heartkokok: fkh
Tampilkan postingan dengan label fkh. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label fkh. Tampilkan semua postingan

Rabu, September 02, 2020

Vetastic Secret Admirer
September 02, 20200 Comments

 Jeng jeng jeng

Apa itu Vetastic Secret Admirer ?? 

Dilihat dari namanya, maka benar bahwa ini merupakan bagian dari acara tahunan fkh IPB, yang dikhususkan untuk kaum pemuja rahasia. 


Jika kamu merupakan salah satu pengguna jasa atau penerima bingkisan dari Vetastic Secret Admirer, maka tentunya sudah tidak asing lagi dengan ini. Namun untuk kalian yang belum tahu betul Vetastic Secret Admirer maka di sini aku akan sedikit membahasnya. 

Mimin heartkokok menanyakan asal mula terbentuknya Vetastic Secret Admirer kepada mantan ketua acara Vetastic, yakni Alyssa. 

Sebelum ke sana, tau ga sih kalian kalau sebenarnya  dulu acara Vetastic berbeda namanya dengan acara tahunan yang sama, yakni dari nama 'Afternoon Full Color atau AFC'. 

Lalu, kira-kira bagaimana ya bisa tercetus ide Vetastic Secret Admirer?

"Waktu itu kondisinya belum banyak yang kenal Vetastic Night karena namanya kan baru, nah kita tuh butuh sebuah gagasan untuk mempromosikan acara ini ke setiap lapisan angkatan, bahkan ke luar fakultas."

"Selain itu juga kondisinya, acara ini butuh dana yang tidak sedikit. Dan waktu itu pas banget sama momen kita sebelum ujian tengah semestar. Sudah tradisi di fkh kalau sebelum ujian tuh ngasih bingkisan semangat atau doa-doa gitu."

"Nah, tiba-tiba waktu kumpul terbentuklah gagasan ngebuat Vetastic Secret Admirer."

Setelah melihat kilas balik asal mula terbentuknya Vetastic Secret Admirer, sudah jelas bahwa ini merupakan suatu inisiatif yang luar biasa, selain digunakan sebagai ajang promosi, nyatanya dapat juga mendatangkan pundi-pundi dana usaha, bahasa kerennya sih danusan hehe.

Saat pertama kali Vetastic Secret Admirer ada, mimin heartkokok merupakan salah satu admin kurir pengirim pesan dan bingkisannya lho.. hehe.

Sesuai dengan namanya, para pelanggan kurir Vetastic Secret Admirer merupakan para pengagum rahasia yang sangat ingin menyampaikan pesan semangatnya nih. Jadi tugas kurir dan terutama, admin akun Vetastic untuk menjaga rahasia pengirim pesan. Wes pokoke aman! xixixi

Beragam paket pun ditawarkan, dari mulai hanya surat saja sampai berbagai paket termasuk bunga, coklat, balon, atau sesuai permintaan khusus dari para pemesan. Bahkan, jika ada pemesan yang ingin dibuatkan kata-kata, bisa lho! hehe

Dari generasi ke genarasi Vetastic Secret Admirer sukses lho mengantarkan puluhan pesanan dari para pemesan, tentunya dijamin rahasianya. 

Bahkan, untuk pembayaran pun kami tetap melakukannya dengan rahasia, sehingga kurir berbeda dengan admin ya, karena kurir hanya bertugas sebagai pengantar, sehingga isi surat yang didapat oleh admin segera dikirim ke pembuat dan proses pembuatan terdapat orang khusus, tentunya tanpa diberi tahu ke pembuat pesan ya siapa pengirimnya. Selanjutnya, tugas kurir hanya mengantarkan saja.  


 


Pengiriman surat pun dipakai metode yang unik, yakni para pemesan memberi tahu jadwal kelas penerima, lalu kurir pun akan mengirimkan bingkisan tersebut saat kelas usai. Nah, karena setelah kelas usai masih banyak orang yang berkumpul, biasanya nih penerima akan diciyee in satu kampus, eh satu kelas maksudnya.. hehe. Tentunya, hal ini kondisional ya,, karena tergantung permintaan dari pengirim. 

Well, selain bermanfaat untuk menambah jumlah dana, ternyata Vetastic Secret Admirer merupakan salah satu ajang promosi yang efektif dan efisien. Dan tentunya, tidak lupa bahwa Vetastic pun juga sukses menjadi agen rahasia dalam menyampaikan pesan dari para pengagum rahasia. 


