Januari 2021 - heartkokok

Jumat, Januari 29, 2021

Bentuk Perhatian
Januari 29, 20210 Comments

NYALA

Yang tak terkatakan  

akan tetap menyala

di balik kata-kata

yang berangsur padam

 Aku ingin membuka postingan kali ini  dengan puisi karya Joko Pinurbo di atas.. 


Perhatian itu.. bagaimana?

Pada dasarnya, sebuah perhatian merupakan salah satu bentuk kasih sayang. Perhatian kita kepada sesuatu menggambarkan bahwa kita turut memikirkan hal tersebut. Mengkhawatirkan kejadian buruk yang dapat saja datang atau mengharapkan sebuah kebahagiaan. 


Terkadang, ikut merasakan pilu akan sesuatu merupakan sebuah bentuk rasa simpati yang dibutuhkan. Ikut merasakan kepedihan yang juga tengah dirasakan oleh seseorang. Namun, bukankah sebaiknya kita pun bisa menjadi lebih kuat. Karena mungkin kita dibutuhkan untuk menguatkannya. Tapi tentu saja, bukan tugas utama kita untuk memaksa diri menjadi kuat. Bagaimanapun, kita tidak tahu pasti yang terjadi pada mereka. 

Seorang anak bersama ayahnya di suatu desa


Berbicara tentang perhatian. Apakah benar terlalu perhatian itu tidak baik? 

Kembali lagi pada hukum, segala yang berlebihan itu tidak baik. Hehehe.. Perhatian yang berlebih kadang membuat salah pengertian. Jika saja orang yang sedang diperhatikan malah berpikiran bahwa segala tindakan yang kita lakukan itu terlalu berlebihan. Misal saja, kita melakukan sebuah tindakan karena kita tahu bahwa jika kita tidak melakukannya maka dia akan kesulitan. Namun malah sebaliknya, dia berpikiran kalau tindakan yang kita lakukan dapat menghambatnya untuk belajar. 

Begitulah...

Perhatian yang terselubung itu, sesungguhnya sangat indah. Meski saat ini, perhatian kita belum dapat dipahami. Sesungguhnya, lambat laun perhatian itu akan nampak sangat jelas. Waktu akan memperlihatkan ketulusan yang kita berikan. Bagaimana kehadiran dan segala bentuk perhatian yang kita curahkan, ternyata sangat berbekas di dirinya. 

Tapi aku juga percaya. Bahwa kadang sesuatu itu perlu untuk diungkapkan. Karena mungkin saja pembicaraan tersebut dapat membantu 'waktu' untuk menyampaikannya. Karena bisa saja, kita sebenarnya juga diperhatikan, yakni seperti saat kita tidak ingin direpotkan olehnya. 


Reading Time:
Kami Usahakan yang Terbaik
Januari 29, 20210 Comments
Akan kami usahakan.. 

Setelah beberapa minggu bekerja aku terus terinspirasi dengan hal yang baru setiap harinya. Menjadi seorang dokter, yang berarti disimbolkan sebagai seorang 'penyembuh', membuat aku dipertemukan dengan mereka yang sedang butuh pertolongan.  



Dalam beberapa kesempatan aku dipertemukan dengan pemilik yang membawa hewan peliharaannya yang sedang kritis ke klinik. Kondisi hewannya sudah lemas, suhunya di bawah normal, dan enggan makan. 



Berada pada kondisi tersebut, kami pun hanya bisa mengusahakan yang terbaik. Pertolongan pertama dan suportif pun segera diberikan. 


Aku sangat tersentuh mendengar perkataan pemilik hewan tersebut, "Meski saya tahu kondisinya sudah seperti ini, aku tahu setiap nyawa itu berharga. Dan, saya ingin mengusahakan yang terbaik. Tolong, dok berikan yang terbaik padanya."..

Mendengarnya, bergetar hatiku. ya, benar sekali. Setiap yang bernyawa itu berharga. Terlepas dari siapa dia. Apakah kita kenal atau tidak mengenalnya. 


