heartkokok: Story in IPB
Tampilkan postingan dengan label Story in IPB. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Story in IPB. Tampilkan semua postingan

Minggu, Mei 31, 2020

Ngobrol Bareng Nita, Mahasiswa FKH IPB yang Aktif di Organisasi Internasional
Mei 31, 20200 Comments
Hai, kembali lagi di sekilas 'Sosok', tentunya di  blog ini! Kali ini, sangat disayangkan jika kalian tidak membacanya dengan lengkap, karena setiap kata yang diucapkan Nita sangatlah menginspirasi. 

Mari berkenalan terlebih dahulu dengan Nita. Seorang lulusan Fakultas Kedokteran Hewan IPB ini lulus sarjana di umurnya yang masih sangat muda, yakni 20 tahun. Sosok yang kerap disapa Nita atau Cahyani ini bernama lengkap Cahyani Fortunitawanli. Selain berprestasi dengan hasil yang memuaskan, cumlaude, dia ini juga sangat aktif di berbagai organisasi lokal maupun internasional, lho! FYI, Nita ini teman seangkatanku di kampus hehe ^^

Nita saat Wisuda
Karena WFH, wawancara yang aku lakukan ini melalui Whatsapp via voice note. Ayo simak wawancara lengkapku dengan Nita, Le ets Cekidottttt!

Oiya satu lagi nih, selayang pandang tentang Nita. Nita saat ini menjabat sebagai Public Relations Coordinator di IVSA Global. IVSA (International Veterinary Students Association) itu merupakan organisasi mahasiswa kedokteran hewan internasional yang memiliki anggota dari 73 negara. Untuk lebih lengkapnya bisa dilihat di sini. Untuk ke depannya Nita akan melanjutkan koas agar ia tahu bagian mana yang kira-kira cocok buat dia nanti. Rencana jangka panjangnya, ia ingin melanjutkan S2. 

Penasaran nih sama alasan Nita. Apa yang membuat Nita kuliah jurusan kedokteran hewan. Dan memilih di dalam negeri alih2 di luar negeri?
Jadi dulu pas masih kecil berangan-angan kalau dewasa nanti kerja jadi apa ya? Kalau menurutku kalau kita suka apa yang kita lakukan, kerja itu bukan untuk hidup, jadi pekerjaan akan gak kerasa seperti pekerjaan.  Selain itu memang dari kecil aku suka hewan dan sudah pengen jadi dokter hewan, makanya pilih ini. 
Kalau alasan milih dalam negeri itu karena dari SMA memang memilih di IPB, jadi daftar SNMPTN di IPB, karena IPB yang menurutku nomor satu di Indonesia. Tapi sembari nunggu aku juga coba-coba ke luar negeri. Tapi ternyata pas nunggu hasil SNMPTN, yang di luar negeri udah tutup semua untuk bidang medis, seperti kedokteran umum dan kedokteran hewan. Akhirnya aku tetap nyoba dan dapet di jurusan konservasi satwa liar di Inggris. Tapi sistemnya ada foundation dulu, kalau di Amerika itu sama seperti college.  Di foundation kita perlu untuk 3 tahun dulu setelah lulus SMA, baru bisa masuk kuliah setelah itu. Alasan lain juga, karena kedua kakakku udah di luar negeri dan aku sendiri yang di Indonesia, jadi bisa nemenin orang tua di rumah. Sebenarnya alasan yang paling utama itu karena perlu 3 tahun dulu dan biayanya sangat tinggi, meskipun udah dapat beasiswa tapi masih tetap tinggi biayanya. Maka dari itu aku memutuskan untuk di Indonesia aja, dan akhirnya bisa masuk FKH IPB keterima lewat jalur SBMPTN. 