Reading Time:

Selasa, Agustus 18, 2020

Berbincang bersama Fadies: Ini Pilihanku dan Jalan Hidupku
Agustus 18, 2020 2 Comments

 Setiap orang memiliki jalan masing-masing, berbeda satu sama lain, terkadang bahkan tidak terpikirkan sama sekali


Menjadi seorang mahasiswa kedokteran hewan, tidak selalu mulus jalannya. Bukan hanya permasalahan tentang kegiatan belajar mengajar. Ternyata kita juga bisa saja memiliki berbagai ujian kehidupan.

Cerita sosok kali ini menghadirkan Fadies, seorang lulusan sarjana kedokteran hewan yang tengah bekerja di salah satu perusahaan swasta. Seseorang yang bernama lengkap Fadies Ammar Zulfikar ini sangat fenomal lho dan merupakan ketua BEM fakultas pada masanya. 


Pilihan kuliah kedokteran hewan

Saat membuat pilihan, mau tidak mau kita harus menjalankan pilihan tersebut dengan baik. Meskipun kita akan dihadapkan dengan penyeselan dan berbagai jenis perendaian, seperti jika saja aku tidak memilih ini. Seperti itulah saat Fadies pertama kali memutuskan untuk mengambil pilihan untuk mengambil jurusan kedokteran hewan. Sebetulnya, pilihan untuk mengambil jurusan ini, bukanlah satu-satunya pilihan yang harus ia ambil. Pasalnya, ada beberapa universitas yang menerimanya, dengan tawaran biaya kuliah yang lebih murah dan ada kesempatan mendapatkan beasiswa. 

Namun, takdir sepertinya membawanya hingga sampai detik ini. Ia pun akhirnya resmi menjadi mahasiswa kedokteran hewan dengan cara meminjam uang untuk biaya masuk. 'Saat itu, aku meyakinkan diri untuk mengambil fkh, dan percaya masalah biaya aku bisa mengatasinya, dengan memenangkan lomba karate misalnya'. 

Ternyata keputusan memilih jurusan ini dirasakan sebagai sebuah usaha yang sangat memaksa, sempat pada saat itu ia tidak lagi bisa memenuhi semua ekspektasi yang ia miliki. Harapannya untuk bisa kuliah sambil bekerja tidak dapat terpenuhi dengan mudah. 'Aku sempat berpikir jika kampus ini tidak cocok untukku yang tidak memiliki banyak uang'.  Ia menambahkan, 'Bahkan di masa itu, di tahun pertama aku kuliah, aku hanya memiliki uang 5000 rupiah, dan aku makan nasi teman yang  tidak jadi dimakan karena bekas dimakan kucing, dan nasi tersebut berair hampir basi'. 


Ketika hampir putus asa

Merasakan kesusahan yang luar biasa, Fadies sempat diam-diam ingin bergegas pergi meninggalkan asrama. Semua barang telah ia kemas. Tapi, usahanya untuk pergi digagalkan oleh orang yang tiba-tiba memberitahunya untuk membantu membayarkan uang kuliah. Lantas, ia pun menunda kepergiannya. Melihat ada orang yang ingin membantunya, ia pun kembali semangat.

Namun apa daya, biaya kuliah yang harusnya dibantu tidak jadi ia terima secara penuh karena ada masalah yang sedang dihadapi oleh pihak pemberi bantuan. Lagi-lagi ujian datang, namun setelah ujian itu datang banyak orang-orang baik yang mengulurkan bantuan untuknya.  Setelah dapat beasiswa ikatan alumni, ia merasa dapat mencari beasiswa lain, dan akhirnya ia memutuskan untuk mencoba mendapatkan beasiswa dari salah satu lembaga zakat.

Fadies saat wisuda


'Aku bisa sampai seperti ini, bisa kuat, mandiri, ceria, dan lain-lain berkat bantuan orang lain, orang-orang sangat berpengaruh terhadap hidupku. Saat melewati hari-hari menyusahkan, ada orang-orang  yang memberi bantuan'.  Tapi saat tidak mendapatkan bantuan dari orang lain bukan berarti kita boleh patah semangat, kita harus yakin bahwa diri kita mampu mengatasi suatu masalah. 


