heartkokok: Topik Pilihan
Tampilkan postingan dengan label Topik Pilihan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Topik Pilihan. Tampilkan semua postingan

Senin, Juli 02, 2018

Tentang Kue Lebaran
Juli 02, 20180 Comments
Membawa kue lebaran, ternyata dapat menyenangkan hati ibu. 

Beberapa tahun lalu, pada hari itu, merupakan hari saat aku harus kembali lagi ke tempat perantauan untuk melanjutkan menimba ilmu. Saat itu, merupakan suasana mudik lebaran. Banyak kue lebaran yang ada di rumah. Alhamdulillah. Selain kue, ada juga makanan tradisional yang dibuat sendiri oleh ibu atau oleh nenek.
Pernah suatu kali aku menolak untuk membawa bekal kue lebaran yang diberikan oleh ibuku. Alasannya mungkin bisa diterima, karena keberatan membawanya. Alhasil, hanya beberapa saja yang aku bawa. Sisanya yang sudah dipersiapkan oleh ibuku tidak kubawa. Setelah sampai ke tempat perantauan, barulah aku menyadari bahwa rasa rindu itu datang seketika. Langsung saja aku teringat dengan kue-kue lebaran yang aku tinggalkan, tidak jadi aku bawa. Kuingat juga sedikit raut kesedihan yang menghiasi wajah ibuku di waktu itu. 
Sederhana memang, hanya sebuah kue lebaran. Namun, hal sederhana inilah yang selanjutnya mengajariku bahwa, kebahagiaan untuk orang tua bisa dimulai dari menghargai apa yang telah mereka persiapkan. Sejak saat itu, aku mulai memperbaiki. Saat beberapa kali pulang untuk mudik ke kampung, hanya sedikit barang saja yang aku bawa ke rumah. Sisanya untuk mengisi penuh koper atau tas dengan kue lebaran yang disisakan oleh ibuku. 
Akhirnya sejak saat itu, aku selalu membawa kue lebaran dari rumah untuk dibawa ke tempat perantauan. Walaupun berat, saat harus naik kereta dan pindah lagi ke KRL, namun ritual rutin tersebut membuatku bahagia. Ternyata dari kue lebaran tersebut aku belajar bahwa setiap saat, walaupun saat kita lupa dengan keluarga yang ada di rumah, mereka orang tua kita atau keluarga kita selalu memikirkan kita. Menghkawatirkan kita, khawatir jikalau di sana kita tiba-tiba merasa kelaparan tetapi tidak ada uang untuk membeli makan. 
Lebaran ini aku pun juga kaget, tiba-tiba aku melihat ibu membawakanku sambal kacang. Padahal aku tidak pernah melihat beliau membuatnya. Sama halnya dengan nenek, tiba-tiba aku melihatnya membawakanku keripik pisang hasil olahannya sendiri. Pisangnya pun hasil panen dari sawah, dipetik oleh bapak. Begitu mengharukan. Seakan Allah menunjukkan kita walaupun di tanah rantau yang penuh dengan perjuangan, namun ada juga rasa senang dengan nikmat lain. Nikmat mendapatkan teman-teman baru, mendapatkan pengalaman baru, mendapatkan hal-hal yang tidak didapat saat tidak melakukan perantauan.

Jadi, bukankah kue lebaran bukan sekedar membuat kita lebar-an?

Reading Time:

Rabu, September 06, 2017

Eh, loe Mahasiswa?
September 06, 20170 Comments
Bincang- bincang lagi nih, guys sama aku. He.. he.. Wah selamat ya sudah duduk- duduk di kursi yang empuk di kelasnya masing- masing. Dan satu lagi, ada yang menyebut kalian sebagai mahasiswa lho!

