heartkokok: my day
Tampilkan postingan dengan label my day. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label my day. Tampilkan semua postingan

Kamis, Oktober 08, 2020

Sepertinya
Oktober 08, 20200 Comments

Jalanan sepertinya tampak lengang. Hari ini begitu banyak keheningan. Padahal angin bertiup kencang. Sampai-sampai rumahku ini ikut bergoyang diterpanya. 

Saat kutengok di luar rumah, langit hitam abu-abu. Menyisakan sedikit penampakan bintang, namun cukup samar-samar ditutup awan mendung.

Bulan pun masih malu-malu. Cahayanya samar-samar. Masuk melalui berkas-berkas cahaya yang menyusup di antara dedaunan. 



Aku, masih menunggunya. Meski berkali-kali aku dipatahkan oleh bagian lain dalam diriku yang selalu menyuruhku melupakannya. 

Tidak mudah untuk tetap seperti ini. Di tengah badai kesedihan yang menerpa, aku tetap berpikir kalau saja dia datang malam ini, dan bagaimana jika aku sedang tidur. Tak akan ada yang membukakan pintu untuknya. 

Lalu tetap seperti ini, saat aku mengharapkan malam ini, tapi cuaca di luar nampak tidak mendukung. Aku yakin di liar sana kamu tampak kelelahan. Sedang beradu dengan dinginnya malam. 

Dan aku masih di sini. Menunggu kisah yang sempat kita lewatkan. Seharusnya, seandainya, ehm.. sepertinya aku dapat membahagiakanmu. 


Reading Time:

Senin, Mei 25, 2020

Berkenalan Denganku, dengan Diri Sendiri
Mei 25, 20200 Comments
Pepatah bijak berkata bahwa, perkenalan dengan diri sendiri lebih sulit dan membutuhkan waktu. 

AB? Aquarius? INFJ?

Begitulah kira-kira keputusan sebuah personality test yang ternyata tidak terlalu membosankan, hingga akhirnya aku termasuk karakter INFJ-alias introvert-iNtuition-Feeling-Judging. Terkadang aku bersyukur bahwa aku sangat terbantu mengenali diri sendiri. 

Terdengar aneh sih, dengan perpaduan bahwa aku termasuk orang dengan golongan darah AB, yang katanya termasuk pemilik golongan darah dengan persentase terkecil di bumi. Begitupun dengan karakter INFJ. Karakter tersebut ternyata juga tergolong ke dalam karakter langka yang dimiliki oleh orang-orang di bumi. Dan Aquarius? Tidak langka sih, akan tetapi hal tersebut malah menambah bukti bahwa aku ini orang langka, lho. hehe. 

Banyak orang memperbincangkan kalau orang dengan golongan darah AB termasuk orang yang unik, begitupun INFJ, juga Aquarius. Hahaha. 

Pantas saja, terkadang aku merasakan saat aku ini terlalu berbeda dengan orang kebanyakan, bahkan dengan orang-orang di sekitarku. Meskipun begitu, aku tetap berusaha untuk bergaul dengan yang lainnya. Akan tetapi selalu tiba saatnya saat aku selalu mempertanyakan diriku sendiri, sulit untuk benar-benar menemukan teman yang klop dengan apa yang sedang kupikirkan maupun kulakukan. 

Sulit dipahami. 
Menjadi seseorang yang dilahirkan dengan karakter unik membuat tidak banyak orang yang memahami maksud perbuatan yang dilakukan olehku. Sebenarnya memang terkadang jiwaku ini secara natural ingin melakukan hal-hal di luar nalar. Di sisi lain, aku terkadang tidak suka dengan hal yang dilakukan oleh orang di luar nalarku. Beberapa teman memang dengan gamblang mengatakan kalau sulit untuk mengetahui apa maksud dari perbuatan yang aku lakukan. Namun, banyak juga teman-temanku yang sangat mengerti dan memahami benar bahwa aku pasti memiliki maksud dan tujuan atas berbagai tindakan yang sedang aku lakukan. Thanks ya my dearest friend yang sudah memahamiku. 

