Oktober 2015 - heartkokok

Minggu, Oktober 25, 2015

Mengitung Nikmat Tiada Habisnya...
Oktober 25, 20150 Comments
Pernah tidak kalian merasa bahwa kegagalan, kehilangan, dan kepedihan terasa begitu menyakitkan? 

Semua orang akan bilang , ya. dan itu menyakitkan sekali. Pada dasarnya kesedihan boleh dirasakan, tetapi tidak boleh terlalu lama. Seperti pengalamanku saat ini. Tidak lama dari ini laptopku yang tergolong masih baru tidak bisa dinyalakan. Padahal aku baru dibelikan oleh ortu setelah lebaran, kurang lebih 2 bulan dari sekarang. Akan tetapi, di saat menjelang UTS yang kebanyakan materi harus aku pelajari dari slide, laptop tersebut benar-benar tidak mau menyala. Lantas aku harus membeli tiket untuk pulang ke rumah demi mendapatkan service gratis karena masih dalam masa garansi. Sedih sih awalnya, tapi tidak apa-apalah, mungkin Allah memberikan kesempatan buatku untuk bertemu keluarga, untuk melepas rindu. Selain itu juga, aku harus pandai-pandai memlihara laptop agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali karena mungkin saja dari akunya yang salah. 
Masalah ini belum selesai, masalah lain datang menghampiri. Uang yang aku taruh di dalam saku celana hilang. Padahal nominalnya lumayan dan mungkin bisa untuk makan seminggu. Niatnya aku bawa buat isi saldo pulsa. Yah, mungkin itu belum rezekiku. Jadi tidak apa-apa kan bisnis pulsanya berhenti sementara? He,,he.. Untung saja uang aku yang lain masih ada di temen, jadinya aku masih ada sedikit buat seminggu ke depan. 

Ehm,,, ada rasa senang bercampur kegalauan menghampiriku, yah...tepatnya kemarin. Aku mengikuti program Global Citizen dari AIESEC dan dinyatakan lolos interview. Sejak awal aku sudah tenang karena ada sejumlah uang milik ortu ku yang kira-kira bisa untuk membiayaiku pergi volunteer. Selain itu, waktu itu aku benar-benar yakin bahwa biayanya paling hanya sampai 5 juta. Tetapi perkiraanku salah. Tahap awal untuk menjadi member di internasional, aku harus membayarkan 1,5 juta. Setelah itu membayar lagi sebesar 1 juta. Aku kira uang itu akan dikembalikan lagi jika nantinya aku mendapatkan project yang harganya tidak bisa aku jangkau. Ternyata, uang tersebut tidak dapat kembali. Dan selain itu, pertimbangan lain juga datang. Waktu kegiatan tersebut adalah 6-12 minggu sedangkan aku tidak mungkin mengorbankan kuliahku. Sebenarnya harusnya aku bisa karena angkatan atas sudah ada yang pergi ke sana dan nyatanya berhasil. Mungkin karena akunya yang kurang pengalaman saja. Setelah itu, jika aku dengan egois mengunakan uang ortu ku yang sudah tidak memiliki penghasilan tetap, nantinya masa depanku dan adikku yang masih kecil bagaimana. Ditambah lagi aku merupkan seorang sarjana kedokteran hewan yang walaupun mengikuti bidikmisi pasti kedepannya harus mengeluaran biaya lagi untuk membeli buku, praktikum, dan hal lain yang tidak ditanggung bidikmisi. Lalu jika saja akhirnya aku meminjam KJSB, apakah mereka mau mengizinkan kalau hanya untuk kegiatan volunteer saja? Akan tetapi aku percaya akan ada jalan yang lebih baik sehingga aku tidak boleh hanya menyerah begitu saja. Di luar sana masih banyak bantuan yang siap membantu orang-orang yang mau bekerja keras. 
Kesedihan yang aku alami terlihat menyedihkan, tetapi nikmat-nikmat Allah jauh lebih banyak dan tidak dapat dihitung. Semisalnya saja di saat aku mengalami kepedihan, teman-temanku yang ada di sampingku ikut membantuku seperti ngasih ongkos ojek, bagi-bagi makanan, menghiburku, mendoakanku, dan menanyakan keadaanku.
"Ya Allah, aku menyesal atas dosa-dosa yang aku perbuat, tapi jangan biarkan aku takabbur atas nikmat-nikmat yang Engkau berikan. Sesungguhnya Jadikanlah semua yang aku lalui berkah dan mendapatkan ridho-Mu. Engkaulah yang aku tuju."