Permasalahan dalam belajar

Bukan hanya masalah finansial, ia juga memiliki kendala dalam belajar. Memang benar bahwa mata kuliah kedokteran hewan tidak mudah, namun ia membuktikan diri bahwa ia mampu dan nyatanya ia dapat berhasil hingga mendapat gelar sarjana. Tidak hanya itu, semangat dan motivasi dalam belajar dapat diambil saat kita ingin memperjuangkan suatu hal. Waktu itu, peningkatan motivasi ia dapat saat hendak mendaftarkan diri menjadi ketua BEM. 

Saat berpidato sebagai Ketua BEM


'Ternyata motivasiku untuk dapat beradaptasi dapat membantuku meningkatkan prestasi juga'. 'Waktu itu organisasi jalan, dan seiring berjalannya waktu IPK aku juga berujung naik'. Walau pun kegiatan belajar tidak begitu lancar dan berbagai kendala ia alami, namun ia tekadkan diri untuk berkontribusi menjadi seorang ketua BEM. Selain itu, ia juga mendapatkan banyak relasi, dapat lebih mengatur waktu, dan juga semakin mudah beradaptasi dalam menerima pembelajaran di kelas. 'Kalau kita ngga nyebur langsung ke kesibukan itu kita ga akan bisa merasakan pembelajaran langsung'. 'Berkontribusi merupakan jalan terbaikku untuk menebarkan kebaikan', imbuhnya.  

Berkontribusi merupakan jalan terbaikku untuk menebarkan kebaikan

 

Sempat diremehkan beberapa kali  

'Beberapa orang mungkin bercanda dengan mengusikku, seperti meremehkan orang sepertiku dapat menjadi ketua BEM, tidak punya cukup uang, dan sebagainya, namun aku tidak ambil pusing dari semuanya, aku hanya ikut tertawa bersama mereka'.

Saat bercanda, terkadang kita sulit membedakan, apakah itu wajar atau melebihi batas wajar hingga dapat menyakiti orang tersebut. Beberapa kali Fadies pun sempat mendapatkan berbagai kritikan, saran, atau bercandaan yang terkadang meremehkannya. Namun tentunya, ia tidak memasukannya ke dalam hati, tapi menjadikannya sebagai pacuan untuk ke depannya dapat menunjukkan kepada orang-orang tersebut bahwa ia dapat menjadi lebih baik lagi.


Merasa berbeda dengan yang lain

Saat ini Fadies tengah bekerja dan ia tinggal bersama istrinya di Bandung. Pilihan yang ia ambil tersebut sangat berbeda dengan kebanyakan lulusan fkh. Jika biasanya setelah lulus sarjana, orang-orang akan melanjutkan koas, ia banting stir dengan memutuskan untuk bekerja terlebih dahulu baru kemudian melanjutkan koas. 

'Aku khawatir dana tabungan orangtuaku dihabiskan hanya untuk aku, padahal aku memiliki banyak adik. Maka aku memutuskan untuk bekerja dulu setelah sarjana, sembariu mengumpulkan uang untuk koas, dan membantu adik-adik dan orang tuaku.'


Fadies bersama kekasih halalnya :D


Mengambil pilihan yang berbeda dari kebanyakan orang tentunya bukan pilihan yang mudah. Sempat ia ragu namun akhirnya ia menjalani pilihannya dengan penuh tekad. 'Aku sempat ngerasa beda saat teman-teman yang lain setelah lulus meneruskan koas, namun aku harus bekerja'. 'Sekalian beda, aku juga memutuskan untuk menikah muda, walau awalnya tidak terpikirkan sampai sana, tapi ternyata menikah muda merupakan salah satu daftar impianku saat tahun pertamaku dulu'. 

Seperti orang lain yang berumur 20-an, menikah muda bukan keputusan yang mudah. Namun dengan hal itu, ia dapat berlatih menjadi seseorang yang bertanggung jawab, tetap membantu keluarga dan orang tua, serta melatih kemampuan yang ia dapat langsung dari lapangan. 

'Mungkin ini adalah jalan terbaikku, tidak terpikirkan sama sekali setelah lulus sarjana langsung bekerja, bahkan menikah. Namun, setiap orang memiliki jalan masing-masing. Kita tidak dapat membandingkannya dengan orang lain.' 

Tetap semangat ya kalian, cayo!