Hanya Ilustrasi (Saat ngampus dulu) 



Kita tidak dapat melihat masa depan. Dengan begitu, kita dapat mengusahakan yang terbaik. Untuk berusaha menyelawatkan sebuah nyawa. Meski terbatas, tapi tetap saja, kita harus mengusahakan yang terbaik. 


Reading Time:

Rabu, Januari 13, 2021

Kesetiaan
Januari 13, 20210 Comments

Melihat perjuangan nenek, yang sudah merawat kakek selama dua tahun lebih ini.. aku jadi merasa lemah, di antara rapuhnya umur namun kesetiaan mereka yang bertambah.. 


Kadang aku berpikir mengenai sejauh mana kita dapat menilai orang tentang arti kesetiaan (duh mikir mulu ahh gacapek apaa?? Haha). 

Kita selalu memiliki sudut pandang yang berbeda dalam menilainya. Saat kutelusuri, menurut pandanganku, kesetiaan itu ...terbukti setelah dijalani.


Jika tentang sepasang suami istri yang sudah menjalani ikatan, maka kita mungkin bisa mengatakan bahwa kesetiaan itu terbukti bahwa seseorang tersebut mampu menunjukkan loyalitasnya kepada pasangan. Dalam artian tidak mencari yang lain dan tetap kepada pasangan.


Duh, tapi ya aku belum bisalah dan belum bahas tentang itu wkwk. Di pikiranku sekarang ini, aku hanya ingin berceloteh mengenai sebagian dari kesetiaan saja. 

 Gambar diambil di Taman Bunga Nusantara

Tentang persahabatan misalnya. Meski, jarak dan waktu menjadi tantangan yang berat. Aku yakin bahwa kesetiaan kepada sahabat akan membawa pertemanan itu menjadi hal yang penuh dengan kenangan. Kita tahu bahwa saat tertentu, kita ingin punya tempat untuk bersandar, sekedar ngobrol, main bareng, bahkan yang mau dengerin unek-unek dalam diri. Walhasil, aku gatau apakah aku setia atau tidak. Yang aku yakini, aku harus terus memperjuangkan hubungan persahabatan itu. Meski, tak dapat dipungkiri bahwa jarak dan waktu tak membuat lagi sama. Dunia berubah. Manusia pun berubah. 


Lalu, jika mendapat teman yang baru. Lantas dibilang tidak setia.? Tentu bukan begitu konsepnya. Karena kita tidak pernah tau bukan, bahwa  apakah kita masih bisa tetap bertemu dengan mereka atau membantu secara langsung atau pun berinteraksi. Namun, bukan berarti kita dapat dengan mudah meninggalkan bukan? No... 


Setiap ingat itu, aku selalu sedih. Karena memang bukan tipe yang dekat dengan individu, tapi aku lebih ke kelompok. Meski begitu, untuk melatih dan mempertahankan kesetiaan.. aku akan tetap berusaha memperjuangkan dan menjaga segala persahabatan itu. Namun, aku tidak akan memaksa keadaan akan berjalan seperti apa nantinya. Mungkin saja aku saja yang terlalu berpikir keras untuk itu.. aku ikhlas bagaimana hubungan pertemanan itu nantinya, aku berdoa yang terbaik.. 

Jika hubungan itu sudah dengan ikatan, berarti kan memang harus dibuktikan dengan kesetiaan yang kuat bukan?? 


Seperti itulah kira-kira. Lanjut lagi, bahwa aku bisa belajar dari nenek kakekku. Nenek, yang tidak mau diam alias selalu cari pekerjaan (entah itu 'tandur' di sawah, masakin orang, katering) selalu ubyek, ga betah buat tinggal di rumah. Di sisi lain, nenek ga pernah mau nyusahin anak. Beliau selalu mengusahakan kehidupannya sendiri. 


Sudah dua setengah tahun juga hingga sekarang, kakekku mengalami stroke, dan sudah tidak bisa berdiri, namun tangan kirinya masih bisa berfungsi. Nenek, om dan keluarga belajar melatih kesetiaan mereka dengan tetap merawat kakek. 

Meski sekarang sesenggukan saat nulisnya, aku yang selama ini tidak terlalu membantu (merantau terus), sangat takjub dengan itu. Meski memang kadang ada saatnya jenuh itu ada.. yaa manusiawi kan.. 


