Rabu, Juli 22, 2020
Juli 22, 2020
BY feni
5 Comments
Halo teman-teman!
Suka penasaran bukan sih kalau jurusan yang kita ambil di kampus penuh sekali misteri. Terlebih bagi yang tidak sengaja masuk di jurusan itu atau sengaja masuk tapi tanpa tau apa-apa.
Hehehe..
Memang banyak berteberan di luar sana informasi-informasi yang berbicara tentang kuliah kedokteran hewan. Tentunya, informasi yang kita dapat belum tentu benar adanya loh. Alhasil malah buat kita jadi was-was. Ya nggak sih??
Untuk itu di kesempatan kali ini, Feni ingin mengajak kalian mengupas fakta dan mitos kuliah di kedokteran hewan. Mari kita kupas bersama Fakta dan Mitos Kuliah di Kedokteran Hewan:
Harus Suka Sama Hewan: Mitos atau Fakta?
Karena judulnya mahasiswa kedokteran hewan, maka di jurusan ini tentunnya kita akan banyak berkutat dengan hewan. Eits, bukan hanya kucing dan anjing saja ya, tapi semua jenis hewan meliputi hewan tingkat tinggi dan tingkat rendah (nah loh apatuh?) He he pokoknya berbagai macam hewan dimulai dari katak, tikus, kecoa, nyamuk, kuda, sapi, kambing, kelinci, monyet, hingga harimau*.
Ada juga mahasiswa yang masih malu-malu kucing untuk memegang kecoa dan katak. Tapi tidak masalah, karena dosen akan mengajarkan bagaimana agar kita tidak lagi takut dengan itu. Dan ada teman yang bisa kita ajak bekerja sama kok, sambil maksa kita biar tidak takut wkwk.
Jadi, tidak perlu khawatir ya, karena kita ngga perlu suka sama hewan kalau masuk ke jurusan ini. Seperti Feni misalnya, dulu Feni sangaaattt takut sama anjing. Bahkan saat melihat anjing di jarak yang sangat jauh pun, Feni sudah lari tunggang langgang karena takut. Alhasil, saat teman-teman di SMA tau Feni keterima di jurusan ini langsung memberikan latihan, tentunya agar Feni tidak lagi takut dengan anjing. Dan ternyata uwuwu anjing itu sangat lucu dan menggemaskan 🤗
So, mahasiswa kedokteran hewan harus suka sama hewan itu mitos yaa. Tapi faktanya adalah mahasiswa kedokteran hewan lama-kelamaan akan suka sama hewan. Seperti pepatah Jawa Wiwiting tresno, jalaran saka kulino.
Ujian Terus: Mitos atau Fakta?
Untuk mendapatkan gelar drh, seseorang harus menempuh jenjang S1 dan PPDH (pendidikan profesi dokter hewan) atau yang dikenal dengan istilah koas (Total 5.5 tahun). Seperti jurusan lain, sudah kewajiban kita melewati ujian mid semester dan akhir semester pada setiap mata kuliah. Bedanya, ada beberapa mata kuliah yang cakupan materinya sangat luas, sehingga tidak bisa jika hanya ujian mid dan akhir. Oleh sebab itu, dibuatlah ujian dengan istilah 'kuis', 'pre test', 'mid mid semester' atau ada juga ujian bagian satu, ujian bagian dua atau yang lebih rinci seperti misalnya untuk mata kuliah anatomi 'Ujian praktikum+ teori osteologi', 'Ujian praktikum+ teori miologi' dan kalau dijelaskan lagi akan sangat panjang. wkwk.
Simpulannya, yap benar, kuliah kedokteran hewan itu Ujian terus, alias fakta yaaa.. Lagi-lagi ngga perlu khawatir, karena setiap mata kuliah itu berjenjang, dari hal dasar hingga hal terapan. Sudah diseain sedemikian rupa agar kita mudah mempelajarinya (sambil nangis 😅).
Apatis: Mitos atau Fakta?
Jika dipikir-pikir cukup banyak kegiatan akademik yang menjadi tanggung jawab mahasiswa. Kuliah sebagian besar dimulai dari pukul 07.30 dan diakhiri pada pukul 16.50. Tidak hanya dari Senin hingga Jumat, terkadang kuliah juga full hingga sabtu. Dan, jangan heran jika di hari sabtu dan minggu yang cerah kita harus ke kampus untuk melaksanakan ujian. Belum lagi ditambah kita harus menyelesaikan tugas-tugas seperti pekerjaan rumah, laporan, tugas kelompok, dan lain halnya. Padatnya jadwal tersebut tidak menjadikan kita lupa untuk hang out bersama teman-teman atau mengikuti organisasi lho.
