih kalian kenapa Osa sampai dikenal di kalangan teman-teman sejawat menjadi penghuni hutan? 

"Osa, lagi di hutan atau tidak?" Wawancara pun dimulai dengan menanyakan keberadaan Osa. Syukurlah wawancara dilakukan pada waktu yang tepat, ia sedang tidak ada di hutan hehe. Tapi wawancara harus segera dilakukan, karena tidak lama lagi, ia akan kembali melakukan aktivitasnya di hutan. wkwk. 

Los geht's!

Milenial yang berasal dari Malang ini mulai tertarik akan dunia petualangan sejak SMP. Ia mulai serius dengan kegiatannya setelah masuk kuliah di FKH IPB. Keseriusannya dibuktikan dengan mengikuti kegiatan mahasiswa bernama 'UKF' Uni Konservasi Fauna IPB. 




Kok, awalnya pengen jadi polisi malah jadi dokter hewan? 

Oiya teman teman, Osa baru banget menjalankan UASDH atau kompre yang menjadi syarat sebelum akhirnya dinyatakan sebagai dokter hewan. Tapi kok bisa ya kuliah di kedokteran hewan IPB, fakultas yang terkenal sulit dan banyak hafalan serta praktikumnya itu? 

"Jadi dulu, aku sempat daftar polisi, udah ikut tes juga, tapi belum berkesempatan masuk. Saat ada seleksi masuk perguruan tinggi aku telat tahu mau masuk apa, karena Poster FKH IPB yang tersebar di sma aku ada gambar hewannya akhirnya aku milih kuliah di fkh deh.. hehe"  Btw, wah jadi penasaran ga sih, dulu poster FKH IPB semenarik apa?  wkwk

Meski awalnya tidak terpikirkan akan berkuliah di kedokteran hewan, ia tidak mau melewatkan tugas atau pekerjaan diskusi kelompok. Dan pada akhirnya dia telah menuntaskan apa yang ia mulai, yakni lulus dengan gelar dokter hewan. 

Alasannya pun begitu menyentuh, teman-teman. Ia yakin bahwa tanggung jawab merupakan hal yang sangat penting. Terlebih lagi, selama ini orang tuanya telah membiayayai kuliah dan merestui apapun kegiatan yang dilakukannya. 

"Prioritas sama tanggung jawab itu beda." "Sebenarnya kita lulus di IPB itu merupakan tanggung jawab terhadap orang tua dan negara, walau mengejar passion itu bisa jadi merupakan prioritas kita." 

Lebih lanjut lagi dia pun menambahkan, "Meski jujur kalau kuliah di FKH itu bukan prioritasku, melainkan mengejar passion dengan aktif mengikuti kegiatan ukf [red], aku tetap harus bertanggung jawab untuk menyelesaikan pendidikanku, dan aku pun udah membuktikannya dengan lulus sebagai dokter hewan." 


"Ada pernyataan seperti ini sa, kejar uang dulu passion nanti, atau 
kejar passion dulu uang nanti mengikuti, kamu lebih setuju yang mana?

"Kalau untuk saat ini sampai kira-kira 4-5 tahun kedepan, aku memilih mengejar passion agar aku bisa mengembangkan potensi diri. Untuk ke depanya aku belum tahu, yang pasti aku juga nanti harus memikirkan masa depanku, terlebih jika sudah memiliki orang yang harus aku kasih nafkahi misalnya, hehe."

Kita tidah usah takut teman-teman. Memilih antara passion dan mengejar pendapatan memang tidak bisa langsung nilai baik buruknya. Karena tiap individu memiliki pertimbangannya masing-masing. Selain itu menurutnya, sebagai anak muda kita perlu menggali potensi kita, terlebih lagi saat menjadi seorang mahasiswa. Seperti yang kita tahu bahwa di kampus terdapat berbagai macam organisasi maupun komunitas yang mendukung perkembangan diri kita masing-masing. Bebaskan diri kita, dengan lebih tahu bagaimana potensi diri serta cara kita bersosialisasi dengan teman maupun masyarakat . Tentunya dengan tetap bertanggung jawab terhadap kewajiban kita ya, teman, harus dengan dibarengi melakukan time management dengan baik.  

Kegiatan Osa di UKF ngapain aja?

Ngomong-ngomong soal kegiatan yang dilakukan oleh Osa di UKF ini sebenarnya beragam, sebagian besar kegiatan yang dilakukan adalah melakukan kegiatan lapang di hutan untuk mencari keragaman, keanekaragaman, kepadatan, dan kelimpahan jenis fauna. Untuk seseorang yang tingkatannya sudah seperti Osa masa bisa lebih mendalam lagi, seperti mempelajari ekologi jenis spesies tertentu, seperti perilaku, pakan, masa berkembang biak dan lain-lain yang lebih spesifik. 

