Tahun 2020..
Haha penuh dengan kejadian yang benar-benar tak terduga. Setidaknya tak terduga, karena memang belum kita alami sebelumnya. Nyatanya, alam sudah memperingatkan kita sebelumnya bukan?
Aku ingat guru agamaku dulu saat smp, beliau menyampaikan bahwa sesungguhnya kehidupan di bumi ini adalah tentang 'balance' atau keseimbangan. Kalau udah ga seimbang, berarti ada yang tidak beres kan?
Padahal awalnya aku kira bakal jadi tahun yang begitu menyenangkan. Aku kira bakal bisa jalan-jalan bersama teman di beberapa tempat, yakni menjalankan koasisda di beberapa daerah. Dan selanjutnya ujian kompre di hadapan dosen dan teman-teman, di ruang yang menegangkan itu. Haha..
Memang, manusia memiliki keterbatasan untuk melihat jauh ke depan. Tapi, coba saja jika kita lebih baik ke alam. Bukankah alam sudah menyediakan banyak hal?
Berkaitan dengan itu, pandemi merupakan sebuah ujian dan cobaan bagi kita semua. Pandemi membuat kita belajar menahan ego kita sebagai manusia, yang notabennya merusak, ingin memiliki segalanya. Pandemi yang membuat kita harus lebih peduli pada sekitar, orang-orang sekitar, para pekerja, pemimpin, masyarakat secara umum, dan kepada hewan serta lingkungan yang membutuhkan sinergi di bumi ini.
Sumber: Jakarta Post |
Bukan juga soal itu, nyatanya memang bagi diriku pribadi, di masa itu.. aku langsung saja memutuskan untuk pulang, dan berada di rumah. Maklumlah, jika dipikir-pikir aku akan begitu pusing dengan tidak melakukan apa-apa di kosan. Jadinya aku memilih untuk di rumah saja.
Banyak hal pait, dan manis menjadi satu. Ada tangisan, ada tawa, ada luka. Yang semua-semuanya mewarnai tahun 2020. Di sekitarku saja, banyak orang yang dirugikan setelah pandemi datang, banyak putus kerja, jualannya merugi dan banyak kejadian lain.
Namun ada beberapa hal, yang membuat manusia menjadi lebih baik. Dan profesi dokter hewan menjadi sesuatu yang dilirik. Meski, masih tidak terlalu ramai. Aku yakin betul bahwa profesi dokter hewan merupakan salah satu garda terdepan dalam pencegahan penyakit zoonotik (penyakit yang dapat menular dari hewan ke manusia atau sebaliknya). Namun bukankah, jika profesi itu penting, akan banyak yang sadar dan membuka peluang ? Yap, harusnya seperti itu. Mungkin saja peluang itu, belum menjadi 'kesadaran' pihak yang berwenang untuk perlu memiliki dokter hewan di pemerintah/ perusahaan/ daerah mereka. Semoga saja, kedepannya menjadi lebih baik.
Kita pun yang semula tak masalah dengan jarak, dipaksa harus lebih berjarak. Kita menutupi mulut dan hidung dengan masker. Bak sedang dibungkam. Kalau-kalau kita terlalu bangga diri, kalau-kalau di masa lalu kita dengan mudah menyakiti orang, kalau-kalau dulu kita tidak menganggap keberadaan orang yang ada di sekitar kita. Setidaknya, hal itu menjadi beberapa hal yang bisa aku petik dari situasi ini. Dalam diam, kita perlu memperhatikan sekitar, memerhatikan hal sederhana namun sarat makna.
Oiya. Berbicara tentang pandemi itu, melibatkan banyak pihak. Dan berarti ekonomi memang memiliki peran yang kuat. Entah itu dalam pengambilan kebijakan, atau dalam hal mental. Setidaknya itu yang aku dapat dari berbagai media. Namun, ada juga kelelahan mental yang terjadi akibat seseorang tersebut, mendapatkan perlakuan yang tidak baik dari orang lain, kelelahan akibat sering bermain gadget, atau karena terisolasi sendiri sehingga jarang bertemu orang.
Kejadian pahit manis tersebut, menjadi semakin lengkap ketika aku yang termasuk lulusan 2020 sedang dihadapkan pada transisi dunia kampus ke dunia kerja. Mungkin, aku dan beberapa lulusan 2020 sedikit kesulitan memiliki pekerjaan. Bahkan bukan hanya mencari, tapi menentukan pekerjaan apa yang sekiranya cocok buat kita juga penuh pertimbangan bukan? Belum lagi ada tuntutan sana sini. Haha.. duh
'Pentingnya ONE HEALTH' Sumber: Unair News |
Lagi dan lagi, sebetulnya manusia memang cenderung was-was. Khawatir boleh, ya katanya jangan berlebihan. Karena kita tidak tahu apa yang terjadi di depan, masih dirahasiakan. Jadi, bisa mengusahakan dan bertawakal sebaik-baiknya kann ?
Ungaran, Desember 2020
Aku yang sedang dan terus belajar