Reading Time:

Rabu, Juli 22, 2020

Fakta dan Mitos Kuliah Kedokteran Hewan?
Juli 22, 2020 5 Comments
Halo teman-teman!

Suka penasaran bukan sih kalau jurusan yang kita ambil di kampus penuh sekali misteri. Terlebih bagi yang tidak sengaja masuk di jurusan itu atau sengaja masuk tapi tanpa tau apa-apa. 
Hehehe.. 

Memang banyak berteberan di luar sana informasi-informasi yang berbicara tentang kuliah kedokteran hewan. Tentunya, informasi yang kita dapat belum tentu benar adanya loh. Alhasil malah buat kita jadi was-was. Ya nggak sih?? 


Untuk itu di kesempatan kali ini, Feni ingin mengajak kalian mengupas fakta dan mitos kuliah di kedokteran hewan. Mari kita kupas bersama Fakta dan Mitos Kuliah di Kedokteran Hewan: 

Harus Suka Sama Hewan: Mitos atau Fakta? 
Karena judulnya mahasiswa kedokteran hewan, maka di jurusan ini tentunnya kita akan banyak berkutat dengan hewan. Eits, bukan hanya kucing dan anjing saja ya, tapi semua jenis hewan meliputi hewan tingkat tinggi dan tingkat rendah (nah loh apatuh?) He he pokoknya berbagai macam hewan dimulai dari katak, tikus, kecoa, nyamuk, kuda, sapi, kambing, kelinci, monyet, hingga harimau*. 
Ada juga mahasiswa yang masih malu-malu kucing untuk memegang kecoa dan katak. Tapi tidak masalah, karena dosen akan mengajarkan bagaimana agar kita tidak lagi takut dengan itu. Dan ada teman yang bisa kita ajak bekerja sama kok, sambil maksa kita biar tidak takut wkwk. 
Jadi, tidak perlu khawatir ya, karena kita ngga perlu suka sama hewan kalau masuk ke jurusan ini. Seperti Feni misalnya, dulu Feni sangaaattt takut sama anjing. Bahkan saat melihat anjing di jarak yang sangat jauh pun, Feni sudah lari tunggang langgang karena takut. Alhasil, saat teman-teman di SMA tau Feni keterima di jurusan ini langsung memberikan latihan, tentunya agar Feni tidak lagi takut dengan anjing. Dan ternyata uwuwu anjing itu sangat lucu dan menggemaskan 🤗
So, mahasiswa kedokteran hewan harus suka sama hewan itu mitos yaa. Tapi faktanya adalah mahasiswa kedokteran hewan lama-kelamaan akan suka sama hewan. Seperti pepatah Jawa Wiwiting tresno, jalaran saka kulino.


Ujian Terus: Mitos atau Fakta? 
Untuk mendapatkan gelar drh, seseorang harus menempuh jenjang S1 dan PPDH (pendidikan profesi dokter hewan) atau yang dikenal dengan istilah koas (Total 5.5 tahun). Seperti jurusan lain, sudah kewajiban kita melewati ujian mid semester dan akhir semester pada setiap mata kuliah. Bedanya, ada beberapa mata kuliah yang cakupan materinya sangat luas, sehingga tidak bisa jika hanya ujian mid dan akhir. Oleh sebab itu, dibuatlah ujian dengan istilah 'kuis', 'pre test', 'mid mid semester' atau ada juga ujian bagian satu, ujian bagian dua atau yang lebih rinci seperti misalnya untuk mata kuliah anatomi 'Ujian praktikum+ teori osteologi', 'Ujian praktikum+ teori miologi' dan kalau dijelaskan lagi akan sangat panjang. wkwk. 
Simpulannya, yap benar, kuliah kedokteran hewan itu Ujian terus, alias fakta yaaa.. Lagi-lagi ngga perlu khawatir, karena setiap mata kuliah itu berjenjang, dari hal dasar hingga hal terapan. Sudah diseain sedemikian rupa agar kita mudah mempelajarinya (sambil nangis 😅). 