Sebetulnya, kegiatan konservasi yang lengkap meliputi kegiatan perlindungan, pengawetan atau pelestarian, dan pemanfaatan yang tidak berlebihan. Namun, kegiatan yang saat ini ia lakukan belum seluas itu. Kalau teman-teman mau tahu lebih lanjut bisa kepoin lembaga yang memiliki wewenang tersebut ya.. 

Sebelum melakukan pengamatan di lapang, banyak hal yang harus dipersiapkan. Yang pertama adalah tekad atau kemauan yang besar. Kegiatan di lapangan memiliki banyak tantangan. Kondisi cuaca pun tidak menentu.  Tekad atau kemauan yang besar membantu kita untuk terus melakukan kegiatan hingga akhir dengan baik. Yang kedua adalah studi literatur untuk mengetahui kondisi lapangan, seperti perkiraan cuaca, fauna yang sering ditemukan dan lain lain. Saat di lapang kita harus benar-benar memperkiraan jauh ke depan sebagai persiapan untuk kegiatan yang dilakukan selama di lapang, tentunya agar tidak pulang dengan tangan hampa. Melainkan memiliki hasil pengmatan yang kita harapkan. Selanjutnya pengetahuan dasar tentang cara bertahan  juga merupakan hal penting yang harus dimiliki jauh-jauh hari sebelum kita terjun ke lapangan. 


Tahu gak temen-temen semua, kalau Osa dan beberapa kawannya telah menulis buku. Hal ini sekali lagi membuktikan bahwa ia benar-benar mengejar apa yang ia yakini sebagai pilihannya dengan sangat baik. Untuk lebih detailnya, teman-teman bisa kunjungi instagram @yayasankiara ya.. 

Buku Karya Osa dkk

Osa tertarik jadi dokter hewan satwa liar?

Bicara soal menjadi dokter hewan yang ahli di bidang satwa liar bukan hal yang mudah menurutnya. Jika sebagai dokter hewan yang dimaksud di sini ialah tentang tindakan dokter hewan sebagai medik veteriner, yang kegiatannya mencakup pengobatan hewan. Namun, tentunya dokter hewan juga bukan mengenai pengobatan saja ya teman, ada yang lebih luas dari itu. 

"Dokter hewan itu tidak selamanya bicara tentang medis, kalau selamanya belajar tentang medis, buat apa kita belajar perilaku hewan?" "Saat kita mempelajari perilaku keseharian satwa, sebagai dokter hewan kita mungkin kita memiliki manfaat tersendiri, seperti misalnya saat melakukan pengematan perilakunya juga akan mengamati bagian yang sudah mengarah ke arah medis tentunya, karena kita sudah mempelajarinya sewaktu kuliah dan sudah menjadi bagian dari cara berpikir kita sebagai dokter hewan. "

Tidak diragukan lagi deh, teman-teman kalau ditanya soal pengalaman Osa dalam melakukan kegiatannya. Aku harap setelah membaca kisah Osa yang inspiratif ini, kita jadi lebih percaya diri mengenai apapun yang kita sedang usahakan, meski itu berbeda dari kebanyakan orang. Kita juga harus terus mengasah potensi diri tentunya, tidak lelah untuk belajar. Entah itu mengejar passion atau mengejar karir, lakukanlah itu yang menurut kita baik, tapi harus bertanggung jawab sehingga kita melakukannya dengan maksimal :)

Sebagai bonus, kalian bisa lho mengunjungi situs https://www.inaturalist.org/people/auzansukaton


sebagian hasil jepretan Osa saat pengamatan ada di sini lho!



Teman-teman semua, terima kasih ya sudah meluangkan waktunya mengunjungi heartkokok.site yang memiliki tampilan baru (meski masih b aja tapi aku baru bikin domain lho wkwk). Oiya, sebagai penutup kita dapet closing statement menarik nih dari Osa. 

"Lebih baik berdarah-darah mengejar impian kita daripada tergerus dengan impian orang lain akan diri kita"

See you, 
namaste! 
Reading Time:

Sabtu, Agustus 29, 2020

Dokter Hewan Juga Jago Seni, Kenapa Engga?
Agustus 29, 20200 Comments

Menggeluti karir di kedokteran hewan, tentunya adalah prioritas utama kita sebagai lulusan dokter hewan, karena kita telah dididik untuk menjadi seorang dokter hewan yang memiliki tugas dan tanggung jawab tertentu.

Namun, bagaimana jika tidak hanya keren di bidang dokter hewan saja?

Hari itu kami disambut dan telah resmi diterima di fakultas kedokteran hewan dalam acara Intravena. Saat intravena kami begitu menikmati lagu yang sedang kami nyanyikan. Sesuai nama acaranya, kami seperti mendapatkan suntikan semangat melalui nadi kami dari sebuah lagu. Lagu tersebut berkisah tentang persahabatan, tentang kerja keras, dan juga kebersamaan.

