heartkokok

Senin, September 14, 2020

Aku Mencoba Tak Berubah
September 14, 20200 Comments

Saat sedang penuh tanda tanya, penuh keinginan, dan penuh rasa ingin tahu, maka disitulah akan timbul suatu keyakinan. Sebuah keyakinan untuk maju, sebuah keyakinan untuk bergerak. 

Saat aku sedang di masa itu, hatiku pun bergejolak. Rasanya, penuh dengan bimbang karena aku merasa bahwa semua itu begitu menyesakkan. 

Bertanya dalam diri, dengan pikiranku sendiri. Maupun aku mempertanyakan itu pada buku diary ku. 

Akhirnya, aku pun bertanya-tanya, berusaha mengumpulkan data, dan sekali lagi membuka relung hati.




Sepertinya memang benar, rasa ini terlalu sesak. Dadaku tidak sanggup lagi menahannya. Ingin meledak. 

Walau aku sudah mencoba untuk melepaskan, pada akhirnya aku tetap kembali. Kembali lagi terhadap pertanyaan dan rasa was-was itu. 

Akhirnya pun, aku mencoba untuk mengulasnya lagi. Menakar dan menimbang data. Mengumpulkan berbagai energi, dan akhirnya timbullah suatu keyakinan itu. 

Seandainya saja, bisa seperti ini, 


Ada yang tak kekal di ruang ini, mungkin doa. 

Kita, ricik tanpa arus, tidak menuju muara. 

"Apakah bisa kita seperti ini saja,

tanpa harus menjadi apa dan siapa?" tanyamu. 


-- Pendoa (Adimas Immanuel)


Namun, aku begitu takut untuk kehilangan. 

Aku pun begitu takut keadaan berubah. 

Namun yang aku lebih takuti, adalah melepasnya tanpa memberitahu keyakinan yang ada pada diriku itu. 


Dan..


Aku benar-benar mengutarakan, sebagian yang aku rasakan. 

Memang itu melegakan, memang itu membuat dadaku yang selama ini sesak telah bernapas lega. 


Namun, 


Seperti yang telah aku takutkan sebelumnya. 

Tetap saja ada perubahan yang timbul. 

Entah di aku. 

Atau di dia. 


Dan, aku pun penuh isak meski dada sudah tak sesak. 


Baiklah, mungkin inilah caraku. Cara yang aku ambil, untuk sebuah keputusan. 


Bagaimanapun, aku begitu mengapresiasi diri. 


Aku berani mengambil sebuah keputusan yang menurutku sangat berisiko. 


Kenyamanan itu, mungkin telah direnggut. 


Tapi aku yakin, inilah jalannya. 

Inilah sebuah kenyataan meski pahit,

Tapi mungkin pula menjadi jalan baru untuk aku melangkah lagi. 


Namun yang pasti, aku tidak akan pernah berubah. Aku akan tetap tulus dengan semua ini. 

Reading Time:

Minggu, September 06, 2020

Will We be One?
September 06, 20200 Comments


I was here 
and I always thinking about it
deep

Until 
suddenly I will forget about it

Till no one know

Till everyone is miss understood

Till everybody will get surprised


 

is that do you have this thought?

Like no one else will reply
no one else will ever ask it again

I'll still believe until we've been there
We're really exist

But you just don't realize it

It's too complicated 
Too risky
truly hurting

Will we be one?
Reading Time:

Rabu, September 02, 2020

Vetastic Secret Admirer
September 02, 20200 Comments

 Jeng jeng jeng

Apa itu Vetastic Secret Admirer ?? 

Dilihat dari namanya, maka benar bahwa ini merupakan bagian dari acara tahunan fkh IPB, yang dikhususkan untuk kaum pemuja rahasia. 


Jika kamu merupakan salah satu pengguna jasa atau penerima bingkisan dari Vetastic Secret Admirer, maka tentunya sudah tidak asing lagi dengan ini. Namun untuk kalian yang belum tahu betul Vetastic Secret Admirer maka di sini aku akan sedikit membahasnya. 

Mimin heartkokok menanyakan asal mula terbentuknya Vetastic Secret Admirer kepada mantan ketua acara Vetastic, yakni Alyssa. 