Layaknya di jurusan lain, kedokteran hewan juga memiliki organisasi eksekutif mahasiswa, seni, suporter, rohani. Bukan hanya di dalam fakultas, tapi beberapa mahasiswa juga aktif ikut organisasi lintas fakultas, lintas kampus, bahkan internasional. Tentunya tidak pula kita lupa untuk tetap berolahraga dan hang out bersama teman-teman, seperti nongkrong di Tampomas, kafe, nonton, atau masak-masak bareng. Jadi, anak kedokteran hewan itu apatis adalah mitos belaka. hehe (Tapi hati-hati aja ya kalau ngajak main pas malem mau ujian wkwk)
Kurang Stylish Karena Pakai Kemeja dan Celana Bahan: Mitos atau Fakta?
Selain dituntut untuk pandai dalam menangani pasien, calon dokter hewan juga harus memiliki penampilan yang baik agar membangun kepercayaan saat di depan klien. Tentunya sejak menjadi mahasiswa. kita dilatih untuk dapat berpenampilan rapi. Setiap mahasiswa wajib memakai celana atau rok bahan dan kemeja, dan untuk yang berjilbab tidak diperkenankan memakai bergo. Rambut juga harus rapi ya. Plus harus wangi dong karena kalau sudah rapi kalau tidak wangi kan rasanya kurang. hehe.. Jadi, benar kalau kita diharuskan untuk memakai celana bahan dan kemeja, tapi tidak mengurangi ketampanan dan kecantikan .. eh maksudnya style kita dong alias kita tetap bisa stylish :)
5S dan Tepat Waktu: Mitos atau Fakta?
Seorang calon dokter hewan harus paham mengenai 5S. 5S adalah singkatan dari senyum, salam, sapa, sopan, dan santun. Selain paham kita juga harus sering mengamalkannya ya hehe. Selain 5S, kita juga harus tepat waktu lho,, tepat waktu merupakan ciri seorang yang disiplin. (sambil terus berdoa agar bisa ngamalin hehe)
Inbreeding: Mitos atau Fakta?
Menurut kamus istilah yang sering diperbincangkan oleh orang-orang, mahasiswa kedokteran hewan banyak yang inbreeding alias memiliki pasangan sesama mahasiswa dokter hewan. Perbincangan tersebut terus menjadi topik yang menarik di kalangan mahasiswa lho. Selain jadi perbincangan, akhirnya topik tersebut mewarnai masa-masa kuliah karena banyak yang mengalaminya. Saat tembok fkh mulai berbicara, kita tidak perlu lagi meragukannya, alias berita tersebut benar. hehe. Meski tidak ada data statistik yang valid, tapi benar kok ini. Tentu saja bukan Feni saja yaa yang berpendapat demikian, soalnya fakta atau mitos ini juga Feni buat bersama teman-teman. He...he.. Buat kalian yang ngerasa, mohon maaf tidak bermaksud menyinggung. Feni mendukung kok inbreeding, tapi lebih mendukung non inbreeding wkwk. Kan kita harus berkaca dari one health, alias bekerja sama dengan multidisiplin ilmu (apasih fennn? 😌) Kalau kata temen nih, keunggulan dari inbreeding adalah kita bersama dengan orang yang memahami betul profesi dan kesibukan kita.. uwu.
Tunggu dulu, tentu saja masih banyak fakta dan mitos mahasiswa kedokteran hewan lain yaa, dan silakan tinggalkan komentar apa saja sih yang belum Feni sebutkan.
Tetap semangat yaa, calon dokter hewan.
Minggu, Juli 19, 2020
Juli 19, 2020
BY feni
2 Comments
Hari itu langit kota hujan tidak begitu mendung
Namun tak pula terlalu cerah
Sehingga bulan pun malu malu
Bintang pun sembunyi sembunyi
Aku sedang menerka sebuah rongrong
Yang sangat padat oleh curut
Aku sedang melahap sebuah redup
Yang hilang dimakan gulita
Pada mulanya aku tidak menanti
Sebuah hari yang dapat dikata
Mengubah perasaanku padamu
Di malam itu
Kita memasuki toko tua
Langkah demi langkah
Sayup sayup
Kita berjalan beriringan
Aku menikmati suasana malam
Meski tanpa bulan tanpa bintang
Hanya ada aku dan kamu
Dan pegawai-pegawai itu
Saat kutanya kepada pegawai
Sebenarnya aku pun ingin menanyakan
Apakah kalian menjual bunga seruni
Untuk dia yang berada di sebelah kanan
Kamu pun seperti bersabar
Atas keriwehanku yang tak kunjung pudar
Hingga toko tua pun hampir bubar
Dan rasaku pun mulai gusar
Dan malampun semakin larut
Perjalanan pulang membawa kabut
Namun, tidakkah nampak jelas
Raut bahagiaku
Juli 19, 2020
BY feni0
Comments
Sometimes, the sun is too hot
And people tend to forget
That there is the wind
Still bring the coolness
Well, again. Sometime we don't realize what we already have instead what we haven't have. Sometime we don't understand what is really going on, until we get enough after something that happened have a good benefit on us. That's natural.