Setelah beberapa tahun di fkh, suntikan semangat yang didapat sejak intravena tersebut terus membersamai kami, angkatan 52. Ternyata di balik lagu yang sangat menyentuh tersebut adalah seorang lulusan dokter hewan, yakni kak Denis Sutrisno bersama tim.

Jika bicara mengenai seni, pada postingan bertajuk 'Sosok' sebelumnya telah hadir Diyu, seorang mahasiswa fkh yang juga jago seni.

| Baca juga: Mahasiswa fkh Jago Seni, Kenapa Engga?

Kali ini, saya mendapatkan kesempatan yang luar biasa nih karena bisa ngobrol bareng kak Denis, sosok di balik pencipta lagu intravena tersebut. 

Kak Denis Sutrisno yang akrab disapa Kak Denis atau Kak Densus menggeluti telah bidang seni musik sejak tahun pertama kuliah. 

Saat ini Kak Denis tengah bekerja di salah satu perusahaan swasta sebagai seorang TSR (Technical Service Representative).

Kak Denis merupakan seorang penikmat seni sejak duduk di bangku sekolah menengah pertama. Saat menjadi penikmat seni, sejak itulah sebenarnya bakatnya terlatih dalam membuat lagu lho. 

Lalu, apa ya pendapat kak Denis mengenai seni itu sendiri?

‘Seni menurutku adalah sebuah bentuk ekspresi diri’

‘Seni menjadi sebuah hal yang sangat menenangkan dan penuh inspirasi di dalamnya.’

Karir bermusiknya berawal dari lagu jingle buatan ka Denis yang terpilih untuk dijadikan jingle resmi pada suatu acara perkenalan kampus. Karena harus melakukan rekaman dan sebagainya, dari situlah ia mulai membentuk band yang beranggotakan lebih dari 16 orang dan berasal dari berbagai fakultas di IPB.

Ia baru benar-benar aktif manggung bersama teman-teman band-nya sejak tahun pertama kuliah. Bersama band-nya yang bernama ‘Denis and The Non-Essential' inilah kak Denis bisa mengejar mimpinya saat itu, yakni ‘Perform di seluruh auditorium yang ada di IPB’.

Seni musik selain ia geluti karena hobi, juga dijadikan kak Denis sebagai ajang untuk meraih prestasi. Kak Denis membuktikan keseriusan dan kekonsistennya dalam bermusik. Selain sering diundang untuk tampil di panggung bersama tim nya, kak Denis juga membentuk sebuah grup bernama Klinik Nada, yang selama beberapa tahun belakangan terus ikut membuat harum nama fkh. 

Sejak dibentuk di tahun 2012, Klinik Nada berkali-kali menyabet juara di IAC, sebuah kontes seni IPB. Tak hanya itu, Klinik Nada juga sering meramaikan acara seni musik yang diselenggarakan oleh fkh sendiri maupun yang diadakan oleh fakultas lain.

Klinik Nada

Seperti yang telah disinggung di awal, Kak Denis pun telah berkontribusi besar pada lagu-lagu intravena, yang khusus dipersembahkan untuk angkatan baru di fkh. Berikut cuplikannya 

Ada  kalanya kita kan saling menyebalkan

Terkadang juga kita kan saling membosankan

Saling membantu bukti sebuah persahabatan

Sungguh bangga kawan

Tetaplah jadi yang terbaik

-Tetaplah Jadi yang Terbaik (Intravena 52)

Coba kita hayati lirik pada lagu tersebut. Sama seperti lagu ini, setiap lirik yang ada di lagu karya kak Denis pun selalu sukses menjadi suntikan semangat untuk para mahasiswa baru yang akan masuk ke fakultas.

Well, tahu gak kalian kalau sebuah lagu perlu melewati beberapa proses yang panjang sebelum dapat di-publish. Proses tersebut meliputi penciptaan lagu, aransemen, rekaman, mixing, dan mastering. 

Yang unik dari lagu ciptaan Kak Denis adalah bahwa pada penciptaan lagu-lagu karyanya adalah berdasarkan pengalaman pribadi Kak Denis.Pengalaman dari yang pahit hingga manis saat berjuang di kuliah dengan hanya berpangku pada uang beasiswa, harus menunggak uang koas, namun tetap manis karena selalu ditolong oleh teman-teman, serta kebersamaan merupakan hal yang membuat lagu kak Denis terasa lebih bernyawa. 

Selain lagu bertemakan perjuangan dan semangat, ternyata kak Denis juga menciptakan lagu romantis, lho dengan judul 'Sendu'. Berikut cuplikan liriknya

Ku rasakan ku suka padamu 

Ku pastikan kau juga rasakan yang sama 

Semuanya begitu indah 

Tapi semuannya berubah 

Saat ku lihatkau

Bersama dia membuatku jatuh

Lagu Sendu tersebut, seperti lagu ciptaan lainnya, merupakan pengalaman pribadi kak Denis. hehe.. Untuk lebih jelasnya bisa ditanyakan langsung ya, dan jangan lupa kunjungi kanal YouTube Denis Sutrisno untuk menikmati karya-karya kak Denis bersama tim.  