Sebelum ke sana, tau ga sih kalian kalau sebenarnya  dulu acara Vetastic berbeda namanya dengan acara tahunan yang sama, yakni dari nama 'Afternoon Full Color atau AFC'. 

Lalu, kira-kira bagaimana ya bisa tercetus ide Vetastic Secret Admirer?

"Waktu itu kondisinya belum banyak yang kenal Vetastic Night karena namanya kan baru, nah kita tuh butuh sebuah gagasan untuk mempromosikan acara ini ke setiap lapisan angkatan, bahkan ke luar fakultas."

"Selain itu juga kondisinya, acara ini butuh dana yang tidak sedikit. Dan waktu itu pas banget sama momen kita sebelum ujian tengah semestar. Sudah tradisi di fkh kalau sebelum ujian tuh ngasih bingkisan semangat atau doa-doa gitu."

"Nah, tiba-tiba waktu kumpul terbentuklah gagasan ngebuat Vetastic Secret Admirer."

Setelah melihat kilas balik asal mula terbentuknya Vetastic Secret Admirer, sudah jelas bahwa ini merupakan suatu inisiatif yang luar biasa, selain digunakan sebagai ajang promosi, nyatanya dapat juga mendatangkan pundi-pundi dana usaha, bahasa kerennya sih danusan hehe.

Saat pertama kali Vetastic Secret Admirer ada, mimin heartkokok merupakan salah satu admin kurir pengirim pesan dan bingkisannya lho.. hehe.

Sesuai dengan namanya, para pelanggan kurir Vetastic Secret Admirer merupakan para pengagum rahasia yang sangat ingin menyampaikan pesan semangatnya nih. Jadi tugas kurir dan terutama, admin akun Vetastic untuk menjaga rahasia pengirim pesan. Wes pokoke aman! xixixi

Beragam paket pun ditawarkan, dari mulai hanya surat saja sampai berbagai paket termasuk bunga, coklat, balon, atau sesuai permintaan khusus dari para pemesan. Bahkan, jika ada pemesan yang ingin dibuatkan kata-kata, bisa lho! hehe

Dari generasi ke genarasi Vetastic Secret Admirer sukses lho mengantarkan puluhan pesanan dari para pemesan, tentunya dijamin rahasianya. 

Bahkan, untuk pembayaran pun kami tetap melakukannya dengan rahasia, sehingga kurir berbeda dengan admin ya, karena kurir hanya bertugas sebagai pengantar, sehingga isi surat yang didapat oleh admin segera dikirim ke pembuat dan proses pembuatan terdapat orang khusus, tentunya tanpa diberi tahu ke pembuat pesan ya siapa pengirimnya. Selanjutnya, tugas kurir hanya mengantarkan saja.  


 


Pengiriman surat pun dipakai metode yang unik, yakni para pemesan memberi tahu jadwal kelas penerima, lalu kurir pun akan mengirimkan bingkisan tersebut saat kelas usai. Nah, karena setelah kelas usai masih banyak orang yang berkumpul, biasanya nih penerima akan diciyee in satu kampus, eh satu kelas maksudnya.. hehe. Tentunya, hal ini kondisional ya,, karena tergantung permintaan dari pengirim. 

Well, selain bermanfaat untuk menambah jumlah dana, ternyata Vetastic Secret Admirer merupakan salah satu ajang promosi yang efektif dan efisien. Dan tentunya, tidak lupa bahwa Vetastic pun juga sukses menjadi agen rahasia dalam menyampaikan pesan dari para pengagum rahasia. 


Reading Time:

Sabtu, Agustus 29, 2020

Dokter Hewan Juga Jago Seni, Kenapa Engga?
Agustus 29, 20200 Comments

Menggeluti karir di kedokteran hewan, tentunya adalah prioritas utama kita sebagai lulusan dokter hewan, karena kita telah dididik untuk menjadi seorang dokter hewan yang memiliki tugas dan tanggung jawab tertentu.

Namun, bagaimana jika tidak hanya keren di bidang dokter hewan saja?

Hari itu kami disambut dan telah resmi diterima di fakultas kedokteran hewan dalam acara Intravena. Saat intravena kami begitu menikmati lagu yang sedang kami nyanyikan. Sesuai nama acaranya, kami seperti mendapatkan suntikan semangat melalui nadi kami dari sebuah lagu. Lagu tersebut berkisah tentang persahabatan, tentang kerja keras, dan juga kebersamaan.