Dan itulah yang aku pikirkan. Betapa cinta dan kesetiaan perlu menjadi landasan kuat. 


Saat raga menjadi rapuh..

Saat berjalan mulai tertatih.. 

Saat wajah telah keriput.. 

Saat mata memeluk senja, semoga saja hati tetap setia.. 



Semoga yaa..kita bisa menjadi orang yang setia.. dan semoga kesetiaan kita juga menular, dan dijaga oleh siapapun yang kita jaga kesetiaannya. 


Semoga semesta mengaminkan.. 

Reading Time:

Jumat, Januari 08, 2021

Apakah Hanya Kebetulan Semata?
Januari 08, 20210 Comments

Apakah semua yang terjadi di dunia ini terjadi secara kebetulan? Masa sih? 


Beberapa tahun belakangan, aku kerap bermimpi saat tidur, yang herannya mimpi itu aku masih ingat dengan baik meski sudah lama. Kadang mimpi yang masih butuh penafasiran karena kejadiannya membingungkan, kadang pula mimpi itu gara-gara aku terlalu kepikiran suatu hal, bahkan kadang mimpi itu sesuatu yang tidak aku inginkan. 


Mimpi, katanya bunga tidur. Hem, tapi setauku kalau di agamaku mimpi merupakan sesuatu yang tidak dapat dianggap enteng. Karena beberapa petunjuk Tuhan bisa datang dari mimpi. Tapi, ada juga mimpi yang hadirnya dari setan.


Alhasil, aku pun tidak suka membicarakan mimpi itu jika itu buruk. Bahkan saking sering bermimpi aku jadi kadang sering merasa de javu karena seperti pernah merasakan berada di situasi yang sama. Meski masih banyak perdebatan mengenai de javu itu sendiri ya.. tapi aku ngerasanya seperti itu.

Lalu, masa sih kejadian demi kejadian yang terjadi di hidup kita ini hanya secara kebetulan? 


Aku rasa tidak. Bahkan kita pun sebagai manusia bisa ngambil hikmah dari setiap kejadian yang menimpa kita kan. Dan ada yang namanya takdir. Takdir yang dapat diubah maupun takdir yang ga dapat diubah seperti kematian. Nah, berarti kalau mau ngarep yang pasti-pasti aja ngarep kematian dong? Hehe (aduh bercandanya ga bagus wkwk)


Lantas, masa sih aku bisa ketemu dia, lalu besoknya berpisah, dan ada orang-orang, seperti keluarga kita yang selalu ada di dekat kita, ada orang asing yang datang pergi seenaknya, dan ada pula yang menetap di hati. Itu terlalu sederhana, jika kesimpulan yang mau ditarik adalah sebuah teori kebetulan. 


Kebetulan aku singgah di sini nih, jadi bisa ketemu kamu?


Haha tidak. Aku yakin, di antara puzzle kehidupan, segala perhitungan, rentetan kejadian ada yang mengatur. Tapi Tuhan maha baik, Ia menciptakan beberapa jalan, tinggal kita yang memilih mau pilih jalan yang mana. Kalau pun pengennya berada di jalan yang benar, kan pasti kita awalnya dihadapkan pada beberapa pilihan, hingga akhirnya milih jalan yang mana. Jalan yang akhirnya membawa kita ke sebuah pertemuan maupun perpisahan dengan orang-orang. 


Aku tahu, kalau minta mendapatkan petunjuk. Kita akan dibukakan jalan. Pernah waktu itu aku berada di tempat yang gatau siapa di sana. Aku juga semasa di bangku sekolah dan kuliah memutuskan untuk pergi merantau di antah berantah, meski aku ga ada saudara di sana. Dan aku pun gatau bakal tinggal dimana, nanti sama siapa. Dan.. Tuhan pun mempertemukan aku dengan orang-orang baik, yang menggantikan saudaraku. 