Lagu yang menurutku juga penuh makna adalah Perjuangan Hebat.

'Lagu Perjuangan Hebat merangkum cerita perjuangan yang saya lakukan dari awal kampus hingga lulus kuliah....'

Untuk kalian yang mau berterima kasih kepada diri sendiri yang telah berjuang melewati masa-masa sulit, cocok banget menjadikan lagu ini sebagai sebuah lagu favorit. Tak hanya itu, lagu ini juga memiliki beberapa pesan yang tentunya berdasarkan pengalaman pribadi kak Denis. 

Menjadi seorang dokter hewan, tidak membuat kak Denis lupa akan hobinya. Begitu pula sebaliknya, ia pun tetap menjadikan pekerjaan dokter hewan sebagai priotias utama. 

Untuk itu kak Denis membagi waktunya seperti, bekerja dari Senin hingga Jumat. Untuk Sabtu dan Minggu ia gunakan sebagian besar waktunya di studio pribadi miliknya. Namun tentunya, saat hari Sabtu jika ada tugas yang mengharuskannya untuk menyelesaikan urusan pekerjaan, maka ia pun lebih mengutamakannya. 

‘Banyak orang mengira kalau saya tidak bangga pada profesi dokter hewan, padahal tidak benar sama sekali, saya kan sudah disumpah dokter hewan, jadi tetap mengutamakan kesehatan hewan,’

Dari cerita kak Denis kita tahu bahwa seni dapat memengaruhi kita dalam mejalani kehidupan. Pengalaman yang pahit atau buruk, dapat kita ubah menjadi sebuah semangat untuk tetap terus mengejar mimpi. Bahkan, kita pun tahu lagu yang diciptakan olehnya dapat menjadi sebuah semangat bahwa kita semua dapat mengejar apa yang telah kita perjuangkan, apa yang ingin kita raih, dan apa yang terus kita impikan dan doakan. 

Di akhir obrolan kak Denis berpesan, 

'Passion mungkin memang sangat penting, tapi kesempatan yang di depan mata perlu kita manfaatkan...'

Lantas, tidak salah kan jika seorang dokter hewan juga jago seni? Kalau bisa keduanya, mengapa tidak?

 

 


Reading Time:

Selasa, Agustus 18, 2020

Berbincang bersama Fadies: Ini Pilihanku dan Jalan Hidupku
Agustus 18, 2020 2 Comments

 Setiap orang memiliki jalan masing-masing, berbeda satu sama lain, terkadang bahkan tidak terpikirkan sama sekali


Menjadi seorang mahasiswa kedokteran hewan, tidak selalu mulus jalannya. Bukan hanya permasalahan tentang kegiatan belajar mengajar. Ternyata kita juga bisa saja memiliki berbagai ujian kehidupan.

Cerita sosok kali ini menghadirkan Fadies, seorang lulusan sarjana kedokteran hewan yang tengah bekerja di salah satu perusahaan swasta. Seseorang yang bernama lengkap Fadies Ammar Zulfikar ini sangat fenomal lho dan merupakan ketua BEM fakultas pada masanya. 


Pilihan kuliah kedokteran hewan

Saat membuat pilihan, mau tidak mau kita harus menjalankan pilihan tersebut dengan baik. Meskipun kita akan dihadapkan dengan penyeselan dan berbagai jenis perendaian, seperti jika saja aku tidak memilih ini. Seperti itulah saat Fadies pertama kali memutuskan untuk mengambil pilihan untuk mengambil jurusan kedokteran hewan. Sebetulnya, pilihan untuk mengambil jurusan ini, bukanlah satu-satunya pilihan yang harus ia ambil. Pasalnya, ada beberapa universitas yang menerimanya, dengan tawaran biaya kuliah yang lebih murah dan ada kesempatan mendapatkan beasiswa. 

Namun, takdir sepertinya membawanya hingga sampai detik ini. Ia pun akhirnya resmi menjadi mahasiswa kedokteran hewan dengan cara meminjam uang untuk biaya masuk. 'Saat itu, aku meyakinkan diri untuk mengambil fkh, dan percaya masalah biaya aku bisa mengatasinya, dengan memenangkan lomba karate misalnya'. 

Ternyata keputusan memilih jurusan ini dirasakan sebagai sebuah usaha yang sangat memaksa, sempat pada saat itu ia tidak lagi bisa memenuhi semua ekspektasi yang ia miliki. Harapannya untuk bisa kuliah sambil bekerja tidak dapat terpenuhi dengan mudah. 'Aku sempat berpikir jika kampus ini tidak cocok untukku yang tidak memiliki banyak uang'.  Ia menambahkan, 'Bahkan di masa itu, di tahun pertama aku kuliah, aku hanya memiliki uang 5000 rupiah, dan aku makan nasi teman yang  tidak jadi dimakan karena bekas dimakan kucing, dan nasi tersebut berair hampir basi'. 