Setelah beberapa tahun di fkh, suntikan semangat yang didapat sejak intravena tersebut terus membersamai kami, angkatan 52. Ternyata di balik lagu yang sangat menyentuh tersebut adalah seorang lulusan dokter hewan, yakni kak Denis Sutrisno bersama tim.

Jika bicara mengenai seni, pada postingan bertajuk 'Sosok' sebelumnya telah hadir Diyu, seorang mahasiswa fkh yang juga jago seni.

| Baca juga: Mahasiswa fkh Jago Seni, Kenapa Engga?

Kali ini, saya mendapatkan kesempatan yang luar biasa nih karena bisa ngobrol bareng kak Denis, sosok di balik pencipta lagu intravena tersebut. 

Kak Denis Sutrisno yang akrab disapa Kak Denis atau Kak Densus menggeluti telah bidang seni musik sejak tahun pertama kuliah. 

Saat ini Kak Denis tengah bekerja di salah satu perusahaan swasta sebagai seorang TSR (Technical Service Representative).

Kak Denis merupakan seorang penikmat seni sejak duduk di bangku sekolah menengah pertama. Saat menjadi penikmat seni, sejak itulah sebenarnya bakatnya terlatih dalam membuat lagu lho. 

Lalu, apa ya pendapat kak Denis mengenai seni itu sendiri?

‘Seni menurutku adalah sebuah bentuk ekspresi diri’

‘Seni menjadi sebuah hal yang sangat menenangkan dan penuh inspirasi di dalamnya.’

Karir bermusiknya berawal dari lagu jingle buatan ka Denis yang terpilih untuk dijadikan jingle resmi pada suatu acara perkenalan kampus. Karena harus melakukan rekaman dan sebagainya, dari situlah ia mulai membentuk band yang beranggotakan lebih dari 16 orang dan berasal dari berbagai fakultas di IPB.

Ia baru benar-benar aktif manggung bersama teman-teman band-nya sejak tahun pertama kuliah. Bersama band-nya yang bernama ‘Denis and The Non-Essential' inilah kak Denis bisa mengejar mimpinya saat itu, yakni ‘Perform di seluruh auditorium yang ada di IPB’.

Seni musik selain ia geluti karena hobi, juga dijadikan kak Denis sebagai ajang untuk meraih prestasi. Kak Denis membuktikan keseriusan dan kekonsistennya dalam bermusik. Selain sering diundang untuk tampil di panggung bersama tim nya, kak Denis juga membentuk sebuah grup bernama Klinik Nada, yang selama beberapa tahun belakangan terus ikut membuat harum nama fkh. 

Sejak dibentuk di tahun 2012, Klinik Nada berkali-kali menyabet juara di IAC, sebuah kontes seni IPB. Tak hanya itu, Klinik Nada juga sering meramaikan acara seni musik yang diselenggarakan oleh fkh sendiri maupun yang diadakan oleh fakultas lain.

Klinik Nada

Seperti yang telah disinggung di awal, Kak Denis pun telah berkontribusi besar pada lagu-lagu intravena, yang khusus dipersembahkan untuk angkatan baru di fkh. Berikut cuplikannya 

Ada  kalanya kita kan saling menyebalkan

Terkadang juga kita kan saling membosankan

Saling membantu bukti sebuah persahabatan

Sungguh bangga kawan

Tetaplah jadi yang terbaik

-Tetaplah Jadi yang Terbaik (Intravena 52)

Coba kita hayati lirik pada lagu tersebut. Sama seperti lagu ini, setiap lirik yang ada di lagu karya kak Denis pun selalu sukses menjadi suntikan semangat untuk para mahasiswa baru yang akan masuk ke fakultas.

Well, tahu gak kalian kalau sebuah lagu perlu melewati beberapa proses yang panjang sebelum dapat di-publish. Proses tersebut meliputi penciptaan lagu, aransemen, rekaman, mixing, dan mastering. 