Reading Time:

Selasa, Oktober 20, 2015

Kejadian Konyol di IPB : C4 Sehat A5 Sempurna
Oktober 20, 2015 2 Comments
C4 Sehat A5 Sempurna. Wuih.. itu makanan jenis apa? Kok namanya begitu? 😩
Itu bukan makanan, ya kawan.. Itu tuh istilah buat sebuah asrama putra dan putri yang katanya:
a. Senasib
Kok senasib? Jangan2 satu gedung cewe-cowo ya? Bukan kok..santai aja. Kita senasib itu karena letak kami yang sama-sama jauh dari asrama lain. Asrama C terletak terpusat di suatu kawasan sedangkan C4 terpisah jauh dekat dengan hutan. Sama juga dengan asrama A atau Astri yang terpusat di satu tempat. A5 yang letaknya terpisah jauh tetapi lumayan dekat dengan asrama C4. Asrama kami sama-sama dekat dengan hutan. Kok lebay, sih? Gimana ngga hutan kalau malam-malam jalan dari CCR atau Bara ke asrama gelap banget terus di sepanjang jalan banyak pohon-pohon.

b. Bangunannya Mirip 
Sebelumnya saya turut berduka cita kepada A5 dan C4 yang setiap kali ada penayangan video tidak pernah diperlihatkan  rupa asli asramanya,tetapi hanya ditampilkan papan nama kalau itu merupakan asrama A5 Sylvasari dan C4 Sylvalestari. Mengapa sih emang kok gitu? Yah kalau bisa kalian liat tampilan luar asrama kami memang tidak sebagus asrama rusunawa lain. Tetapi sebenarnya di dalamnya itu lebih nyaman karena selain punya balkon luas yang bisa untuk menjemur baju, lorong luas, kamar kami pun juga luas. 

c. Sering Berkoalisi
Dari tahun ke tahun, asrama A5 dan C4 dikenal saling kompak karena berbagai alasan yang sebagian sudah saya sebutin di atas. Misalnya saja nih waktu kemarin Welcome Party yang karena acaranya diundur berubah nama menjadi Bingkai Kebersamaan saat disebut asrama A1 dan CI mereka semua kompak giliran C4 dan A4. secara kompak anak-anak C4 tidak mau bersorak tetapi menunggu nama kami disebut. Wkwk. Selain itu saat lomba kemerdekaan, pada saat jalan sehat, anak-anak menyanyikan lagu yang so sweet buat kami. "Good bye Good bye Good bye A5, kami tunggu di pelaminan" Ih,,, seru banget kan? 

d. Ini Nih Pengalaman Konyol
- Sebut aja temenku dari A5 ini berinisal 'V'. Dia punya cerita konyol nih. Dia punya teman sekelas dengan anak C4. Waktu itu karena si ini berinisal 'V'. Dia punya cerita konyol nih. Dia punya teman sekelas dengan anak C4. Waktu itu karena si V pulang sendirian, si anak C4 yang sebenarnya ingin pulang ke asrama bersama temannya, malah mengurungkan niatnya dan berbalik untuk pulang bersama si V. Hi..hi so sweet kan.
- Ada cerita lagi nih, sebut aja temenku ini besi. Dia waktu itu karena setelah kumpul dari suatu tempat, tetapi hari sudah menjelang jamal. Untungnya ada temannya yang menawarinya pulang bareng karena dia berasal dari C4. Padahal kan si C4 bisa pulang sendiri tanpa bareng bersama dia kan? Eh tapi ia rela jalan pelan-pelan dengan sepedanya demi mengantarkan si anak A5. Tapi yah gitu, karena sepedanya tidak bisa buat membonceng orang, si besi akhirnya pulang sambil lari-lari karena sudah mepet banget sama jamal. Dalam hati si besi, kok ngga dia aja ya yang naik di sepeda. He..he..Tapi si besi sangat berterimakasih sama si C4 karena malam-malam di tempat yang gelap itu dia tidak pulang sendirian.
- Masih ingat kan lagu yang "Good bye Good bye Good bye A5, kami tunggu di pelaminan"?? Ih,, lucu banget sama C4. Jadi waktu itu tuh ada apa ya kok bisa tiba-tiba mereka membuat lagu itu? ? Ehm.. saya juga lupa sih . He..he.. Oh ya. tahu judul post saya kali ini, kan? C4 Sehat A5 Sempurna. Lucu banget bukan sih?
- Kami ngga mau A5 pindah
Kata anak-anak C4 itu jangan pindahkan A5!Yah, jadi gedung kami sudah dibangun gedung baru di kawasan Astri.  Sejujurnya saya tidak mau pindah. Di A5 ini saya suka dengan suasananya yang tenang, masih asri karena dekat hutan, deket dengan Masjid Al-Hurriyah, dekat tempat main basket, dekat dengan LSI, dan pastinya dekat dengan A5. He.he.. tapi memang begitu. Walaupun mmang asrama kami itu jauh dari tempat PPKU belajar yaitu di CCR, dan kamar mandinya pun juga kurang memadai. Tapi setelah saya telaah ^^, lebih banyak positifnya daripada negatifnya jika kita masih tetap tinggal di A5. Jadi bagaimana ini, mau pindah tidak? C4 tidak rela tuh kalau kalian pindah XD