Ketika hampir putus asa

Merasakan kesusahan yang luar biasa, Fadies sempat diam-diam ingin bergegas pergi meninggalkan asrama. Semua barang telah ia kemas. Tapi, usahanya untuk pergi digagalkan oleh orang yang tiba-tiba memberitahunya untuk membantu membayarkan uang kuliah. Lantas, ia pun menunda kepergiannya. Melihat ada orang yang ingin membantunya, ia pun kembali semangat.

Namun apa daya, biaya kuliah yang harusnya dibantu tidak jadi ia terima secara penuh karena ada masalah yang sedang dihadapi oleh pihak pemberi bantuan. Lagi-lagi ujian datang, namun setelah ujian itu datang banyak orang-orang baik yang mengulurkan bantuan untuknya.  Setelah dapat beasiswa ikatan alumni, ia merasa dapat mencari beasiswa lain, dan akhirnya ia memutuskan untuk mencoba mendapatkan beasiswa dari salah satu lembaga zakat.

Fadies saat wisuda


'Aku bisa sampai seperti ini, bisa kuat, mandiri, ceria, dan lain-lain berkat bantuan orang lain, orang-orang sangat berpengaruh terhadap hidupku. Saat melewati hari-hari menyusahkan, ada orang-orang  yang memberi bantuan'.  Tapi saat tidak mendapatkan bantuan dari orang lain bukan berarti kita boleh patah semangat, kita harus yakin bahwa diri kita mampu mengatasi suatu masalah. 


Permasalahan dalam belajar

Bukan hanya masalah finansial, ia juga memiliki kendala dalam belajar. Memang benar bahwa mata kuliah kedokteran hewan tidak mudah, namun ia membuktikan diri bahwa ia mampu dan nyatanya ia dapat berhasil hingga mendapat gelar sarjana. Tidak hanya itu, semangat dan motivasi dalam belajar dapat diambil saat kita ingin memperjuangkan suatu hal. Waktu itu, peningkatan motivasi ia dapat saat hendak mendaftarkan diri menjadi ketua BEM. 

Saat berpidato sebagai Ketua BEM


'Ternyata motivasiku untuk dapat beradaptasi dapat membantuku meningkatkan prestasi juga'. 'Waktu itu organisasi jalan, dan seiring berjalannya waktu IPK aku juga berujung naik'. Walau pun kegiatan belajar tidak begitu lancar dan berbagai kendala ia alami, namun ia tekadkan diri untuk berkontribusi menjadi seorang ketua BEM. Selain itu, ia juga mendapatkan banyak relasi, dapat lebih mengatur waktu, dan juga semakin mudah beradaptasi dalam menerima pembelajaran di kelas. 'Kalau kita ngga nyebur langsung ke kesibukan itu kita ga akan bisa merasakan pembelajaran langsung'. 'Berkontribusi merupakan jalan terbaikku untuk menebarkan kebaikan', imbuhnya.  

Berkontribusi merupakan jalan terbaikku untuk menebarkan kebaikan

 

Sempat diremehkan beberapa kali  

'Beberapa orang mungkin bercanda dengan mengusikku, seperti meremehkan orang sepertiku dapat menjadi ketua BEM, tidak punya cukup uang, dan sebagainya, namun aku tidak ambil pusing dari semuanya, aku hanya ikut tertawa bersama mereka'.

Saat bercanda, terkadang kita sulit membedakan, apakah itu wajar atau melebihi batas wajar hingga dapat menyakiti orang tersebut. Beberapa kali Fadies pun sempat mendapatkan berbagai kritikan, saran, atau bercandaan yang terkadang meremehkannya. Namun tentunya, ia tidak memasukannya ke dalam hati, tapi menjadikannya sebagai pacuan untuk ke depannya dapat menunjukkan kepada orang-orang tersebut bahwa ia dapat menjadi lebih baik lagi.


Merasa berbeda dengan yang lain

Saat ini Fadies tengah bekerja dan ia tinggal bersama istrinya di Bandung. Pilihan yang ia ambil tersebut sangat berbeda dengan kebanyakan lulusan fkh. Jika biasanya setelah lulus sarjana, orang-orang akan melanjutkan koas, ia banting stir dengan memutuskan untuk bekerja terlebih dahulu baru kemudian melanjutkan koas. 

'Aku khawatir dana tabungan orangtuaku dihabiskan hanya untuk aku, padahal aku memiliki banyak adik. Maka aku memutuskan untuk bekerja dulu setelah sarjana, sembariu mengumpulkan uang untuk koas, dan membantu adik-adik dan orang tuaku.'


