Walhasil,
em meski tetap mengantuk sih hehe, tapi aku menemukan sebuah makna mendalam,
bahwa kejadian yang sebenarnya menimpa Indonesia dulu, tidak sesedarhana yang
selama ini diperlihatkan. Bukan hanya hitam ataupun putih, tentang perkara baik
maupun jahat. Buktinya, banyak pahlawan, peristiwa, dan perjuangan yang tidak
tercatatkan dalam sejarah tapi sebenarnya ada. Dan yang paling disayangkan
adalah, seseorang menjadi tidak baik karena perspektif yang disajikan tidak
satupun menengok mereka.
Padahal
sejarah bukanlah aib yang harus ditutupi, karena aku percaya kebenaran akan
terungkap dengan sendirinya. Baru-baru ini bermunculan pula novel, meskipun fiksi
tapi menyinggung kejadian sejarah yang sebenarnya. Sebuah cerita yang
menyingkap tabir. Seperti yang para penulis kemas dengan indah, dengan berbalut
romansa. Dan yang semakin membuat kita bangga adalah, banyak generasi bangsa
yang mengangkatnya menjadi komik yang ada di kanal Webtoon. Tidak lain tidak
bukan adalah menyesuaikan dengan perkembangan zaman.
Berbicara
tentang itu, beberapa novel dari penulis yang aku kagumi adalah berikut ini,
1.
Bumi Manusia
Aku
yakin sekali banyak yang sudah mengenal Pram penulis novel ini. Novel ini pun
sudah diangkat menjadi filmnya, hehe tapi aku belum sempat menonton sih. Novel
setebal 354 halaman ini cocok dibaca genarasi muda seperti kita (15+). Kita
tidak akan dibuat bosan, karena Pak Pram membalut novel ini dengan kisah romansa.
Novel ini pun mendapat banyak penghargaan dan telah diterjemahkan dalam
berbagai bahasa, jadi kalau yang mau mendapatkan sinopsisnya gampang sekali
untuk ditemukan. Ngomong-omong, Pak Pram merupakan mantan tahanan Pulau Buru.
Meski begitu, penyiksaan yang didapatnya membuatnya tidak mematahkan
kemampuannya dalam menulis, novel ini pun terkenal sebagai Tetralogi Pulau
Buru.
sumber: goodreads |
2.
Webtoon A Tempo Doeloe Story
Kyaa.. komik yang ada di webtoon banyaak sekali, baru-baru ini pun komik lokal yang kualitasnya ciamik semakin banyak bermunculan. Salah satunya adalah komik fiksi sejarah yang dibuat oleh A. Pradipta. Berlatar waktu di era transisi, masa sebelum, sesaat dan setelah merdeka ini tentu unik, karena tak banyak yang mengambil kisahnya. Meski fiksi, belajar sejarah di komik ini tentu lebih menarik kan, tidak membuat tertidur. Mengangkat kisah Tirto, Pertiwi, Sam, dan Jan, penulis mampu membuat tempo dulu benar-benar tidak hanya berkisah hitam dan putih saja. Ada banyak warna kehidupan yang menerangi masa itu. Pun komik ini tidak main-main lho, ngga ngasal, karena penulis melakukan riset dahulu. Bisa dikunjungi dari tautan berikut.
Poster Webtoon A Tempo Doeloe Story |
3. Novel Laut Bercerita
Berkisah mengenai peristiwa tahun ’98, novel apik karya Leila S. Chudori ini begitu dalam. Memikat siapa saja yang membacanya. Kita diajak mengunjungi relung waktu yang terjadi pada masa itu. Banyak kisah yang diambil dari para saksi, para keluarga korban, dan benar sekali, menggambarkan fiksi dalam balutan sejarah disertai romansanya. Lebih dari itu, kisah yang ada menceritakan kepada kita bahwa negara ini pernah dikuasai oleh rezim yang kejam. Novel ini begitu tragis tapi begitu menginspirasi. Tidak hanya novel ini, aku pun cukup jatuh cinta dengan tulisan-tulisan beliau yang lain. Seperti Novel Pulang dan 9 dari Nadira.
Sumber: goodreads |
Tidak hanya ketiga karya yang aku kagumi tersebut. Tetapi banyak lagi karya yang sudah memperkenalkan aku ke dunia yang tidak dapat aku lihat. Para penulis membawa aku melihat dunia sejarah, yang tidak dikisahkan. Penulis membawa karakter-karakter yang menorehkan beberapa makna kehidupan, tentang bertahan, perjuangan, romansa, pengkhianatan, dan rasa cinta tanah air. Benar adanya, selimut tebal yang digunakan untuk menutupi kejahatan dan kebengisan kemanusiaan, lama kelamaan akan tersibak dengan sendirinya. Pun banyak hal yang diajarkan kepada kita, telah hilang esensinya, karena sejarah bukanlah hanya sebuah kisah hitam dan putih, sejarah manusia di bumi ini seperti pelangi, berwarna-warni dan penuh makna.
Coba yuk, mulai sedikit mencintai budaya dan sejarah bangsa kita. Bisa juga coba tengok novel Amba oleh Laksmi Pamuntjak atau Gadis Kretek oleh Ratih Kumala, cerpen-cerpen Putu Wijaya, Novel atau cerpen Okki Maddasari, daaan masiih banyak lagi.
Tidak ada komentar:
A word from you is a gift for me...