Yang unik dari lagu ciptaan Kak Denis adalah bahwa pada penciptaan lagu-lagu karyanya adalah berdasarkan pengalaman pribadi Kak Denis.Pengalaman dari yang pahit hingga manis saat berjuang di kuliah dengan hanya berpangku pada uang beasiswa, harus menunggak uang koas, namun tetap manis karena selalu ditolong oleh teman-teman, serta kebersamaan merupakan hal yang membuat lagu kak Denis terasa lebih bernyawa. 

Selain lagu bertemakan perjuangan dan semangat, ternyata kak Denis juga menciptakan lagu romantis, lho dengan judul 'Sendu'. Berikut cuplikan liriknya

Ku rasakan ku suka padamu 

Ku pastikan kau juga rasakan yang sama 

Semuanya begitu indah 

Tapi semuannya berubah 

Saat ku lihatkau

Bersama dia membuatku jatuh

Lagu Sendu tersebut, seperti lagu ciptaan lainnya, merupakan pengalaman pribadi kak Denis. hehe.. Untuk lebih jelasnya bisa ditanyakan langsung ya, dan jangan lupa kunjungi kanal YouTube Denis Sutrisno untuk menikmati karya-karya kak Denis bersama tim.  

Lagu yang menurutku juga penuh makna adalah Perjuangan Hebat.

'Lagu Perjuangan Hebat merangkum cerita perjuangan yang saya lakukan dari awal kampus hingga lulus kuliah....'

Untuk kalian yang mau berterima kasih kepada diri sendiri yang telah berjuang melewati masa-masa sulit, cocok banget menjadikan lagu ini sebagai sebuah lagu favorit. Tak hanya itu, lagu ini juga memiliki beberapa pesan yang tentunya berdasarkan pengalaman pribadi kak Denis. 

Menjadi seorang dokter hewan, tidak membuat kak Denis lupa akan hobinya. Begitu pula sebaliknya, ia pun tetap menjadikan pekerjaan dokter hewan sebagai priotias utama. 

Untuk itu kak Denis membagi waktunya seperti, bekerja dari Senin hingga Jumat. Untuk Sabtu dan Minggu ia gunakan sebagian besar waktunya di studio pribadi miliknya. Namun tentunya, saat hari Sabtu jika ada tugas yang mengharuskannya untuk menyelesaikan urusan pekerjaan, maka ia pun lebih mengutamakannya. 

‘Banyak orang mengira kalau saya tidak bangga pada profesi dokter hewan, padahal tidak benar sama sekali, saya kan sudah disumpah dokter hewan, jadi tetap mengutamakan kesehatan hewan,’

Dari cerita kak Denis kita tahu bahwa seni dapat memengaruhi kita dalam mejalani kehidupan. Pengalaman yang pahit atau buruk, dapat kita ubah menjadi sebuah semangat untuk tetap terus mengejar mimpi. Bahkan, kita pun tahu lagu yang diciptakan olehnya dapat menjadi sebuah semangat bahwa kita semua dapat mengejar apa yang telah kita perjuangkan, apa yang ingin kita raih, dan apa yang terus kita impikan dan doakan. 

Di akhir obrolan kak Denis berpesan, 

'Passion mungkin memang sangat penting, tapi kesempatan yang di depan mata perlu kita manfaatkan...'

Lantas, tidak salah kan jika seorang dokter hewan juga jago seni? Kalau bisa keduanya, mengapa tidak?

 

 


Reading Time:

Sabtu, Agustus 22, 2020

Malaikat Tanpa Sayap???
Agustus 22, 20200 Comments

 Keajaiban membawamu datang di kehidupanku. Waktu mungkin sedang berbaik hati, menempatkan sosok dirimu yang sangat baik

Semua kekhawatiran yang aku rasakan, sudah kupastikan dengan baik. Kekhawatiran itu aku ubah dengan persiapan yang matang. Aku pun sudah meyakinkan diri dengan baik, kubisikkan dalam relung hatiku bahwa aku siap dengan segala tantangan yang ada. 'Aku siap berjuang'

Sesaat, aku seperti kuat. Aku pikir aku bisa melaluinya dengan baik. Merencanakan segala hal, lalu melaksanakannya. Selanjutnya tinggal menyesuaikan diri dengan keadaan. 