Meski tidak bertahan lama, aku tahu. Pelajaran akan selalu ada. Pelajaran untuk menyeimbangkan kehidupan, dengan terus berproses dan bertumbuh. Mengambil hikmah dari berbagai cerita orang, kejadian yang dialami sendiri hingga keingintahuan menjadikan kita menjadi lebih menghargai kehidupan. Dan tentunya menjadikan kita agar mau berusaha lebih baik lagi. Kan sudah tahu bahwa kejadian-kejadian yang ada di dunia tidak terjadi secara kebetulan. Hehe.. 


Terusssss yang selama ini jadi sahabat, teman, pacar, mantan pacar, mantan pdkt-an, keluarga itu bukan kebetulan? Tentu tidakkk, pertemuan itu bukan sebuah kebetulan, dan seperti sebuah hubungan, kita pun perlu untuk tetap mengharmoniskan hubungan itu agar awet.. hehehe.. Jadi, kamu adalah bagian dari skenario hidup yang dituliskan oleh Tuhan untukku tidak?





Reading Time:

Rabu, Januari 06, 2021

If It's Meant to be
Januari 06, 20210 Comments

 If it's meant to..

It'll be.. 

Baby just let it be.. 


Pernah ga sih kita kecewa? 


Duh, pertanyaan macam apa itu. Yaiyalah pasti, yang namanya manusia pasti kerap kali dilanda kecewa.

Kecewa bisa terjadi karena berbagai sebab. Kecewa pun banyak macamnya.

Kecewa bisa kita lampiaskan, karena kita kecewa dengan diri sendiri, kecawa dengan oleh orang lain, atau kecewa sama Sang Pencipta. Duh.. jangan sampai lah ya.. 

Kalau aku tilik dari berbagai pengalaman, kecewa terberat itu karena suatu hal yang kita harapkan tidak terlaksana sesuai harapan itu. Nah, jadi kalau gitu, semakin tinggi harapan, semakin tinggi kekecewaan itu akan terjadi, bukan? 


Apalagi, kalau yang menyebabkan adalah orang yang sangat kita sayangi, karena kita menaruh harapan lebih terhadap orang itu. Ternyata eh ternyata berharap berlebihan kepada manusia itu sangaaat menyakitkan. Makanya kan, sering kan kita dengar kata-kata bijak yang mencegah kita agar tidak menaruh harapan berlebihan kepada seseorang. Sakitnya tuh di sini.. wkwk

                                  


Lantas, gimana yak? 

Hehe bingung kan. Duh urip kok bingung wae.

Nah, kujuga belum tahu kok harus gimana. Manut kata bijak itu udah pasti. Karena


 'If it's meant to be.. it'll be..' 

 

Semoga ya, yang terjadi pada kita itu adalah sebuah skenario indah yang sudah dirancang oleh Tuhan. Memang benar, kadang sesuatu yang terjadi nyatanya berbeda dari yang kita kira. Jika itu emang layak untuk kita, kita pasti akan mendapatkannya. 

Lebih dari itu, yakinkan diri juga bahwa Tuhan tau. Tuhan tahu segala hal, jauh di depan nanti. 

Ya kan gitu?

Ikhtiarkan, doakan, ikhlaskan...




Reading Time:

Minggu, Januari 03, 2021

Soto Semarang
Januari 03, 20210 Comments

Kalian tim nasi dipisah atau nasi dicampur?


Soto menjadi salah satu masakan khas Indonesia, pastinya kaya akan rempah-rempah. Meski, makanan kesukaanku adalah sate, tapi soto turut pula menjadi bagian dari menu yang aku sukai. Bagiamana tidak, wong setiap pulang kampung, di rumah selalu disediakan soto. 

Dari beberapa jenis soto yang pernah aku coba, semuanya memiliki kemiripan, yakni sebuah makanan berkuah, yang ditabur bawang dan berisi irisan daging. Hehe.. Meski nanti tergantung kombinasinya, soto pun berubah nama sesuai bahan-bahan yang dimasukkan. Jenis soto pun beragam, ada Soto Semarang, Soto Kudus, Soto Bogor, Coto Makassar, Soto Medan, Soto khas Banyumas (aku lupa namanya), dan maaaasih banyak lagi. 

Perdebatan tetap pada, nasi dicampur dan nasi dipisah. Kalau geng tim Soto Semarang, pasti sudah sangat kenal dengan nasi dicampur kan?