But, are we too reckless if we just let it happen? Are we too greedy if we want a happiness?
Loosing something means that we're learning to keep what we already have. Sometime we should feel the opposite to know the meaning.
Maybe I was to busy catching up the butterfly? Until I didn't realize that there is a bee that actually sticking up?
Maybe I was too busy waiting the star when I already can watch the moon?
So, had I already looking for something here in myself, here in my side?
For same reason, we can't really push someone to catch up the building of the house that's already going on, meaning we can't push someone to be with us, until we didn't realize that actually there's someone who's in his silent, helping us, talking about something meaningless until something meaningful.
That there's someone who really care for us, who want to hear all of our sorrow.
That there's someone who can make us laugh easily,
That there's already someone that never expecting us to always give update what we're up to, but always ready if we're asking for helps.
That there's someone who will remind us that our choices are matter, always want us happy, and only want to stay in our side.
Do you realize?
Sabtu, Juli 18, 2020
Juli 18, 2020
BY feni
2 Comments
Menurut kalian emang salah ya kalau mahasiswa FKH suka seni?
Eits.. tunggu dulu, simpan dulu jawabannya ya karena pada kesempatan ini, tentunya di blog heartkokok.blogspot.com, aku ingin mengajak kalian ngobrol bareng bersama Diyu.
Siapa sih Diyu?
Di FKH Diyu ini merupakan mahasiswa 2016, atau setara satu tingkat di bawahku. Selain berprestasi di bidang akademik (Finalis Mahasiswa Berprestasi IPB 2019), Diyu juga aktif di berbagai bidang non-akademik. Sosok yang bernama lengkap Rizky Diyu Purnama ini gemar melakukan kegiatan yang berbau seni lho, terutama sastra. Bahkan tak heran jika kita lihat di akun media sosialnya, kita bakal sering melihat Diyu menyanyi, berpuisi, dan main musik. Tak hanya itu, seorang pelajar yang berasal dari Sumbawa Barat ini sekarang aktif magang di klinik Hewan di Bogor karena belum dapat pulang ke kampung halamannya, selain itu juga sedang aktif melakukan riset untuk mempersiapkan buku ketiganya, serta aktif nyiptain lagunya sendiri juga!!
Sosok Diyu saat sedang di Amerika |
Kali ini, jawaban dari pertanyaan di atas kita bahas dulu ya bersama Diyu. Sebelum berbicara lebih lanjut, mari kita simak pendapat Diyu mengenai Seni!
"Menurut saya seni itu susah dijelaskan karena sesuatu yang benar-benar kompleks dan mencakup beberapa hal, jadi saya kurang setuju ada yang membagi seni menjadi seni rupa, seni musik, ada seni tari. Karena seni itu satu kesatuan, jadi semua unsur tadi itu masuk dalam seni. Dan seni juga dekat dengan kehidupan kita sehari-hari, seperti cara kita berbicara, kemudian cara kita berperilaku itu semua punya seni sendiri. Jadi seni itu bagaimana kita menjalani hidup dan bagaimana kita menyukai hal yang kita kerjakan''.
Bagi yang hendak kuliah di FKH IPB, gaperlu khawatir lho untuk kalian penikmat seni atau yang suka berkecimpung di dunia seni. Suka seni bukan berarti harus ahli, contohnya beberapa orang seperti aku misalnya, sangat menikmati seni tapi bukan ahli dalam bidangnya. Banyak kegiatan yang mewadahi untuk itu. Seperti halnya bagi kita yang lebih suka merangkai acaranya, dapat terlibat sebagai salah satu anggota yang berperan dalam penyelenggaraan kegiatan seninya, bahasa kerennya sih event organizer (EO).
Untuk FKH sendiri, ada komunitas Steril dan juga Gita Klinika. Beberapa kegiatan Steril juga turut melibatkan orang-orang di luar komunitas. Jadi jangan ragu-ragu ya buat kalian yang bosan di kosan dan ingin ikut nongki bareng mereka. Steril juga beberapa kali menggelar pementasan teater dan pagelaran seni yang sangat terbuka bagi siapa saja. Tapi, bagi yang nyaman melakukannya sendiri bisa juga dilakukan di rumah atau kosan.