Tapi, saat dijalankan. Semua berbeda. Keadaan tidak seperti yang aku bayangkan. Kekhawatiranku memang benar, dan persiapanku pun sepertinya sudah matang. Tapi, ada keadaan yang terjadi di luar kendali. Aku lemah, aku tak berdaya, aku menemukan diriku tertatih. 

Meski seperti itu. Ternyata Tuhan benar-benar baik. Aku ditunjukkan bahwa kekuasaanNya begitu nyata. Ia mengirimkan Malaikat tanpa sayap. Dalam bentuk dirimu, dalam bentuk mereka, dalam bentuk kalian.

Secara tidak sadar aku berusaha menutupi segala hal. Aku memperlihatkan menjadi sebuah pohon yang kokoh. Namun aku pun seperti bunga, perlu bantuan lebah atau kupu-kupu agar aku dapat mekar. 

Satu persatu malaikat itu datang, dan membantuku. 

Saat seperti itulah seharusnya aku mencatat di buku harianku, bahwa uluran tangan tersebut sangat berguna. Dan aku pun harus bisa menjadi seperti mereka, menjadi malaikat tanpa sayap yang dikirimkan Tuhan untuk seseorang. 

Aku ingin sedikit membahas tentangmu, salah satu mailakat tanpa sayap itu. 

Beberapa kali, bahkan seringkali kamu begitu baik. Tidak enggan membantu. Bahkan ketika aku tidak memintanya, kamu pun memiliki inisiatif untuk itu. 

Padahal pada umumnya, aku selalu menunjukkan sisi diriku yang paling kuat. Tapi, ada saja keadaan yang secara tidak sengaja menunjukkan sisi kelemahanku saat ada dirimu. Aku terlihat sangat rapuh. Aku terlihat begitu ingin dirangkul. 

Sesekali aku mencoba berpura-pura. Aku bilang 'tidak ada apa-apa'. Walau kau menanyakan ada yang salah denganku.  Dan akhirnya pun aku kalah. Aku menunjukkan perasaan sedihku yang sebenarnya. Aku ternyata membutuhkanmu. 

Lalu, pantaskah aku mengharapkanmu menjadi lebih dari Malaikat Tanpa Sayap?

Reading Time:

Selasa, Agustus 18, 2020

Berbincang bersama Fadies: Ini Pilihanku dan Jalan Hidupku
Agustus 18, 2020 2 Comments

 Setiap orang memiliki jalan masing-masing, berbeda satu sama lain, terkadang bahkan tidak terpikirkan sama sekali


Menjadi seorang mahasiswa kedokteran hewan, tidak selalu mulus jalannya. Bukan hanya permasalahan tentang kegiatan belajar mengajar. Ternyata kita juga bisa saja memiliki berbagai ujian kehidupan.

Cerita sosok kali ini menghadirkan Fadies, seorang lulusan sarjana kedokteran hewan yang tengah bekerja di salah satu perusahaan swasta. Seseorang yang bernama lengkap Fadies Ammar Zulfikar ini sangat fenomal lho dan merupakan ketua BEM fakultas pada masanya. 


Pilihan kuliah kedokteran hewan

Saat membuat pilihan, mau tidak mau kita harus menjalankan pilihan tersebut dengan baik. Meskipun kita akan dihadapkan dengan penyeselan dan berbagai jenis perendaian, seperti jika saja aku tidak memilih ini. Seperti itulah saat Fadies pertama kali memutuskan untuk mengambil pilihan untuk mengambil jurusan kedokteran hewan. Sebetulnya, pilihan untuk mengambil jurusan ini, bukanlah satu-satunya pilihan yang harus ia ambil. Pasalnya, ada beberapa universitas yang menerimanya, dengan tawaran biaya kuliah yang lebih murah dan ada kesempatan mendapatkan beasiswa. 

Namun, takdir sepertinya membawanya hingga sampai detik ini. Ia pun akhirnya resmi menjadi mahasiswa kedokteran hewan dengan cara meminjam uang untuk biaya masuk. 'Saat itu, aku meyakinkan diri untuk mengambil fkh, dan percaya masalah biaya aku bisa mengatasinya, dengan memenangkan lomba karate misalnya'. 