Fadies bersama kekasih halalnya :D


Mengambil pilihan yang berbeda dari kebanyakan orang tentunya bukan pilihan yang mudah. Sempat ia ragu namun akhirnya ia menjalani pilihannya dengan penuh tekad. 'Aku sempat ngerasa beda saat teman-teman yang lain setelah lulus meneruskan koas, namun aku harus bekerja'. 'Sekalian beda, aku juga memutuskan untuk menikah muda, walau awalnya tidak terpikirkan sampai sana, tapi ternyata menikah muda merupakan salah satu daftar impianku saat tahun pertamaku dulu'. 

Seperti orang lain yang berumur 20-an, menikah muda bukan keputusan yang mudah. Namun dengan hal itu, ia dapat berlatih menjadi seseorang yang bertanggung jawab, tetap membantu keluarga dan orang tua, serta melatih kemampuan yang ia dapat langsung dari lapangan. 

'Mungkin ini adalah jalan terbaikku, tidak terpikirkan sama sekali setelah lulus sarjana langsung bekerja, bahkan menikah. Namun, setiap orang memiliki jalan masing-masing. Kita tidak dapat membandingkannya dengan orang lain.' 

Tetap semangat ya kalian, cayo!

Reading Time:

Sabtu, Juli 18, 2020

Mahasiswa FKH tapi Jago Seni, Kenapa Engga?
Juli 18, 2020 2 Comments
Menurut kalian emang salah ya kalau mahasiswa FKH suka seni? 

Eits.. tunggu dulu, simpan dulu jawabannya ya karena pada kesempatan ini, tentunya di blog heartkokok.blogspot.com, aku ingin mengajak kalian ngobrol bareng bersama Diyu. 

Siapa sih Diyu? 
Di FKH Diyu ini merupakan mahasiswa 2016, atau setara satu tingkat di bawahku. Selain berprestasi di bidang akademik (Finalis Mahasiswa Berprestasi IPB 2019), Diyu juga aktif di berbagai bidang non-akademik. Sosok yang bernama lengkap Rizky Diyu Purnama ini gemar melakukan kegiatan yang berbau seni lho, terutama sastra. Bahkan tak heran jika kita lihat di akun media sosialnya, kita bakal sering melihat Diyu menyanyi, berpuisi, dan main musik. Tak hanya itu, seorang pelajar yang berasal dari Sumbawa Barat ini sekarang aktif magang di klinik Hewan di Bogor karena belum dapat pulang ke kampung halamannya, selain itu juga sedang aktif melakukan riset untuk mempersiapkan buku ketiganya, serta aktif nyiptain lagunya sendiri juga!!

Sosok Diyu saat sedang di Amerika

Kali ini, jawaban dari pertanyaan di atas kita bahas dulu ya bersama Diyu. Sebelum berbicara lebih lanjut, mari kita simak pendapat Diyu mengenai Seni!
"Menurut saya seni itu susah dijelaskan karena sesuatu yang benar-benar kompleks dan mencakup beberapa hal, jadi saya kurang setuju ada yang membagi seni menjadi seni rupa, seni musik, ada seni tari. Karena seni itu satu kesatuan, jadi semua unsur tadi itu masuk dalam seni. Dan seni juga dekat dengan kehidupan kita sehari-hari, seperti cara kita berbicara, kemudian cara kita berperilaku itu semua punya seni sendiri. Jadi seni itu bagaimana kita menjalani hidup dan bagaimana kita menyukai hal yang kita kerjakan''. 

Bagi yang hendak kuliah di FKH IPB, gaperlu khawatir lho untuk kalian penikmat seni atau yang suka berkecimpung di dunia seni. Suka seni bukan berarti harus ahli, contohnya beberapa orang seperti aku misalnya, sangat menikmati seni tapi bukan ahli dalam bidangnya. Banyak kegiatan yang mewadahi untuk itu. Seperti halnya bagi kita yang lebih suka merangkai acaranya, dapat terlibat sebagai salah satu anggota yang berperan dalam penyelenggaraan kegiatan seninya, bahasa kerennya sih event organizer (EO). 

Untuk FKH sendiri, ada komunitas Steril dan juga Gita Klinika. Beberapa kegiatan Steril juga turut melibatkan orang-orang di luar komunitas. Jadi jangan ragu-ragu ya buat kalian yang bosan di kosan dan ingin ikut nongki bareng mereka. Steril juga beberapa kali menggelar pementasan teater dan pagelaran seni yang sangat terbuka bagi siapa saja. Tapi, bagi yang nyaman melakukannya sendiri bisa juga dilakukan di rumah atau kosan. 