Memiliki kepribadian hangat.
Maaf ya jika aku ingin menonjolkan karakterku, tapi kali ini memang ditujukan agar aku lebih mengenal diri sendiri. Hehe. Tentunya sekaligus ingin menghibur diri yang terkadang kurang bersyukur ini. 
Tak ayal memang aku akan berusaha untuk membuat orang-orang terdekatku merasa bahagia dan berharga berada di sampingku. Walau hanya dengan sebuah kartu ucapan berisi sebuah kata-kata dari internet, aku akan mencoba membuatnya karena aku merasa bahagia setelah melakukan hal tersebut. Seperti ada yang kurang jika aku tidak melakukannya. Tapi entah kenapa aku terkadang cukup tidak percaya diri memikirkan reaksi orang terhadap apa yang aku buat. Seperti waktu valentine misalnya, aku membuat bingkisan kecil tapi karena keterbatasan suatu hal, aku membuatnya tidak terlalu baik. Hahaha, tapi tidak apalah, aku bahagia saat mereka mencoba memilih secara acak,, hingga akhirnya tiba di sebuah tulisan kecil. Semoga tulisan tersebut dapat membahagiakan mereka ya, meskipun kadang ada tulisan yang bikin baper sih hahaha. 

You deserve as much love as you give to everyone else. 
Ya benar sekali. Dengan sebuah kalimat mantra tersebut, aku harus selalu berusaha membuat diriku yakin bahwa apa yang telah aku lakukan terhadap oleh orang lain akan terbalas dengan suatu kebaikan pula, dan belum tentu orang tersebut yang akan melakukannya. Tetapi tetap saja, aku juga harus memikirkan kebahagiaan diri sendiri. Terkadang sulit sih untuk mengungkapkan hal yang aku suka, demi mengedepankan orang lain.Eits,, jangan terlalu dipupuk sih toh nanti malah ketahan-tahan dan akhirnya membuat patah hati. Walau kadang aku sendiri mempertanyakan kapan ya ada orang yang benar-benar menyanyangi dengan tulus hihi. Udah ada kok tentunya cuman kurang hahaha.
Tapi aku tetap berpegang prinsip dan ingin selalu mengulang prinsipku bahwa, tidak boleh menggantungkan harapan terhadap seseorang. Kasih sayang yang aku berikan ke teman-teman sekitar semuanya aku coba untuk lakukan setulus mungkin. Hal tersebut sangat membuat diriku bahagia ketika sudah melakukannya. Jadi jika ada yang tanpa sengaja membaca ini, wahai temanku, insyaAllah tulus aku hehe. Maap2 ya kadang aku lebay terlalu perhatian ke kamu. Tapi mau gimana lagi yak aku emang gini. Maap juga kalau kadang cuek haha. 

Butuh energi buat diri sendiri. 
Emang ya kalau selepas mengikuti bejibun kegiatan sosial, selalu ada saat aku membutuhkan waktu dengan diri sendiri. Banyak hal yang aku lakukan saat sendiri, entah itu baca buku, hanya sekedar dengerin musik kesukaan, ngelihat masa depan haha. Tuh kan ga jelas, ya begitulah. Semakin banyak energi yang kuhabiskan dengan orang, semakin banyak pula energi yang kuperlukan untuk merecharge diriku kembali. 

Feeling so nostalgic
Uwa bener banget sih. Aku sangat senang menyimpan berbagai hal seperti kartu ucapan, surat atau tulisan-tulisan yang diberikan orang kepadaku. Selain aku suka memberikan orang surat, akupun suka menyimpannya. Haha. Saat ada waktu lenggang, atau saat lagi sedih-sedihnya aku akan melihat kembali surat tersebut. Entah menurut kalian gimana, tapi menurutku, melakukan hal tersebut seakan memiliki kekuatan magis, sehingga dapat memberikan asupan semangat. 

Sulit bercerita sekalinya bisa...
Ngerasa banget bahwa aku ini sangat seneng ngedengerin daripada bercerita. Jadi seneng kalau punya partner yang lebih suka cerita atau memulai percakapan. Kadang tuh kalau cerita bawaannya banyak, mikirin apakah aku bener ya ceritanya, gini ga sih, eh lupa ternyata bukan ini aja, sampai mana ya tadi, bagian ini perlu diceritakan ga ya, eh kalaman gasih aku ceritanya, kok wajah dia gitu, kok matanya ga ngeliatin aku? Tapi sekalinya aku menggebu-gebu, aku tidak akan memikirkan semua hal itu, Langung aja nyerocos ga habis-habis. 

to be continued...







Reading Time:

Kamis, Mei 21, 2020

Mungkin Bukan Hanya Kamu
Mei 21, 20200 Comments
Bumi bukan hanya berputar untuk kita.
 