Salah satu buku hasil karya sastra Diyu 👏 |
Sebenarnya karya seni itu tidak terbatas bagi beberapa orang saja. Kita semua bisa melakukannya. Terkadang kita ingin seperti orang-orang yang punya suatu karya seni atau karya-karya lain. Tapi tidak tahu bagaimana harus memulai. Berkaca dari itu, aku pun tidak lupa menanyakan tips dari Diyu mengenai cara dia dapat menghasilkan berbagai karya, terutama karya sastra. Simak nih tipsnya!
Tips Membuat Suatu Karya dari Diyu
1. Riset
Riset diperlukan untuk mengetahui jenis karya yang akan kita buat, genre yang tepat, dan segementasi atau untuk siapa karya kita ditujukan.
2. Punya Pengalaman dan Emotional Reason untuk Menciptakan Suatu Karya.
Pastinya kita harus memahami karya apa yang kita buat, mengenai hal apa. Bisa juga kita mengerjakan mengenai tema yang ada di sekitar kita. Jangan sekali-kali menghasilkan karya yang kita tidak paham benar dengan hal tersebut. Memang tidak dipungkiri bahwa kita tetap bisa menghasilkan karya tersebut, tapi jadinya karya yang kita hasilkan tidak memiliki ruh.
3. Jangan Khawatir Orang Tidak Menyukai Karya Kita
Pada prinsipnya karya itu kita tujukan untuk diri sendiri. Sama seperti Diyu, kalau menurut Feni suatu karya itu dikerjakan karena kita memang suka melakukannya. Pada awalnya Feni juga khawatir kalau blog ini akan sepi, tapi lebih dari itu banyak hal yang membuatku terus semangat melakukannya. Karena bagaimanapun, orang-orang bakal ada yang suka atau tidak suka dengan karya kita.
4. Take Action and be Consistent!
Karena jika sudah memiliki banyak ide atau kemauan tapi jika tidak dikerjakan karena malas atau menunda-nunda pekerjaan, well tidak akan ada hasil.. hehe..
Bicara soal seni, bahkan beberapa lulusan kedokteran hewan sampai terkenal ahli dalam bidang sastra. Usut punya usut nih, karena beban kuliah yang sangat berat? Hehe .. Well, menurutku tidak sepenuhnya benar lho pernyataan itu 😆.
Mengenai hal itu, Diyu pun menambahkan, "Sebenarnya seni itu tidak ada batasan, entah itu polisi, dokter hewan, karyawan atau yang lainnya, aktivitas seni itu akan selalu ada. Seni itu bergantung dari pribadi masing-masing. "
"Untuk ke depannya saya tetap akan jadi dokter hewan karena profesi ini sangat unik dan untuk kegiatan seni akan seperti biasa, tetap menjadi bagian dari hidup."
Seperti kata Diyu, bahwa kita itu belajar bisa dimana saja, termasuk kegiatan volunteer, magang, baik itu aspek seni, kedokteran hewan, jadi kita bisa membuktikan teori yang kita dapat dengan melakukan kegiatan lapang.
So, jadi gimana pendapat kalian guys? Hehe
Rabu, Juli 15, 2020
Juli 15, 2020
BY feni0
Comments
It's little bit silly
Why could I be sad about that?
It's little bit funny
Why would I cried?
I think you're not the reason
Because it's a deep feeling
That grew up
In the chamber of my heart
Even though it's hard
To believe what I said
But
I said the truth
Could it be a quest?
Before it was well prepared
Could it be memories?
That passed and just gone
Juli 15, 2020
BY feni0
Comments
How about life?
Maybe we're really determined to reach something. All of us having hopes. That's why we can live.
Life.
Teaching us about deep ocean
High mountain
Step up the rocky stairs.
Wait.
Wait a minute.
Let me think for a moment.
Every steps are counted.
With a beautiful spark, you let it there.
Every moment could teach us.
Containing senseless until creating a best part of life.
Life.
Life is unpredictable, isn'it??
Every each of us can't tell all secret.
In every case
Will have deep secret.
Sabtu, Juli 11, 2020
Juli 11, 2020
BY feni0
Comments
Hidup sepertinya sederhana, apabila kita tidak banyak berharap, berkhayal, atau berseteru.
Sepertinya hal tersebut mungkin sulit dilakukan. Tapi menengok pelajaran yang dapat diambil dari sebuah desa, hal tersebut mungkin dilakukan. Sederhana saja.