Ada cerita lain? tunggu aja yahhhh muachh :*


Reading Time:

Minggu, Oktober 04, 2015

Why do I choose IPB Veterinary medicine
Oktober 04, 20150 Comments
Orang yang berilmu dan beradab, tidak akan diam di kampung halaman, tinggalkan negerimu, merantaulah ke negeri orang.
(Imam Syafii)

Nasehat dari Imam Syafi’i tersebut membuat saya memutuskan untuk merantau sejak duduk di sekolah menengah dan lanjut di bangku kuliah. Setelah tamat di SMA Sampoerna Bogor saya kembali melanjutkan pendidikan saya di Institut Pertanian Bogor (IPB). Pilihan untuk pergi sekolah jauh dari orang tua merupakan sesuatu yang berat. Akan tetapi, beratnya untuk tinggal secara mandiri di tempat rantau telah saya kalahkan dengan semangat untuk meraih sejuta mimpi. Berada di IPB dengan program studi Kedokteran Hewan merupakan sebuah keputusan yang tidak mudah. Banyak pertimbangan, kegalauan, dan kebingungan untuk akhirnya menempatkan program studi ini di pilihan pertama pada SNMPTN.

Sebelum menginjak kelas dua semester akhir di bangku sekolah menengah, saya tidak tertarik berada di IPB. Waktu itu saya masih menempatkan target di UI atau UNS. Akan tetapi, setelah saya mengunjungi IPB di kelas dua, saya menempatkan IPB menjadi salah satu pilihan. Saat itu saya dapat merasakan kalau saya akan ke sini kembali suatu saat nanti. Sebenarnya di dalam hati tetap saja saya terus mengalami kebingungan untuk benar-benar menentukan pilihan yang tepat. Ditambah lagi sekolah saya tergolong baru karena memang masih meluluskan satu angkatan di atas saya. Kesempatan untuk mendapatkan universitas di jalur undangan tergolong hal yang sulit. Timbullah pikiran untuk memilih universitas di daerah sekitar Jawa Barat.
Reading Time:
Seluk Beluk Asrama PKU IPB
Oktober 04, 20151 Comments
Halo taman-temanku yang sudah pada gedhe, ehm.. jadi anak kosan ya? Sorry to say but I haven't feel it yet.
Jarang-jarang kan ada anak PTN yang masih tinggal di asrama. Mungkin anak kuliahan seperti di pondok pesantren sudah terbiasa akan itu. Di IPB, untuk mahasiswa baru diwajibkan untuk tinggal di asrama selama setahun. What? Hayoloh bagi yang rumahnya dekat dengan IPB pasti pada nggak sabar enyah dari asrama, kan? Eits.. ternyata anak-anak perantauan juga tidak sabar untuk segera pindah ke kosan. Wkwk


Sabar dulu, Kawan. Nikmati saja masa-masa di asrama. Ini nih ada seabrek kegiatan yang bikin kita harus nikmatin dulu masa-masa di asrama.
1. Pembagian struktur kepemimpinan di asrama
          Asrama PKU IPB memiliki pemerintah pusat dengan nama BPA (Badan Pengurus Asrama). BPA ini sering bekerja sama dengan PKU (Program Kompetensi Umum) di CCR. Agaknya sih begitu...He..he.. Lanjut ceritanya aja yah. Di asrama kita juga ada struktur-struk lain yaitu para pejuang asrama bernama Dewan Gedung dan lain-lain Mau tahu siapa saja personilnya? Ini dia
a. SR (Senior Resident)
Reading Time:

Jumat, Oktober 02, 2015

Bagaimana "Magang" IAAS LC IPB ???
Oktober 02, 20150 Comments
Hallo my brothers and sisters! Tahu ngga kalian apa itu IAAS ?  *Oh aku tahu, pasti itu nama sebuah organisasi, tapi apa ya? -,-
Well, aku kasih tahu aja deh, setahuku sih IAAS itu sebuah organisasi internasional nonpemerintah yang bergerak di bidang pertanian. Negara pusatnya berada di Belgia yang didirikan pada tahun 1957. IAAS sendiri memiliki banyak negara anggota dan salah satunya Indonenisia. Local committees pertama di Indonesia didirikan di IPB pada tahun 1992.  Wuih... hebat ya IPB bisa menjadi pencetus IAAS pertama di Indonesia. Oiya. di organisasi ini kita bisa lebih membuka pikiran kita mengenai permasalahan-permasalahan di bidang pertanian dan juga isu-isu yang sedang berkembang di dunia beserta cara mengatasinya. Menariknya lagi, di sini bahasa Inggris kita akan lebih lancar karena bakalan sering dipakai. 
Pertama kali aku tahu IAAS dari kakak tingkat yang juga menjadi anggota IAAS LC UNDIP. Langsug saja aku tertarik dengan program yang mempunyai jaringan internasional ini. Pas perkenalan mahasiswa baru (MPKMB = udah liat post nya belum?) dikenalin juga sedikit tentang apa itu IAAS. Waktu ada oprec  IAAS langsung timbul pikiran ingin ikut. Tap setahuku waktu itu dari hari pertama dibuka, aku daftar di hari-hari terakhir. He...he... 
Di tahap pertama, kita diharuskan mengisi sebuah formulir pendaftaran dengan biaya Rp5000 sudah termasuk okky jelly drink. wkwk. Pertanyaannya seperti biasa, yaitu ada biodata, terus mengapa ikut IAAS, kenapa IAAS harus menerima kamu, pengalaman organisasi, apa yang bisa didapat dari ikut IAAS. Lumayan simple, tapi jangan salah yah, butuh keahlian khusus untuk mengisi formulir itu. Salah satunya adalah keberanian untuk mengisi, he..he..  
Setelah mengisi fromulir, kita harus mengembalikannya dan nantinya akan diberi jadwal wawancara. Ini nih, masuk ke tantangan yang selanjutnya. Kita harus siap untuk bisa mengoceh di depan kakak-kakak anggota. Lumayan antri nih, maklum peminat IAAS bejibun. Jam datangku tidak sepagi mereka sih soalnya habis ada kuliah. Nah, di tahap wawancara ada 3 post. Di antaranya membahas mengenai kepemimpinan dan kerja sama, kemudian ada motivasi mengikuti IAAS dan pengalaman organisasi, ada juga pertnyaan-pertanyaan jebakan, dan terakhir ada challenge dari kakaknya. Alhamdulillah all was done in 3 p.m. It's not that long as I went there around 1 p.m. 
Yeay, ternyata kurang lebih seminggu setelah wawancara ada pengumuman hasil wawancara. Ehm.. aku bingung kenapa aku bisa lolos ya.. hu..hu. rahasia Ilahi deh. Padahal aku ngerasa kalau aku tidak bisa terlalu berharap penuh di wawancara ini karena banyak yang lebih baik dariku. Terkejutnya lagi ada sekitar 700 orang  yang mengambil formulir, sekitar 400 yang mengembalikan , dan sekitar 300 yang mengikuti wawancara dan akhirnya ada 82 orang yang dinyatakan menjadi Candidate Member of IOP 23. Nah loh, baru jadi kandidat, belum lolos? Iya bener, jadi tidak semudah yang kebanyakan orang pikir. Untu benar-benar menjadi anggota, para kandidat harus mengikuti serangkaian kegiatan IAAS dahulu.  
Kita harus rajin-rajin ikut gathering, rajing nggerjain challenge, mengikuti kegiatan rangkaian 7thOlympic. Tantangan pertama kita disuruh bekerja secara kelompok membuat sebuah buku berisi tentang IAAS beserta departemennya, dan opini kita masing-masing mengenai dampak dolar terhadap pertanain di Indonesia secara umum. Tidak berhenti itu saja, setalah tugas ini selesai ada acara IAS on action untuk menanam tanaman seperti tomat, cabai, dan terong di pekarang rumah warga di Desa Cikarawang, deket IPB. Brem..brem.. gas harus selalu dinyalakan karena kita tidak berhent sampai situ saja. Setelah ini akan ada lagi, yaitu  Agroquiz. Tunggu aja ya.. he...he..
Reading Time:

@way2themes