Kalau boleh tau kesibukan Nita waktu masih aktif di kampus itu apa aja sih? 
Kesibukan waktu masih di kampus itu dari awal masuk aku aktif di IAAS dan UKF,  lumayan aktif di keduanya dan di IAAS aku juga pernah berkesempatan jadi panitia IAAS World Congress. Selesai dari itu, aku daftar IMAKAHI dan kepilih jadi kadep Infokom, lalu jadi BPIC  (Badan pengawas IMAKAHI cabang IPB), pernah juga jadi kadiv Mukernas IMAKAHI IPB. Aku memang lebih banyak geliatnya di IMAKAHI tapi aku juga bantu-bantu di HKSA juga. 
Waktu itu aku ikut kegiatan volunteer di Singapura waktu kongres WSAVA (World Small Animal Veterinary Association). Pernah juga ikut sebagai delegasi di Polandia dan Di Krakow pada The 67th Congress IVSA. Di kongres tersebut aku ngajuin jadi sekretaris, jadi sekalian jalan BPIC aku juga menjabat jadi sektretaris. Awalnya ga mau lanjut, tapi aku akhirnya jadi Public Relations Coordinator, dan kebetulan aku satu-satunya yang dari Asia yang ada di excecutive committeenya, waktu itu mikirnya karena pas jadi sekretaris aku udah satu tahun, tapi belum bisa ngelepas karena ngerasa belum ada calon yang pas, jadi sekalian buka jalan juga biar dari Asia bisa ada yang masuk IVSA Global. 

Waktu ikut volunteer

Pas di masa-masa akhir kuliah, aku sempat bantuin proyek membuat video, dan mulai jadi freelancer ngerjain desain di ICO IPB, terus akhirnya dari situ aku bantu translate artikel ke Bahasa Inggris di ICO dan masih berjalan sampai sekarang. 
Oiya satu lagi, aku juga ikut kegiatan WWF, dari tahun ketiga kuliah aku daftar jadi volunteer bagian Panda Mobile. Kegiatannya kita ke sekolah atau ke tempat-tempat tertentu buat ngasih edukasi tentang konservasi  ke anak-anak dengan truk Panda dari WWF. 


 Kegiatan Panda Mobile

Bagaimana sih caranya punya kepercayaan diri buat jd volunteer di acara-acara besar bahkan jadi bagian organisasinya? 
Sebenarnya ngga ada alasan buat ngga percaya diri sih, asalkan kita selalu mau belajar dan memiliki mindset yang baik, di sana ngga mengharapkan dibayar atau apa. Sebenarnya tujuan utama ikut karena kita ingin bermanfaat. Memang ada satu bekal, yakni pemahaman Bahasa Inggris yang baik jika ingin ikut kegiatan IVSA, tapi bukan jadi halangan untuk buat kita ngga PD. Justru jadi kesempatan bagi kita untuk belajar. 
Kalau acara-acara PDHI misalnya Indopet Show atau Indo Livestock, itu juga kan acara IMAKAHI karena volunteernya juga dari mahasiswa. Acara tersebut bagus karena menjadikan kita dapat bertemu dengan calon kolega kita yang berasal dari berbagai universitas di Indonesia. 
Yang aku suka dari ikut acara maupun organisasi ini adalah aku dapat bertemu dengan orang-orang yang memiliki minat yang sama, mereka semua punya perspektif masing-masing, jadi bisa belajar. Karena jika saat nanti kita bertemu kolega di luar sana, bisa timbul mindset bersaing, jadi kalau ikut kegiatan-kegiatan seperti ini menjadikan kita lebih mengedepankan solidaritas karena kita berasal dari bidang yang sama, meskipun berasal dari alumni yang beda. 

Acara Indo Livestock

Volunteering itu sangat asik, walaupun ngga dibayar karena kita bisa belajar. Aku juga senang karena ketemu banyak teman, semakin luas jaringan kita semakin banyak pula kesempatan yang bisa kita dapetin. Mana tau kita akan dapat kesempatan baik dari teman yang kita kenal di acara tersebut. Jika kita daftar, terus kita lolos kan sebenarnya banyak orang yang ga punya kesempatan yang sama. Embrace the opportunity, yah step up and embrace it! Kalau ngga keterima kan ngga masalah, kita ngga pernah dikasih batas buat nyoba lagi. Kalau misal ga dapet mungkin kita ditunjukkan kesempatan lain. So, have good mindset, you don't have to overthink it! Jadi sekarang kuatkan tekad kalau kita itu mau belajar, mau ketemu temen, dan be like a sponge, bisa nyerap semua yang aku alamin, karena kesempatan itu biasanya ngga lama kan, 1 minggu atau berapa hari, jadi maksimalkan kesempatan itu buat jadi the best version of ourselves so we can get the most of the experience. 