Apatis: Mitos atau Fakta?
Jika dipikir-pikir cukup banyak kegiatan akademik yang menjadi tanggung jawab mahasiswa. Kuliah sebagian besar dimulai dari pukul 07.30 dan diakhiri pada pukul 16.50. Tidak hanya dari Senin hingga Jumat, terkadang kuliah juga full hingga sabtu. Dan, jangan heran jika di hari sabtu dan minggu yang cerah kita harus ke kampus untuk melaksanakan ujian. Belum lagi ditambah kita harus menyelesaikan tugas-tugas seperti pekerjaan rumah, laporan, tugas kelompok, dan lain halnya. Padatnya jadwal tersebut tidak menjadikan kita  lupa untuk hang out bersama teman-teman atau mengikuti organisasi lho. 
Layaknya di jurusan lain, kedokteran hewan juga memiliki organisasi eksekutif mahasiswa, seni, suporter, rohani. Bukan hanya di dalam fakultas, tapi beberapa mahasiswa juga aktif ikut organisasi lintas fakultas, lintas kampus, bahkan internasional. Tentunya tidak pula kita lupa untuk tetap berolahraga dan hang out  bersama teman-teman, seperti nongkrong di Tampomas, kafe, nonton, atau masak-masak bareng.  Jadi, anak kedokteran hewan itu apatis adalah mitos belaka. hehe (Tapi hati-hati aja ya kalau ngajak main pas malem mau ujian wkwk)


 Kurang Stylish Karena Pakai Kemeja dan Celana Bahan: Mitos atau Fakta?
Selain dituntut untuk pandai dalam menangani pasien, calon dokter hewan juga harus memiliki penampilan yang baik agar membangun kepercayaan saat di depan klien. Tentunya sejak menjadi mahasiswa. kita dilatih untuk dapat berpenampilan rapi. Setiap mahasiswa wajib memakai celana atau rok bahan dan kemeja, dan untuk yang berjilbab tidak diperkenankan memakai bergo. Rambut juga harus rapi ya. Plus harus wangi dong karena kalau sudah rapi kalau tidak wangi kan rasanya kurang. hehe.. Jadi, benar kalau kita diharuskan untuk memakai celana bahan dan kemeja, tapi tidak mengurangi ketampanan dan kecantikan .. eh maksudnya style kita dong alias kita tetap bisa stylish :

5S dan Tepat Waktu: Mitos atau Fakta?
Seorang calon dokter hewan harus paham mengenai 5S. 5S adalah singkatan dari senyum, salam, sapa, sopan, dan santun. Selain paham kita juga harus sering mengamalkannya ya hehe. Selain 5S, kita juga harus tepat waktu lho,, tepat waktu merupakan ciri seorang yang disiplin. (sambil terus berdoa agar bisa ngamalin hehe)


Inbreeding: Mitos atau Fakta?
Menurut kamus istilah yang sering diperbincangkan oleh orang-orang, mahasiswa kedokteran hewan banyak yang inbreeding alias memiliki pasangan sesama mahasiswa dokter hewan. Perbincangan tersebut terus menjadi topik yang menarik di kalangan mahasiswa lho. Selain jadi perbincangan, akhirnya topik tersebut mewarnai masa-masa kuliah karena banyak yang mengalaminya. Saat tembok fkh mulai berbicara, kita tidak perlu lagi meragukannya, alias berita tersebut benar. hehe. Meski tidak ada data statistik yang valid, tapi benar kok ini. Tentu saja bukan Feni saja yaa yang berpendapat demikian, soalnya fakta atau mitos ini juga Feni buat bersama teman-teman. He...he.. Buat kalian yang ngerasa, mohon maaf tidak bermaksud menyinggung. Feni mendukung kok inbreeding, tapi lebih mendukung non inbreeding wkwk. Kan kita harus berkaca dari one health, alias bekerja sama dengan multidisiplin ilmu (apasih fennn? 😌) Kalau kata temen nih, keunggulan dari inbreeding adalah kita bersama dengan orang yang memahami betul profesi dan kesibukan kita.. uwu. 

Tunggu dulu, tentu saja masih banyak fakta dan mitos mahasiswa kedokteran hewan lain yaa, dan silakan tinggalkan komentar apa saja sih yang belum Feni sebutkan. 

Tetap semangat yaa, calon dokter hewan. 

Reading Time:

Sabtu, Juli 18, 2020

Mahasiswa FKH tapi Jago Seni, Kenapa Engga?
Juli 18, 2020 2 Comments
Menurut kalian emang salah ya kalau mahasiswa FKH suka seni? 

Eits.. tunggu dulu, simpan dulu jawabannya ya karena pada kesempatan ini, tentunya di blog heartkokok.blogspot.com, aku ingin mengajak kalian ngobrol bareng bersama Diyu. 