Mari tengok!
Sedikit kita putar navigasi kita ke arah pedesaan, suatu daerah yang jauh dari hiruk pikuk perkotaan.
Mari bayangkan bersama.
Saat kita terbangun, suara kokok ayam penuh memasuki heningnya ruangan. Riung kendaraan tidak terdengar. Jiwa terasa tenang. Hati terasa damai.
Saat membuka jendela, sayup-sayup terdengar tetangga sedang sibuk menyalakan tungku perapian, untuk memasak.
Saat hidung menghirup, terasa aliran udara yang begitu segar masuk ke paru-paru.
Saat sedang berjalan, jutaan senyum siap menyapa. Sekedar menunduk atau menanyakan, 'hendak pergi kemana?'
Hati terasa damai.
Pulang dari sawah, dipikulnya berbagai bahan pangan yang dapat dijadikan lauk untuk malam ini. Sedikit sisa dapat dijadikan bekal untuk pagi. Tidak perlu risau membayangkan persediaan untuk beberapa bulan ke depan.
Semua tersedia di alam. Sedikit demi sedikit, kita meminta untuk mengisi perut. Kita bersahabat dengan alam. Alam pun menjadi bagian dari kehidupan.
Tak lupa. Para pamong desa menyerukan untuk bergotong-royong. Para tetua memberi komando, agar semua dapat bersyukur. Agar semua mengetahui darimana kita mendapat makanan sehari-hari.
Upacara panen raya pun digelar. Kita menjadi terdidik, bahwa kita tidak selayaknya semena-mena dengan mereka.
Dihanyutkannya berbagai hasil panen, ke aliran sungai yang masih jernih itu. Sebagai pertanda bahwa semua yang berasal dari alam akan kembali ke alam.
Beberapa tempat menyebutnya sedekah bumi. Sebagai isyarat bahwa ada bagian yang seharusnya menjadi milik yang lain.
Dan..
Terpaan angin kembali menyelinap di malam yang sunyi. Kita tidak peduli eksistensi. Hanya aku dan mereka, yang ingin menjadi nafas di kehidupan. Menjadi bermafaat, saat hidup.
Senin, Juli 06, 2020
Juli 06, 2020
BY feni0
Comments
Ratu iklan sedang berdandan
Mencoba beradu peran untuk sebuah harapan
Beradu nasib di tiang gelora
Menjadi candu jutaan pemirsa
Sebuah api sedang ditanam
Segepok sukma sedang ditabur
Secuil asa sedang dirajut
Selasar layar telah berkibar
Deru deram alunan musik
Bercampur tepuk riang tangan penonton
Melukis warna nan apik
Tampil dalam balutan sinetron
II
Nini... Nini sedang gundah
Dipanggulnya rindu yang sedang membuncah
Nini sudah tidak kuat..
Ingin rasanya segera kiamat..
III
Beradu padu musik pengharum sendu
Diangkatnya ruang bersandar imajinasi
Dibawanya semua emosi
Agar membekas di lubuk hati
Nini..Nini..
Nini pun lebih jauh perginya
Saat kutunggu
Tidak satu kalipun dirinya menengok
IV
Sedikit lagi jeda
Tidak ada kata yg menahan iba
Ingin Nini sebentar lagi purnama
Agar sirna semua lelahnya
Saat taburan perhiasan menyeliputi Nini
Yang sedang memainkan perannya
Namun kebalikannya
Di atap rumah susun yang modern itu
Nini lebih lihai memainkan perannya
Tidak lagi ada tepuk tangan
Tidak ada lagi olokan
Gadis kecil yang setia menemaninya
Serang merengek
Raganya rapuh
Di balik raganya yang kuat
V
Nini..nini..
Tidak ada lagi Nini yang selalu bahagia
Tidak ada lagi Nini yang selalu bersedih
Aku Nini..dan aku hidup bersama gadis kecil mungil
Yang luput dari dosa
Tunggu ya nak,
Mungkin bapakmu sedang bekerja
Namun jangan kau bersedih
Karena ada Nini yang selalu di sampingmu
Sampai kapanpun
Nini..ni..
Aku lebih bebas berada di balik layar
Tidak perlu lagi menyewa selimut tebal
Topeng mahal
Yang hanya untuk dibayar
Nini..ni..
Sedanh kutatap pilu rindumu
Yanh beralih penuh tersipu
Saat senyum mungil
Datang dari anakmu
Nini..ni..
Teruslah bahagia, tetaplah mencoba bahagia, dan berjuanglah untuk bahagia
Hidupmu lebih indah dari yang kau duga
Kasih sayangMu lebih besar dari yang kau kira