Embrace the opportunity, yah step up and embrace it!

Aku juga mau nambahin, sebenarnya kita ngga usah merasa inferior ya, karena sebenarnya mereka semua yang asalnya entah dari Eropa, Amerika, atau negara Asia lain, mereka sama seperti kita, kita sebenarnya mempelajari hal-hal yang sama, walaupun kurikulumnya sedikit berbeda, dan kita sama-sama seorang pelajar. Ngga usah merasa lebih rendah, mereka juga calon kolega kita. Jadi, santai aja asalkan kita punya niat yang baik, jadi ngga ada masalah, walaupun ada masalah tapi kita bisa ngehadapinya. Sekali lagi, kita ngga boleh takut akan hal yang berbau internasional, karena sama seperti aku, awalnya aku juga ngga tahu kalau sesuatu itu aku pikir terlalu tinggi levelnya buat aku, tapi pas dilakuin ternyata itu masih di batas kapasitas aku. Jadi kalau kita ngga nyoba kita ngga bakal tau apa yang bisa atau yang benar-benar ngga bisa kita lakuin.

Nita bersama Excevutive Committee IVSA Global

Kalau untuk tau update kegiatan atau acara-acaranya, bagaimana Nit?
Bisa di media sosial atau website mereka karena pasti ada update kegiatannya. Kalau misal ngga buka khusus, bisa kirim email ke perusahaan atau lembaga yang kita tuju. Oiya, kalau di kampus kan juga banyak kegiatan volunteer, maksimalkan kesempatannya. 

Oiya, bagaimana sih Nita ngatur waktu antara organisasi dan kuliah, sama ngejalanin hobinya Nita? 
Ngatur waktu antara organisasi dan kuliah itu tergantung masing-masing orang. Kalau aku, jangan ngelakuin hal lain apabila besok ada ujian selain belajar. Kalau pas kuliah biasa, aku itu termasuk orang yang harus melakukan sesuatu hal, kalau habis kuliah langsung pulang ngga ada yang dilakuin aku malah ngga ngelakuin apa-apa. Mungkin ga bisa diem kali ya, makanya ikut organsisasi. Memang iya, kalau ikut organisasi itu bisa bikin sibuk banget tapi mending karena menurut aku bisa membuat waktu kita lebih produktif. 


Waktu di IAAS menurutku proyeknya banyak yang dilakukin, mbak pen juga tahu kan (iya nit haha) di External aja bisa dalam satu periode kita bisa punya 3 proker yang berbeda. Itu menurutku paling parah sih, karena setiap malam aku ngga bisa tidur dengan tenang, ngga bisa pulang ke kamar langsung ke kasur terus tidur karena ada aja yang belum beres yang harus dikerjain. Tapi setelah dari itu, aku jadi lebih bisa, seperti misalnya kalau ngebuat poster dulu itu lama, tapi sekarang bisalah 30 menitan beres, karena ya dari pengalaman itu jadi aku bisa buat lebih efisien lagi. Aku juga ngerasa perubahan kalau sekarang aku lebih santai. Kita juga ngga usah terlalu pusing dan terlalu stress, kita harus ngerjain suatu hal sesuai dari pace kita masing-masing. Kita harus bisa alokasikan waktu berapa lama kita ngerjain suatu hal. 
Sesibuk apapun kita, pasti kan punya waktu luang ya, jadi karena aku ngga bisa diam aku alokasikan waktu luang untuk ngelakuin hobi. Hobi aku dari dulu itu gambar, tapi pas kuliah sepertinya aku jarang punya waktu luang deh, hehe. 

Di masa depan, nita ingin berkiprah di bagian apa?
Ehm, pertanyaan ini paling susah hehe. Aku merasa jawaban aku belum fix karena masih bisa berubah di masa depan.  Kalau pada umumnya aku ingin berkiprah di kedokteran hewan, terutama hewan kecil atau hewan kesayangan. Kalau bisa sih aku pengennya masih terlibat di NGO, tapi aku juga pengen memanfaatkan skill kedokteran hewan yang aku punya, mungkin kalau bisa ke OIE aku pengen ke sana.  Tapi belum pasti, ehm yang pasti ngga jauh-jauh dari bidang kedokteran hewan. Sebenarnya aku masih punya impian-impian lain yang aku pengen capai di masa depan, tapi aku belum bisa ngasih tahu sekarang, karena masih jauh jadi aku masih menyimpannnya untuk diri sendiri. 