Siapa sih Diyu? 
Di FKH Diyu ini merupakan mahasiswa 2016, atau setara satu tingkat di bawahku. Selain berprestasi di bidang akademik (Finalis Mahasiswa Berprestasi IPB 2019), Diyu juga aktif di berbagai bidang non-akademik. Sosok yang bernama lengkap Rizky Diyu Purnama ini gemar melakukan kegiatan yang berbau seni lho, terutama sastra. Bahkan tak heran jika kita lihat di akun media sosialnya, kita bakal sering melihat Diyu menyanyi, berpuisi, dan main musik. Tak hanya itu, seorang pelajar yang berasal dari Sumbawa Barat ini sekarang aktif magang di klinik Hewan di Bogor karena belum dapat pulang ke kampung halamannya, selain itu juga sedang aktif melakukan riset untuk mempersiapkan buku ketiganya, serta aktif nyiptain lagunya sendiri juga!!

Sosok Diyu saat sedang di Amerika

Kali ini, jawaban dari pertanyaan di atas kita bahas dulu ya bersama Diyu. Sebelum berbicara lebih lanjut, mari kita simak pendapat Diyu mengenai Seni!
"Menurut saya seni itu susah dijelaskan karena sesuatu yang benar-benar kompleks dan mencakup beberapa hal, jadi saya kurang setuju ada yang membagi seni menjadi seni rupa, seni musik, ada seni tari. Karena seni itu satu kesatuan, jadi semua unsur tadi itu masuk dalam seni. Dan seni juga dekat dengan kehidupan kita sehari-hari, seperti cara kita berbicara, kemudian cara kita berperilaku itu semua punya seni sendiri. Jadi seni itu bagaimana kita menjalani hidup dan bagaimana kita menyukai hal yang kita kerjakan''. 

Bagi yang hendak kuliah di FKH IPB, gaperlu khawatir lho untuk kalian penikmat seni atau yang suka berkecimpung di dunia seni. Suka seni bukan berarti harus ahli, contohnya beberapa orang seperti aku misalnya, sangat menikmati seni tapi bukan ahli dalam bidangnya. Banyak kegiatan yang mewadahi untuk itu. Seperti halnya bagi kita yang lebih suka merangkai acaranya, dapat terlibat sebagai salah satu anggota yang berperan dalam penyelenggaraan kegiatan seninya, bahasa kerennya sih event organizer (EO). 

Untuk FKH sendiri, ada komunitas Steril dan juga Gita Klinika. Beberapa kegiatan Steril juga turut melibatkan orang-orang di luar komunitas. Jadi jangan ragu-ragu ya buat kalian yang bosan di kosan dan ingin ikut nongki bareng mereka. Steril juga beberapa kali menggelar pementasan teater dan pagelaran seni yang sangat terbuka bagi siapa saja. Tapi, bagi yang nyaman melakukannya sendiri bisa juga dilakukan di rumah atau kosan. 

Salah satu buku hasil karya sastra Diyu 👏


Sebenarnya karya seni itu tidak terbatas bagi beberapa orang saja. Kita semua bisa melakukannya. Terkadang kita ingin seperti orang-orang yang punya suatu karya seni atau karya-karya lain. Tapi tidak tahu bagaimana harus memulai. Berkaca dari itu, aku pun tidak lupa menanyakan tips dari Diyu mengenai cara dia dapat menghasilkan berbagai karya, terutama karya sastra. Simak nih tipsnya!

Tips Membuat Suatu Karya dari Diyu 
1. Riset 
   Riset diperlukan untuk mengetahui jenis karya yang akan kita buat, genre yang tepat, dan segementasi atau untuk siapa karya kita ditujukan.
2. Punya Pengalaman dan Emotional Reason untuk Menciptakan Suatu Karya. 
  Pastinya kita harus memahami karya apa yang kita buat, mengenai hal apa. Bisa juga kita mengerjakan mengenai tema yang ada di sekitar kita. Jangan sekali-kali menghasilkan karya yang kita tidak paham benar dengan hal tersebut. Memang tidak dipungkiri bahwa kita tetap bisa menghasilkan karya tersebut, tapi jadinya karya yang kita hasilkan tidak memiliki ruh. 
3. Jangan Khawatir Orang Tidak Menyukai Karya Kita 
   Pada prinsipnya karya itu kita tujukan untuk diri sendiri. Sama seperti Diyu, kalau menurut Feni suatu karya itu dikerjakan karena kita memang suka melakukannya. Pada awalnya Feni juga khawatir kalau blog ini akan sepi, tapi lebih dari itu banyak hal yang membuatku terus semangat melakukannya. Karena bagaimanapun, orang-orang bakal ada yang suka atau tidak suka dengan karya kita. 
4. Take Action and be Consistent!
  Karena jika sudah memiliki banyak ide atau kemauan tapi jika tidak dikerjakan karena malas atau menunda-nunda pekerjaan, well tidak akan ada hasil.. hehe.. 