Salah satu buku hasil karya sastra Diyu 👏


Sebenarnya karya seni itu tidak terbatas bagi beberapa orang saja. Kita semua bisa melakukannya. Terkadang kita ingin seperti orang-orang yang punya suatu karya seni atau karya-karya lain. Tapi tidak tahu bagaimana harus memulai. Berkaca dari itu, aku pun tidak lupa menanyakan tips dari Diyu mengenai cara dia dapat menghasilkan berbagai karya, terutama karya sastra. Simak nih tipsnya!

Tips Membuat Suatu Karya dari Diyu 
1. Riset 
   Riset diperlukan untuk mengetahui jenis karya yang akan kita buat, genre yang tepat, dan segementasi atau untuk siapa karya kita ditujukan.
2. Punya Pengalaman dan Emotional Reason untuk Menciptakan Suatu Karya. 
  Pastinya kita harus memahami karya apa yang kita buat, mengenai hal apa. Bisa juga kita mengerjakan mengenai tema yang ada di sekitar kita. Jangan sekali-kali menghasilkan karya yang kita tidak paham benar dengan hal tersebut. Memang tidak dipungkiri bahwa kita tetap bisa menghasilkan karya tersebut, tapi jadinya karya yang kita hasilkan tidak memiliki ruh. 
3. Jangan Khawatir Orang Tidak Menyukai Karya Kita 
   Pada prinsipnya karya itu kita tujukan untuk diri sendiri. Sama seperti Diyu, kalau menurut Feni suatu karya itu dikerjakan karena kita memang suka melakukannya. Pada awalnya Feni juga khawatir kalau blog ini akan sepi, tapi lebih dari itu banyak hal yang membuatku terus semangat melakukannya. Karena bagaimanapun, orang-orang bakal ada yang suka atau tidak suka dengan karya kita. 
4. Take Action and be Consistent!
  Karena jika sudah memiliki banyak ide atau kemauan tapi jika tidak dikerjakan karena malas atau menunda-nunda pekerjaan, well tidak akan ada hasil.. hehe.. 

Bicara soal seni, bahkan beberapa lulusan kedokteran hewan sampai terkenal ahli dalam bidang sastra. Usut punya usut nih, karena beban kuliah yang sangat berat? Hehe .. Well, menurutku tidak sepenuhnya benar lho pernyataan itu 😆.  
Mengenai hal itu, Diyu pun menambahkan, "Sebenarnya seni itu tidak ada batasan, entah itu polisi, dokter hewan, karyawan atau yang lainnya, aktivitas seni itu akan selalu ada. Seni itu bergantung dari pribadi masing-masing. "
"Untuk ke depannya saya tetap akan jadi dokter hewan karena profesi ini sangat unik dan untuk kegiatan seni akan seperti biasa, tetap menjadi bagian dari hidup." 

Seperti kata Diyu, bahwa kita itu belajar bisa dimana saja,  termasuk kegiatan volunteer, magang, baik itu aspek seni, kedokteran hewan, jadi kita bisa membuktikan teori yang kita dapat dengan melakukan kegiatan lapang. 

So, jadi gimana pendapat kalian guys? Hehe

Reading Time:

Senin, Juni 15, 2020

Tips Menjaga Kesehatan Tubuh Ala Nike dan Giam
Juni 15, 2020 2 Comments
Bagaimana kabar teman- teman sekalian? Sudah lama ya kita menjalani koas maupun kuliah secara daring di rumah. Tentunya sebagian ada yang masih di Dramaga, seperti teman kita Giam dan Nike. 

Giam dan Nike merupakan mahasiswa FKH IPB yang sedang menjalani koas. Mereka berdua mahasiswa internasional yang berasal dari Malaysia tapi sangat lancar berbahasa Indonesia lho dan tentunya mereka terkenal aktif di dunia olahraga IPB, baik di OMI (Olimpiade Mahasiswa IPB) atau di OLIVE (Olimpiade Veteriner).
 
Giam dan Nike saat di OMI 2019

   Sebelum ngobrol lebih lanjut Feni mau cerita sedikit nih tentang kehidupan mahasiswa kedokteran hewan. Jadwal kami yang padat dari Senin hingga Jumat, terkadang hingga Sabtu mengakibatkan badan terasa lebih mudah lelah. Banyak waktu dihabiskan di kampus untuk praktikum, kuliah, dan melakukan kegiatan lainnya seperti organisasi dan mengerjakan laporan. Dan kondisi pandemi yang mengharuskan kami di rumah terkadang menjadikan kami terlalu nyaman alias lebih banyak menghabiskan waktu untuk rebahan hehe... 