Aku tersadar bahwa statusku sebagai mahasiswa adalah bukan tanpa arti. Banyak di luar sana yang memberikan harapan besar terhadap para mahasiswa. Iya, itu aku dan kamu, para mahasiswa. Iya, itu aku yang terkadang masih sering mengeluh bukan menyumbangkan pengaruh. Iya itu aku, yang masih lupa asalnya garam dan nasi yang dimakan, hingga dengan mudah membuangnya. Iya, aku yang masih sering tidur di kelas, sedang yang lain memimpikan belajar di tempat duduk itu. Iya, aku yang masih begini dan begitu.
Ceritanya, aku sedang ikut program relawan menjadi pengajar di sebuah desa. Saat berkunjung di tempat para murid, aku diperkenalkan oleh murid sebagai mahasiswa yang mengajarnya di kelas. Bahkan, aku sempat menanyakan cita- cita muridku, dan aku kaget karena ia menyebutkan cita- citanya menjadi mahasiswa. Hal tersebutlah yang menantarkanku untuk memikirkan statusku, sebagai mahasiswa. Kalau status pacaran, mungkin ada sebuah komitmen yang dijaga oleh kedua insan itu. Begitu juga status mahasiswa yang aku emban, aku merasa mempunyai sebuah komitmen yang harus dijaga. Aku semakin terharu, ketika ada orang tua murid yang bercerita bahwa ingin rasanya suatu saat anaknya dapat melanjutkan kuliah. Katanya, kelak masa depan akan cerah.
Satu lagi, aku mendapatkan wejangan dari seseorang. Katanya, “Apakah Indonesia miskin? Tentu tidak. Siapa yang punya beragam jenis pertambangan selain Indonesia? Siapa yang punya keanekaragaman hayati yang besar ? Siapa yang negaranya terdiri dari kepulauan dengan dikelilingi ring of fire? Siapa yang laut dalamnya dapat dihuni ikan? Nah, sekarang adalah waktunya Indonesia menjadi pengendali semua itu, karena jika tidak diurus dengan baik, pihak asinglah yang nanti menguasainya. Dan mahasiswa harusnya memiliki  pola pikir semacam itu, bagaimana menyusun strategi untuk mengurus itu semua.”
Belum selesai, beliau memberikan wejangan, aku teringat lagi perkataan seorang bapak, di suatu desa di sekitar wilayah kampus. Katanya,” Kami sangat senang dengan program- program yang ada di kampus, namun kami masih kesulitan dalam penjualannya. Mahasiswa itu datangnya sebentar- sebentar, kalau proyeknya selesai ya mereka pergi, padahal kami ini tetap membutuhkan mereka.”
Mahasiswa? Lo, mahasiswa? Yap, semoga benar, menjadi mahasiswa yang dapat memberikan kemanfaatan bagi nusa.


Reading Time:

Kamis, Agustus 31, 2017

Alam Terkembang Jadi Guru
Agustus 31, 20170 Comments
31st of August 2017.

Alam semesta ini penuh kejutan. Coba kau renungkan. Ambil pelajaran dari semuanya. Itulah yang disebut... , Alam terkembang jadikan guru- Anak Rantau

Istilah Alam Terkembang Jadi Guru pertama kali aku dapatkan saat membaca Buku Anak Rantau, karya Bang Ahmad Fuadi. Filosofi seperti itu memang kerap kali ditemukan, namun istilah yang dimiliki kebudayaan Minangkabau ini sangatlah menyentuh. 

Kita bisalah menjadi seseorang yang pandai, karena dikaruniai akal yang cerdas. Kecerdasan yang dimiliki tidak serta merta menjadikan kita istilah sebagai pencipta sesuatu, melainkan hanya sebagai penemu (inventor). 

Para Ilmuwan merupakan sosok yang menjadikan alam- alam di sekitar sebagai pembelajaran. Lalu, apakah yang mereka pelajari dari alam?

Semesta ini merupakan sesuatu yang bersifat dinamis, berubah seiring berjalannya waktu. Perubahan- perubahan tersebut memberikan kepada kita sebuah hikmah yang dapat dijadikan sebagai suatu pembelajaran. Air mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah, kejadian hujan, perubahan siang dan malam menyalami kepada kita setiap hari. Mereka hendak bertutur bahwa yang mereka lakukan adalah sesuai dengan aturan-Nya. 

Pembelajaran bagiku, aku harus mulai membuka mata dan melihat lebih dekat, seperti lagu Sherina lihatlah lebih dekat, agar kita bisa menjadi lebih bijaksana. Bintang- bintang yang setiap hari membagikan kerlipan cahayanya kepada kita. Sungguh bukan hanya sekedar keelokan yang terpancar darinya. Jika digali lebih dalam, maka banyak yang akan kita ketahui alasan bintang diciptakan. 

Sungguh, aku ini hanya seorang yang lemah. Sungguh kesombongan adalah hal yang sepatutnya tidak dilakukan. 









Reading Time:

Sabtu, Agustus 26, 2017

Persahabatan Nick dan Judy
Agustus 26, 20170 Comments

Hello, semua!

Siapapun yg singgah di blog ini, walaupun secara tidak sengaja. Thanks so much. 



Nick dan Judy

Sudahkah kalian melihat film Zootopia? Kalau sudah pasti kalian bakalan langsung tahu mereka berdua. 