Bicara soal seni, bahkan beberapa lulusan kedokteran hewan sampai terkenal ahli dalam bidang sastra. Usut punya usut nih, karena beban kuliah yang sangat berat? Hehe .. Well, menurutku tidak sepenuhnya benar lho pernyataan itu 😆.  
Mengenai hal itu, Diyu pun menambahkan, "Sebenarnya seni itu tidak ada batasan, entah itu polisi, dokter hewan, karyawan atau yang lainnya, aktivitas seni itu akan selalu ada. Seni itu bergantung dari pribadi masing-masing. "
"Untuk ke depannya saya tetap akan jadi dokter hewan karena profesi ini sangat unik dan untuk kegiatan seni akan seperti biasa, tetap menjadi bagian dari hidup." 

Seperti kata Diyu, bahwa kita itu belajar bisa dimana saja,  termasuk kegiatan volunteer, magang, baik itu aspek seni, kedokteran hewan, jadi kita bisa membuktikan teori yang kita dapat dengan melakukan kegiatan lapang. 

So, jadi gimana pendapat kalian guys? Hehe

Reading Time:

Senin, Juni 15, 2020

Tips Menjaga Kesehatan Tubuh Ala Nike dan Giam
Juni 15, 2020 2 Comments
Bagaimana kabar teman- teman sekalian? Sudah lama ya kita menjalani koas maupun kuliah secara daring di rumah. Tentunya sebagian ada yang masih di Dramaga, seperti teman kita Giam dan Nike. 

Giam dan Nike merupakan mahasiswa FKH IPB yang sedang menjalani koas. Mereka berdua mahasiswa internasional yang berasal dari Malaysia tapi sangat lancar berbahasa Indonesia lho dan tentunya mereka terkenal aktif di dunia olahraga IPB, baik di OMI (Olimpiade Mahasiswa IPB) atau di OLIVE (Olimpiade Veteriner).
 
Giam dan Nike saat di OMI 2019

   Sebelum ngobrol lebih lanjut Feni mau cerita sedikit nih tentang kehidupan mahasiswa kedokteran hewan. Jadwal kami yang padat dari Senin hingga Jumat, terkadang hingga Sabtu mengakibatkan badan terasa lebih mudah lelah. Banyak waktu dihabiskan di kampus untuk praktikum, kuliah, dan melakukan kegiatan lainnya seperti organisasi dan mengerjakan laporan. Dan kondisi pandemi yang mengharuskan kami di rumah terkadang menjadikan kami terlalu nyaman alias lebih banyak menghabiskan waktu untuk rebahan hehe... 

    Sebenarnya kita ga perlu khawatir lho, karena pada kesempatan ini kita mendapatkan kesempatan mengetahui rahasia Giam dan Nike tentang bagaimana cara mereka menjaga kesehatan badan. Yang sedang scrolling timeline twitter atau nongki di story ig boleh mampir dulu di sini, barangkali bisa semangat seperti mereka. hehe

    Setelah berbincang via Google Meet dengan mereka, Feni jadi tahu banyak nih tentang mereka dan  harus kita ketahui bahwa mereka ini selalu melakukan olahraga dengan rutin.  Jadi, rumus pertama untuk menjaga kesehatan dari mereka adalah Memiliki Jadwal Rutin Berolahraga. Kali pertama memang sulit dilakukan, sama halnya membangun sebuah kebiasaan. Kalau sudah dijadikan sebuah rutinitas, lama-kelamaan kita akan terbiasa dengan aktivitas yang telah kita jadwalkan tersebut. Kalau pepatah Jawa bilan Alon alon asal klakon (pelan-pelan asal terjadi). Kalau bahasa inggrisnya apa nih? Slow slow let it happen wkwk (Just kidding  :p)