    Sebenarnya kita ga perlu khawatir lho, karena pada kesempatan ini kita mendapatkan kesempatan mengetahui rahasia Giam dan Nike tentang bagaimana cara mereka menjaga kesehatan badan. Yang sedang scrolling timeline twitter atau nongki di story ig boleh mampir dulu di sini, barangkali bisa semangat seperti mereka. hehe

    Setelah berbincang via Google Meet dengan mereka, Feni jadi tahu banyak nih tentang mereka dan  harus kita ketahui bahwa mereka ini selalu melakukan olahraga dengan rutin.  Jadi, rumus pertama untuk menjaga kesehatan dari mereka adalah Memiliki Jadwal Rutin Berolahraga. Kali pertama memang sulit dilakukan, sama halnya membangun sebuah kebiasaan. Kalau sudah dijadikan sebuah rutinitas, lama-kelamaan kita akan terbiasa dengan aktivitas yang telah kita jadwalkan tersebut. Kalau pepatah Jawa bilan Alon alon asal klakon (pelan-pelan asal terjadi). Kalau bahasa inggrisnya apa nih? Slow slow let it happen wkwk (Just kidding  :p)

    Nike dan Giam menambahkan bahwa kita tidak perlu seperti para ahli yang sudah sering melakukan olahraga berat, kita dapat memulai dari olahraga yang ringan, bahkan olahraga yang bisa dilakukan di rumah sekalipun tidak apa-apa. Lagipula saat ini merupakan kesempatan yang baik bagi kalian untuk lebih intens melakukannya bukan? Sooo... ayo kita Memulai olahraga ringan yang kita sukai atau yang bisa dilakukan dari rumah. Kita bisa melakukannya dengan minimal 30 menit setiap harinya. Kalau pas di kampus Feni suka ikut Giam lari di Gym lho hehe.. FYI, Nike punya channel Youtube nya sendiri juga lho. 

Bersepeda ke Curug Nanka 👏

    Sama halnya dengan kita, terkadang rasa malas pun juga bisa menghampiri mereka. Akan tetapi Giam selalu menekankan bahwa kita harus bisa Set Goals masing-masing. Kalau sudah punya tujuan maka kita akan lebih termotivasi untuk tetap melakukannya dengan rutin. Tentunya ga selalu tentang keinginan untuk kurus. Olahraga yang kita lakukan tidak lain berguna untuk menjaga kesehatan badan kita sendiri. 

Giam memasak 😍
Salah satu hasil masakannya

    Hal lain yang perlu dilakukan adalah Menjaga pola makan. Saat koas intramural, Giam bahkan sering membawa bekal lho. Karena kos Giam dan Nike berdekatan, mereka masak untuk berdua dan sesekali membawa masakan tersebut sebagai bekal. Memasak sendiri berarti kita telah menentukan mana yang lebih sehat untuk kita makan. Jadi kita dapat menjamin makanan tersebut bersih dan bergizi bagi kita. Ditambah lagi seringkali saat membeli makanan di luar porsi sayurannya sedikit. Tahu ga kalian mengenai update kekinian soal porsi makan ideal? 

50 persen porsi di piring kita adalah buah-buahan dan sayuran, untuk 50 persen selanjutnya adalah 1/3 lauk dan 2/3 nya makanan pokok yakni sumber karbohidrat.

      Mungkin masih susah ya buat kita lakukan. Apalagi jika bertemu makanan yang ramah bagi kantong mahasiswa, yakni gorengan. Saat aku tidak sempat sarapan, terkadang aku suka membeli gorengan. Kalau kalian gimana? Suka beli gorengan juga kan buat mengganjal perut? Haha..  Kata Nike dan Giam sama halnya di Indonesia, banyak juga dijajakan berbagai jenis gorengan di Malaysia. Perbedaannya terletak pada gaya hidup atau life style nya. Kalau di kita kan cenderung sangat bersahabat dengan gorengan. Saat di rumah pun hampir setiap hari Ibuk buat tempe goreng. hehe.. Tapi katanya kebiasaan makan gorengan kita bisa kurangin sedikit demi sedikit. Kurangin gorengan ya, fighting!

    Selain menjaga pola makan kita juga dapat mengonsumsi vitamin tambahan untuk mencapai daily fruits and vegetable intake. Ada tambahan nih dari Giam, dia memakai produk dari Nutrilite  untuk vitaminnya (bukan iklan yak wkwk) jika temen-teman ada yang mau beli produk yang sama, Giam juga mau ikut beli. Lebih lanjut bisa hubungin Giam yaa,,

    Bagi pejuang deadliners maupun SKS pasti ga asing sama begadang. Nyadar ga sih kalau tidur terlalu larut membuat tubuh kita engga bugar keesokan harinya? Untuk Nike, dia harus tidur minimal 5 jam agar keesokan harinya ia segar kembali. Tapi teman-teman semua harus tau kalau yang paling penting adalah bagaimana kita dapat membuat tidur kita menjadi lebih berkualitas

Banyak dari kita memiliki jadwal yang padat. Aktivitas yang dilakukan pun banyak menguras energi. Namun, sering lupa bahwa kita harus dapat menyeimbangkannya. Heatlhy lifestyle is based on EARN. Excercise, attitude, rest, and nutrition. 

Sekian jumpa kita kali ini, stay safe at home yaa. 







Reading Time:

@way2themes