Setelah ngobrol bareng Nita, aku dapat pesan yang luar biasa. Seperti saat dulu pun aku juga ngelakuin banyak hal yang ga tentu. Coba kegiatan sana-sini dan aktif sana-sini. Tapi kadang masih saja takut untuk mengikuti suatu hal. Padahal sebenarnya ngga ada salahnya juga buat nyoba hal yang berbeda dan siapa tahu kapasitas kita bisa kok, karena gabakal tau kalau kita engga nyoba, bukan? Dan, seperti yang Nita bilang kalau kegiatan yang berbau internasional itu ga selamanya menyeramkan, asalkan kita mau nyoba dan mau belajar. Oiya, nambah relasi dengan ikut kegiatan yang sesuai dengan bidang kita memang asik sih. Aku juga pernah ikut jadi volunteer Indopet Show dan bisa dapat kenalan teman dari berbagai kampus.

Bagaimana teman-teman, merinding bukan? Ayo kita semangat seperti Nita! Be the best version of ourselves! Berbeda itu engga masalah, siapa tahu orang juga ikut termotivasi membawa perubahan baik berkat kita. 

Kalau mau tahu Nita lebih lanjut, bisa kunjungi instagram @cahyanifortunita atau @ivsaglobal




Reading Time:

Senin, Desember 10, 2018

Masih Untukmu
Desember 10, 20180 Comments
Aku masih merasakan betapa aku tak rela jika aku bukan tanpa mu ..meskipun aku juga tidak dapat menjamin bahwa kamu bisa denganku
Aku takut.. selama ini aku telah mencoba membuka hati lalu aku takut mengakui bahwa aku bisa dengan yang lain.. bahkan sekedar sapaan saja dari orang lain itu aku takut..

Aku tak tahu bahwa kali ini aku masih bisa tetap menaruh hati padamu.. walau aku lebih ikhlas dan terima jika di depanku aku melihatmu bersama yg lain.. menyapa yg lain.. dan bergurau dgn yg lain.. atau bahkan jika nanti pada akhirnya kamu bersama yg lain..

Aku hanya belum bisa menggantikan org di hatiku .. selama ini hanya kamu..

Aku masih berharap saat itu kamu masih mengetahui bahwa perasaanku masih untukmu

Belum pernah aku mengagumi
Selama ini.. seikhlas ini.. sedalam ini.. setenang ini.. sekhawatir ini..


Reading Time:

Rabu, November 07, 2018

Berdiskusi
November 07, 20180 Comments


Berdiskusi.
Bersama menikmati secangkir kopi susu yang dipatenkan dengan nama berbeda dari setiap tempat.
Nama sebuah kata yang pantas untuk belajar bersama ?
Aku menganggapnya seperti itu. Karena di posisi kita yang sama, walau ada yg lebih paham dan kurang paham, kita masih memiliki porsi yang besar sebagai pembelajar. Ialah belajar.
Berdiskusi mendorong keaktifan dari setiap orang mengutarakan pikirannya. Berdiskui mengajak orang yang enggan berpikir menjadi aktif berpikir. Berdiskusi mengajarkan kepercaya dirian yang kurang.



Berdiskusi yang kumaksud di sini adalah saat aku dan kami menyadari pentingnya memahami sebuah pelajaran. Apa yang diserap belum tentu sama, belum tentu serupa dan belum tentu lengkap. Dengan berdiskusi, kami dapat memahami sesuatu sehingga menjadikannya ingat hingga setidaknya selepas ujian, bukan hanya menghapal atau memiliki mental tempe untuk curang.

Aku bersyukur, diskusi yang dicanangkan berjalan dengan lancar dan memiliki banyak peminat. Memberi manfaat setidaknya untuk diri sendiri dan lingkungan sekitar.
Reading Time:

Senin, November 05, 2018

Luapan Sesuap
November 05, 20180 Comments

#1 
Sulit.
Julid.
Kulit.
Berbelit-belit.
Ah, nanti saja ngelakuinnya, toh masih belum deadline ini?
Dan akhirnya akan pusing sendiri pas mepet deadline.