    Nike dan Giam menambahkan bahwa kita tidak perlu seperti para ahli yang sudah sering melakukan olahraga berat, kita dapat memulai dari olahraga yang ringan, bahkan olahraga yang bisa dilakukan di rumah sekalipun tidak apa-apa. Lagipula saat ini merupakan kesempatan yang baik bagi kalian untuk lebih intens melakukannya bukan? Sooo... ayo kita Memulai olahraga ringan yang kita sukai atau yang bisa dilakukan dari rumah. Kita bisa melakukannya dengan minimal 30 menit setiap harinya. Kalau pas di kampus Feni suka ikut Giam lari di Gym lho hehe.. FYI, Nike punya channel Youtube nya sendiri juga lho. 

Bersepeda ke Curug Nanka 👏

    Sama halnya dengan kita, terkadang rasa malas pun juga bisa menghampiri mereka. Akan tetapi Giam selalu menekankan bahwa kita harus bisa Set Goals masing-masing. Kalau sudah punya tujuan maka kita akan lebih termotivasi untuk tetap melakukannya dengan rutin. Tentunya ga selalu tentang keinginan untuk kurus. Olahraga yang kita lakukan tidak lain berguna untuk menjaga kesehatan badan kita sendiri. 

Giam memasak 😍
Salah satu hasil masakannya

    Hal lain yang perlu dilakukan adalah Menjaga pola makan. Saat koas intramural, Giam bahkan sering membawa bekal lho. Karena kos Giam dan Nike berdekatan, mereka masak untuk berdua dan sesekali membawa masakan tersebut sebagai bekal. Memasak sendiri berarti kita telah menentukan mana yang lebih sehat untuk kita makan. Jadi kita dapat menjamin makanan tersebut bersih dan bergizi bagi kita. Ditambah lagi seringkali saat membeli makanan di luar porsi sayurannya sedikit. Tahu ga kalian mengenai update kekinian soal porsi makan ideal? 

50 persen porsi di piring kita adalah buah-buahan dan sayuran, untuk 50 persen selanjutnya adalah 1/3 lauk dan 2/3 nya makanan pokok yakni sumber karbohidrat.

      Mungkin masih susah ya buat kita lakukan. Apalagi jika bertemu makanan yang ramah bagi kantong mahasiswa, yakni gorengan. Saat aku tidak sempat sarapan, terkadang aku suka membeli gorengan. Kalau kalian gimana? Suka beli gorengan juga kan buat mengganjal perut? Haha..  Kata Nike dan Giam sama halnya di Indonesia, banyak juga dijajakan berbagai jenis gorengan di Malaysia. Perbedaannya terletak pada gaya hidup atau life style nya. Kalau di kita kan cenderung sangat bersahabat dengan gorengan. Saat di rumah pun hampir setiap hari Ibuk buat tempe goreng. hehe.. Tapi katanya kebiasaan makan gorengan kita bisa kurangin sedikit demi sedikit. Kurangin gorengan ya, fighting!

    Selain menjaga pola makan kita juga dapat mengonsumsi vitamin tambahan untuk mencapai daily fruits and vegetable intake. Ada tambahan nih dari Giam, dia memakai produk dari Nutrilite  untuk vitaminnya (bukan iklan yak wkwk) jika temen-teman ada yang mau beli produk yang sama, Giam juga mau ikut beli. Lebih lanjut bisa hubungin Giam yaa,,

    Bagi pejuang deadliners maupun SKS pasti ga asing sama begadang. Nyadar ga sih kalau tidur terlalu larut membuat tubuh kita engga bugar keesokan harinya? Untuk Nike, dia harus tidur minimal 5 jam agar keesokan harinya ia segar kembali. Tapi teman-teman semua harus tau kalau yang paling penting adalah bagaimana kita dapat membuat tidur kita menjadi lebih berkualitas

Banyak dari kita memiliki jadwal yang padat. Aktivitas yang dilakukan pun banyak menguras energi. Namun, sering lupa bahwa kita harus dapat menyeimbangkannya. Heatlhy lifestyle is based on EARN. Excercise, attitude, rest, and nutrition. 

Sekian jumpa kita kali ini, stay safe at home yaa. 







Reading Time:

@way2themes