Pernah ga sih ngerasa, kalau sesuatu yang menimpa di hidup kita terasa begitu berat. Seakan semua beban sedang kita pikul sendirian. Tidak ada satupun orang yang bisa diandalakan, bahkan keluarga atau teman terdekat. Semuanya benar-benar tidak bisa diharapkan. Seakan-akan semesta pun tidak berpihak pada kita. 

Pemikiran ini muncul kembali setelah aku menuntaskan Reply 1988 dan Reply 1944. Berhubung aku ketinggalan update dan baru menontonnya di tahun 2020, aku tidak menyelesaikan semua serinya, dan alih-alih dari 94 malah mencoba yang 1988 terlebih dahulu. Dan rasanya, jiwaku seperti terguncang. Drama tersebut sangat dekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Bercerita tentang kekeluargaan, pertemanan, romansa, pekerjaan, dan berbagai masalah hidup lainnya. Tapi pasti terdapat pelajaran yang dapat kita petik dari drama tersebut. Aku sangat kagum terhadap perjuangan dan kasih sayang yang tercipta dalam drama. 

'Terkadang, orang asing lebih baik daripada keluarga dekat'
Karena berkisah tentang persahabatan yang terjadi di satu blok rumah, drama tersebut sangat kuat dalam menceritakan bagaimana keluarga-keluarga tersebut sangat murah hati, berbagi satu sama lain. Hampir tidak ada batasan antara satu keluarga dengan keluarga yang lain. Mereka sangat peduli apabila ada salah satu orang dari tetangganya mengalami permasalah.

Tapi ada satu hal yang paling menarik di sini. Yakni kisah cinta Doek Sun. Begitu rumit, karena melibatkan banyak perasaan. Pertama, aku ikut merasakan setelah mengetahui Sun Wo mencintai kakak Doek Sun, alih-alih dirinya. Ternyata Doek Sun disukai oleh dua orang temannya, Choi Taek dan Juhnwan. Nah, untungnya dari awal aku sudah mendukung penuh Choi Taek, jadi sangat senang dengan cerita akhirnya. Eh tapi, banyak pendukung Juhnwan yang patah hati karena melihat mereka sangat cocok, tapi di drama cerita mereka tidak berakhir bersama.

Jika saja aku di pihak Juhnwan, aku juga akan merasakan hal yang sama. Pastinya, rasa sakit itu akan tetap singgah di hati Juhnwan. Dan akan sulit menerima hal seperti itu, dan pastinya akan menyalahkan dirinya jika saja dulu dia mengungkapkan perasaannya kepada Doek Sun. 'Bukan hanya soal waktu, tapi terlalu banyak keraguan' begitu kira-kira perasaan Juhnwan ketika dia terlambat untuk menemui Doek Sun di saat terpenting. Namun, dia akhirnya sadar bahwa selama ini dia memiliki banyak kesempatan, akan tetapi keraguan mengalahkan niatnya untuk segera mengungkapkan perasaannya pada Doek Sun. 

Sering dialami oleh kita, mungkin oleh aku juga. Terkadang sesuatu tidak untuk diungkapkan dengan langsung, secara terang-terangan. Hanya tindakan yang sering ditunjukkan, bahkan malah sering menimbulkan kebingunan. Tidak banyak yang memahami untuk merespon, sebagian mengetahui tapi tidak memiliki kesamaan rasa, yang lain benar-benar memilih diam, sedang yang lainnya enggan untuk menyerah, meskipun terlampau sakit. 

Berbicara mengenai hal tersebut, ternyata banyak yang mengalaminya. Namun, aku selalu saja berpikir bahwa seandainya tidak ada di Indonesia, pasti tidak perlu ada gengsi yang tinggi. Sering menemukan di drama jika mereka bisa dengan baik untuk memulai, tapi tidak ada lagi hal yang selanjutnya terlalu mereka pikirkan, entah itu gengsi atau malu karena dibuli. 

Reading Time:

Minggu, Mei 17, 2020

Is this right? Not right, but it's alright
Mei 17, 20200 Comments
Spending time thinking about someone who doesn't know that we're thinking about them is sometime wasted. 

Your're not a blame. It's only me who loves to watch your eyes. I feel those eyes energize me. Makes me flutter. Since I spoke, I just don't need your argument but those eyes, already tell more. 