#2
Suatu sore di sebuah tempat ramai. Pedagang baslok kembali lagi ke tempat ia selalu berjualan. Tidak ada kios, tidak ada terpal, melainkan hanya gerobak beserta payungnya. Oiya ditambah lagi satu kursi tempat ia duduk sepanjang hari. Basloknya lumayan enak. Beliau juga ramah. Sebagai pembeli aku pun hanya mampu mampir ke lapaknya beberapa kali. Namun, setiap kali kesana aku merasakan ada banyak cerita yang ia simpan. Keriput di wajahnya membuatnya tetap terlihat lemah, walau aku tahu beliau berusaha tetap menjadi gagah. Kelembutannya dalam melayani pembeli memperlihatkan bahwa ia nampak dipenuhi kasih sayang merawat anak-anaknya di rumah. Di sela waktunya menunggu pembeli, dibacanya sebuah Koran. Terkadang diselingi dengan secangkir kopi. Tak jarang pula dengan pelan memainkan gawai di tangannya. Benar, beliau memang penuh cerita, meski tak langsung menceritakan.

#3
Waktu itu, aku pernah berpikir mengenai arti perjuangan. Aku mempertanyakannya, bukan karena lelah. Tapi lebih karena tidak sabar. Dan sepertinya ketidaksabaran akan sesuatu banyak dampaknya.
Banyak yang menjawab bahwa sesuatu memang ada yang tidak layak untuk terus diperjuangkan. Bukan berarti tidak pernah mencobanya dulu. Walau dengan belajar dari pengalaman yang sudah-sudah menurutku sudah bisa untuk memutuskan untuk membuat keputusan itu, memperjuangkannya dengan maksimal atau meninggalkannya. Tergantung kondisi. Berjuang itu pahit di awal, tapi manis pada akhirnya.

#4
Kisah cinta di usia 20an. Bukan hanya perasaan suka yang mestinya dicari. Tapi aku sedikit belajar bahwa semuanya memang mengarah ke jenjang yang serius. Meskipun pada awalnya tidak tahu bahwa orang tersebut adalah yang akan menemani sisa hidup kita ataupun bukan.
Memikirkannya matang-matang membuat sebuah awalan yang baik untuk menjalin hubungan yang sehat. Ada saatnya kita bersenang-senang seperti anak kecil, ada saatnya pula kita harus mencari value yang harus kita pegang sebagai pengembang diri.  
Banyak pasangan yang tetap menjalin komunikasi yang baik dengan pasangannya, tetapi tetap melejit dengan kariernya masing-masing. Ia tetap mempertajam skillnya dan terus menggeluti hobinya tanpa hanya bersenang-senang memikirkan perihal percintaannya saja. Mereka saling menguatkan untuk melatih diri masing-masing. Jika waktunya bertemu, ya bertemu saja. Aku suka yang seperti itu. Ya, berat sih untuk menjalankannya, kata mereka yang mengalaminya. Cuman, mereka merasakan kedewasaan tumbuh di antara mereka berdua.

#5
Perasaan itu bisa tumbuh.

Aku percaya bahwa perasaan itu bisa tumbuh, seperti aku percaya pada orang-orang yang menikah dengan jalan ta’aruf. Seperti orang yang menikah setelah kenal beberapa bulan saja.
Pada mulanya, aku tidak terlalu percaya bahwa perasaan bisa tumbuh.  Saat itu, aku mengenalnya sebagai orang yang biasa dan berbicara sebagai orang yang biasa. Dan selalu menganggap apa yang kulakukan padanya dan sebaliknya sebagai suatu yang biasa. Melihatnya berjalan sendirian di tempat yang sepi juga sebagai sesuatu yang biasa.  Dan memang tetap biasa aja.
Hal itu baru disadari setelah perasaan itu tumbuh, ternayata aku sebegitu tidak menyadarinya. Pertemanan menjadikan simpati dapat datang ke sesama. Bahkan pertemanan pula dapat menjadikan emosi kita semakin terlatih, baik untuk selalu bersama, berdebat, makan bareng, kumpul bareng, jalan bareng. Semua menjadi tidak biasa. Dan menjadi lebih luar biasa lagi jika hal-hal yang biasa kita lakukan bersama teman tidak lagi kita lakukan.