Lebih daripada itu, soto sangat menyegarkan. Kala dingin, hujan, soto menjadi masakan yang sangat istimewa. Tentunya apabila disajikan secara hangat. Menurutku, soto juga menyimbolkan sebuah budaya yang dimiliki daerah asal soto berada. Bumbu rempahnya yang khas, menjadi sentuhan yang lembut bagi lidah pecinta makanan lokal. 


Reading Time:
Kadang
Januari 03, 20210 Comments

Kadang, kita tidak tahu kenapa memilih untuk menunggu

Kadang, kita tidak tahu kenapa harus terbutu-buru

Kadang, kita tidak tahu kenapa memilih tetap tinggal

Kadang, kita tidak tahu kenapa harus pergi


Peluklah sabar, 

Pada setiap suka duka


Peluklah sabar, 

Pada setiap perjalanan







Kadang, kita memang tidak tahu jawaban atas segala pertanyaan

Atas segala ketidakpastian

Atas segala usaha

Yang masih berujung penantian

Reading Time:

Jumat, Januari 01, 2021

Saat yang Tidak Ditampakkan Terlihat
Januari 01, 20210 Comments

 Ada suatu saat. 

Lemari tempat ia menyimpan segala pikirannya, ternyata tidak benar-benar rahasia. 

Lemari itu, ternyata memiliki kapasitas terbatas. 

Pada lemari itu, terdapat lubang-lubang, yang memungkinkan serangga apapun bisa masuk. Dan dapat merusak apa yang ada di dalamnya. 

Lemari itu ternyata, tetap menampakkan sisinya yang disembunyikan dengan rapat. Segelnya sebenarnya bukan tak kuat, hanya saja kurang mampu untuk menahan kapasitas yang berlebih itu. 

Alhasil, apa yang dirasa telah disimpannya dengan baik. Perlahan terkuakkan satu persatu. Meski begitu, ternyata ia tak begitu menyadarinya. Sebelum ia tanyakan sendiri bagaimana orang lain melihat keadaannya, bagaimana cara dia selama ini, yang dikira sudah pandai menyimpan, ternyata salah, dia tidak cukup baik menyimpannya. 

Ada kejanggalan yang dicurigai. Sesuatu itu memang disimpan dengan rapat. Namun, semakin ia mencoba untuk tidak memperlihatkannya, semakin itu terkuak. Terlihat samar-samar, namun menampakkan perasaannya dengan sendirinya.

Novel Jemput Terbawa- Pinto Anugrah


Lemari ternyata salah. 

Kata Si Kunci "Kamu tidak salah, kamu sudah mencoba yang terbaik. Namun, tidak ada yang tahu bagaimana perasaan itu bisa berubah seperti apa dan itu adalah hal yang wajar."

"Jadi, kamu ga perlu merasa bersalah. Itu di luar batas kemampuanmu, tentang bagaimana orang lain menyikapi itu. Kamu pun berhak bahagia," lanjut Si Kunci. 

Lemari, ia tersadar akan suatu hal. Benar, selama ini ia begitu memberatkan dirinya sendiri. Perasaannya, benar-benar di luar kendalinya. 

Namun, kendali diri masih dapat dikuasi. Tentang bagaimana ia perlu menyikapi tentang perasaan yang ada dalam dirinya tersebut. Ia perlu menatanya, sehingga tidak ada luka. Ehm, bukan tidak ada luka. Karena pasti akan timbul luka, entah itu secara cepat atau lambat. Namun, lebih ke, bagaimana menyikapi dengan benar, mengusahakan sebisanya agar semua pihak tidak terluka. Agar, ia pun tahu. Bagiamana agar perasaan itu, mau dipupuk, atau dibiarkan hanyut oleh hujan. 

Kita, hanya melihat saja. Sejauh mana perasaan itu bertahan seiring berjalannya waktu. Sejauh mana, kesempatan, tentang dia dan dirinya, yang mengusahakan atau tidak mengusahakannya, dan saat 'saling' menjadi kata yang paling ditunggu. 



Reading Time:

@way2themes