I spoke to me after that, beginning to transform the meaning of those eyes. 

Truthfully, it's hurt when you don't feel the same. 
I just can't help to think about it. In the same time, I doubt it. I never expect that you will feel the same. 
It is me and me. And you with you. Not us. 

It's hard to believe that something is already different between us. I used to not care almost about everything. And it's just okay. Everything is beautiful, or just okay. 
But when I realize I have feelings for you, I just more prone to be hurt. Even you know nothing.

The message that I used to type, not thinking that much, now I think about it. Does it really good? Or will you reply it soon? Will you make it last longer? Or will you ended up soon? 

I used to not asking much attention. But now, I'm afraid if you're not asking anything to me. I scared if you left me, or never remind me about something important. Or just never replying my message. 

Is it right?

I'm happy if you asking about something and I master on it. I like it when you can solve my problem, or just giving me clue what should I do.

Sorry, I make a mistake again. 


We're nothing but friend. Yeah. 

And can I hope for more?


No, it's alright. I just don't want you getting far, further from now. I just have to do nothing, and let everything just like this. 


Reading Time:
Lepas dari medsos?
Mei 17, 20200 Comments
Selama ini, aku terlalu banyak menerka berbagai tanggapan dari orang. 
Terlalu banyak kegiatan yang menyuruhku untuk melihat berbagai macam kegiatan orang. 
Sempat berpikir untuk tidak boleh melewatkannya saja barang sebentar. 
Sempat pula berpikir, bahwa kegiatan yang sedang aku lakukan, akan menarik dan patut untuk selalu disebar ke media sosial. 

Kegiatan yang tanpa ujung tersebut mencapai titik jenuh dan akhirnya membuatku bosan. Aku tidak lagi memiliki gairah untuk melihat story ig, timeline twitter, vlog atau semacamnya. Hanya sedikit saja keinginanku untuk menyebarkan apapun itu. Selebihnya aku hanya sekedar membagikannya, tanpa berharap akan mendapat tanggapan dari banyak orang. 

Itulah, kata kuncinya.
" Di dunia ini seakan memperlihatkan bahwa media sosial dan segala rupanya mencoba membangun harapan baru bagi sebagian orang"
Tentu hal tersebut tidak lah buruk. Malah dapat menciptakan peluang bisnis yang baik. 

Seperti ungkapan yang populer, 'sesuatu yang berlebihan itu tidak baik.' Aku pun demikian, tengah merasakan ketidakbaikan dari menggunakan media sosial secara berlebihan. Perasaan gelisah kadang menghampiri jika tidak banyak yang reply tweetanku, jika tidak ada nama gebetan sebagai daftar viewersku, atau sekedar haha dan wkwk terhadap celotehan yang yang sedang kubuat. 

Hanya saja, semua orang juga seperti kita, manusia. Tidak semua hal yang mereka lihat menarik baginya. Tidak semua hal perlu untuk direply. Tidak semua hal perlu untuk dilihat. 

Harapan yang palsu tersebut tidak selayaknya dipupuk. Lebih baik harapan tersebut beralih ke sesuatu yang lebih bermakna dan berguna. 

Kini, kumencoba tidak lagi berlandaskan harapan yang semu. Harapan yang sejati menurutku adalah menjadi lebih tenang dan lebih terhibur terhadap segala hal yang aku buat. Karena bagiku hanya duduk diam melihat segala hal tanpa mengekspresikan sesuatu seperti membelenggu tubuhku dengan jerat tali, tidak bebas. Aku berhak untuk menunjukkan segala hal yang menurutku dapat dilihat orang. Aku pun berhak memberikan sejumlah kata-kata yang menurutku dapat juga dijadikan inspirasi bagi orang-orang. Bahkan aku juga berhak membalas kegiatan orang dengan tanggapan-tanggapan yang masih pantas. 

Boleh jadi aku lebih semangat membuat berbagi tulisan setelah aku menyebarkannya, kemudian lebih terpacu ketika seseorang memberikan tanggapan positif. Namun, pantaskah aku memiliki rasa sedih ketika ada banyak tanggapan negatif menghampiri? Boleh, karena itu hal yang wajar. Tidak semua hal akan memberikan satu tanggapan, tapi yang tidak wajar adalah menanggapinya secara berlebihan.

Terus berkarya, walau itu hanya sebuah kalimat. 








Reading Time:

@way2themes