Sekali lagi perasaan itu bisa tumbuh.

Kita harus lebih berhati-hati lagi. Jika yang tumbuh adalah perasaan sayang, maka baguslah demikian. Tapi jika sebaliknya, perasaan benci yang tumbuh maka patut diwaspadai, bisa-bisa kebencian membuat semua tindakan yang baikpun ikut menjadi buruk.

Lalu tentang dirimu, hanya dirimu bukan mereka
Aku bahkan lupa siapa dulu saat kusakit siapa yang membelikan makanan itu kamu atau yang lain. Karena aku menganggapnya biasa, hingga aku takut hanya mengaitkannya bahwa itu kamu, padahal orang lain. Seperti itulah, semua akan dianggap spesial jika perasaan itu telah tumbuh.

Perasaan itu bisa tumbuh. Hanya saja dalam menjalaninya, kadang layu, kadang menguning, kadang bisa tumbuh, atau bila lupa memupuk lama-lama akan mati secara perlahan Tentu aku masih tidak memahaminya bahwa perasaan bisa tumbuh. Setidaknya, aku sadar bahwa sebuah alasan pun bahkan aku tidak dapat benar-benar menjelaskannya dengan baik. Alasannya adalah tanpa alasan.


Reading Time:

Sabtu, September 01, 2018

Tetaplah Jadi yang Terbaik
September 01, 20180 Comments

Klinik Nada-Tetaplah Jadi yang Terbaik
By Denis Sutrisno 

Buktikanlah kita bisa menjadi satu
Saling menguatkan tiada yang memisahkan kita
Semangatku semangatmu kita bagi bersama
Melewati menjalani hari yang indah ini
Menjadi cerita yang sangat berharga
Bahagianya kita
Berjanji untuk selamanya tetap bersama

Reff.
Segala rasa yang kita alami
Harusnya kita pun saling mengerti
Tak ada yang berbeda meski tak sempurna
Karena cinta kita abadi selamanya
Ada kalanya kita kan saling menyebalkan
Terkadang juga kita kan saling membosankan
Saling membantu bukti sebuah persahabatan
Sungguh bangga kawan
Tetaplah jadi yang terbaik

Menjadi cerita yang sangat berharga
Bahagianya kita
Berjanji untuk selamanya tetap bersama

Back to Reff


-Terimakasih kepada kak Denis dan Klinik Nada yang telah mempersembahkan lagu yang spesial ini kepada FKH 52. 
Setelah Intravena 52, kemudian kami menemukan jati diri kami yaitu sebagai Griffin. Tibalah kami dalam tahun terakhir berjuang menjemput gelar sarjana, sebelum nantinya melanjutkan perjalan menuju PPDH/ koas. #WelcomeTingkatAkhir
FKH 52
Aku saat ini sedang merasakan bahwa kekuatan dari tiap lirik tersebut sangat membangkitkan semangat kami, sebagai 52. Banyak hal yang kami lalui sebelumnya hingga sekarang ini. Banyak tantangan, cek-cok, kehangatan, kepedihan, kecerian yang selalu mewarnai hari-hari kami. 
Aku sangat suka dengan lirik 'Ada kalanya kita kan saling menyebalkan, Terkadang juga kita kan saling membosankan, Saling membantu bukti sebuah persahabatan, Sungguh bangga kawan, Tetaplah jadi yang terbaik'. Dalam lirik tersebut seakan mengisahkan bagaimana sebuah pertemanan itu berjalan, terkadang marahan terkadang saling jail, saling membantu, saling membutuhkan sama lain, dan seperti pesan yang ingin disampaian kepada kami semua, Tetaplah jadi yang terbaik. Ya, kami ingin menjadi yang terbaik atas usaha yang kami lakukan. Dengan kata-kata mutiara tersebut aku dan mungkin Griffin lain berusaha untuk terus belajar dan berkarya untuk memberikan yang terbaik, dengan dukungan dan doa kolega semua. 



Reading Time:

@way2themes