Film tersebut mengisahkan sebuah negeri tempat hewan- hewan yang dahulunya, menurut kodratnya menjadi bagian dari rantai makanan. Pastinya, mereka akan saling makan dan dimakan satu sama lain. Namun, itu dahulu karena mereka sekarang dapat hidup berdampingan. 

Because anyone can be anything.

Aku terharu banget sama persahabatan Nick dan Judy. Nick yang orangnya seperti slengekan tapi ternyata peduli dengan Judy, dan lingkungan sekitarnya. Tahu ngga sih kalian? Nick itu macam 'bad boy' yg keren gitu lho. Dan Judy merupakan orang yang sangat berambisi. Cocok banget deh mereka berdua sebagai pasangan. Waits.. pasangan sahabat yah 😅

Ku pernah baca di sebuah buku, jika ada laki- laki dan perempuan bersahabat, tentulah persahabatan itu gak akan bertahan kecuali salah satu diantaranya saling mencintai, dan yang mencintai dahulu itulah yang kalah. Eh eh.. cuman aku ga terlalu setuju kok dengan statemen ini. 

Jika ada laki- laki dan perempuan bersahabat, tentulah persahabatan itu gak akan bertahan kecuali salah satu diantaranya saling mencintai, dan yang mencintai dahulu itulah yang kalah.


Memang sih, aku nemuin beberapa kasus pertemanan di lingkungan sekitarku kalo sahabatan antara cewe dan cowo akan menyebabkan kebaperan. Huk huk. But, banyak juga kok yang tetap bertahan dengan status persahabatannya. Jadi inget deh lagunya lucky I'm in love with my bestfriend... lucky to have been where I have been. Lucky to becoming love again

Whuaaaa.. Terus gimana dong? Boleh ngga sih sahabatan sama lawan jenis? 

Wkwk. Jangan ditanya. Yah itu kan terserah kalian yg menjalani. Dan beberapa orang juga terlihat nyaman berteman dengan lawan jenis. Ada juga ada yang berteman karena saling membutuhkan. Berteman karena memang satu geng, dan takdir telah menyatukan. Atau secara tidak sengaja memang lebih bisa cerita ke teman tersebut. 

Eh, bisa jadi malah ada yang memang udah saling mengerti, alias saling tahu suka sama suka tapi tetap ngebiarin semua berjalan sebagaimana adanya gara- gara kalau ada status takutnya malah bisa pisah. Hem.. tumit sekali ya. Eh rumit. 😁

Wakwaw. So, gada intinya sih. Cuman, what I want to show is, persahabatan atau pertemanan adalah suatu jalan untuk kita saling mengerti satu sama lain. Saling mengasihi. Dan karena manusia adalah makhluk yg rumit dan butuh teman, terkadang keberadaannya sudah memberikan energi bagi temannya yang lain. Mungkin sebaliknya.hehe

Pertahankanlah teman yang baik. Karena mempertahankan satu teman lebih susah daripada mencari seribu musuh- quote terkenal ☺
Reading Time:

Sabtu, Juli 22, 2017

The Up and Down of Staple Foods Prices
Juli 22, 20170 Comments
Agricultural sectors are very dependent with the condition of climate. The change of climate that affect the growth of the plants will significantly change the price of that plants. Meanwhile, there are still many conditions that can affect the price of the agricultural products. One of them is festivities. 
Indonesia is a resident for mostly Muslim. It is accorded that around 87 percent of total population are Muslim. Every year there will be a month of festivity, which is Ramadan. Ramadan is the month when Muslim have to do fasting. The demand of the agricultural sectors will highly increase in this month. The condition happens annually when the festivities come, one month or two week before Ramadan and will gradually back to normal one week before Eid al- Fitr. Nearly in the top of the celebration, Eid Al- Fitr the price will soaring high again. 
The increase of prices happen almost in every staple foods. The most dramatic increment will be the price of chicken and beef meet, with 20-30%. In other words, the demand of these meat are increasing in this holy month. There will be also increasing in the basic ingredients of Indonesian foods such as chili and egg.
If we look back to the past, this phenomenon always happen. The demand of the people will always increase significantly. It also happen in another festivities in Indonesia. Then, even the government has improved the law, there is no warranty that the price will stabile in that time. Back then, local farmer only feel the increment of the price do not benefit to them. They are tend to lost if there is bad climate that happen. 
From this, we need to be aware and always proud to our farmer! 

Reading Time:

@way2themes