Ternyata keputusan memilih jurusan ini dirasakan sebagai sebuah usaha yang sangat memaksa, sempat pada saat itu ia tidak lagi bisa memenuhi semua ekspektasi yang ia miliki. Harapannya untuk bisa kuliah sambil bekerja tidak dapat terpenuhi dengan mudah. 'Aku sempat berpikir jika kampus ini tidak cocok untukku yang tidak memiliki banyak uang'.  Ia menambahkan, 'Bahkan di masa itu, di tahun pertama aku kuliah, aku hanya memiliki uang 5000 rupiah, dan aku makan nasi teman yang  tidak jadi dimakan karena bekas dimakan kucing, dan nasi tersebut berair hampir basi'. 


Ketika hampir putus asa

Merasakan kesusahan yang luar biasa, Fadies sempat diam-diam ingin bergegas pergi meninggalkan asrama. Semua barang telah ia kemas. Tapi, usahanya untuk pergi digagalkan oleh orang yang tiba-tiba memberitahunya untuk membantu membayarkan uang kuliah. Lantas, ia pun menunda kepergiannya. Melihat ada orang yang ingin membantunya, ia pun kembali semangat.

Namun apa daya, biaya kuliah yang harusnya dibantu tidak jadi ia terima secara penuh karena ada masalah yang sedang dihadapi oleh pihak pemberi bantuan. Lagi-lagi ujian datang, namun setelah ujian itu datang banyak orang-orang baik yang mengulurkan bantuan untuknya.  Setelah dapat beasiswa ikatan alumni, ia merasa dapat mencari beasiswa lain, dan akhirnya ia memutuskan untuk mencoba mendapatkan beasiswa dari salah satu lembaga zakat.

Fadies saat wisuda


'Aku bisa sampai seperti ini, bisa kuat, mandiri, ceria, dan lain-lain berkat bantuan orang lain, orang-orang sangat berpengaruh terhadap hidupku. Saat melewati hari-hari menyusahkan, ada orang-orang  yang memberi bantuan'.  Tapi saat tidak mendapatkan bantuan dari orang lain bukan berarti kita boleh patah semangat, kita harus yakin bahwa diri kita mampu mengatasi suatu masalah. 


Permasalahan dalam belajar

Bukan hanya masalah finansial, ia juga memiliki kendala dalam belajar. Memang benar bahwa mata kuliah kedokteran hewan tidak mudah, namun ia membuktikan diri bahwa ia mampu dan nyatanya ia dapat berhasil hingga mendapat gelar sarjana. Tidak hanya itu, semangat dan motivasi dalam belajar dapat diambil saat kita ingin memperjuangkan suatu hal. Waktu itu, peningkatan motivasi ia dapat saat hendak mendaftarkan diri menjadi ketua BEM. 

Saat berpidato sebagai Ketua BEM


'Ternyata motivasiku untuk dapat beradaptasi dapat membantuku meningkatkan prestasi juga'. 'Waktu itu organisasi jalan, dan seiring berjalannya waktu IPK aku juga berujung naik'. Walau pun kegiatan belajar tidak begitu lancar dan berbagai kendala ia alami, namun ia tekadkan diri untuk berkontribusi menjadi seorang ketua BEM. Selain itu, ia juga mendapatkan banyak relasi, dapat lebih mengatur waktu, dan juga semakin mudah beradaptasi dalam menerima pembelajaran di kelas. 'Kalau kita ngga nyebur langsung ke kesibukan itu kita ga akan bisa merasakan pembelajaran langsung'. 'Berkontribusi merupakan jalan terbaikku untuk menebarkan kebaikan', imbuhnya.  

Berkontribusi merupakan jalan terbaikku untuk menebarkan kebaikan

 

Sempat diremehkan beberapa kali  

'Beberapa orang mungkin bercanda dengan mengusikku, seperti meremehkan orang sepertiku dapat menjadi ketua BEM, tidak punya cukup uang, dan sebagainya, namun aku tidak ambil pusing dari semuanya, aku hanya ikut tertawa bersama mereka'.

Saat bercanda, terkadang kita sulit membedakan, apakah itu wajar atau melebihi batas wajar hingga dapat menyakiti orang tersebut. Beberapa kali Fadies pun sempat mendapatkan berbagai kritikan, saran, atau bercandaan yang terkadang meremehkannya. Namun tentunya, ia tidak memasukannya ke dalam hati, tapi menjadikannya sebagai pacuan untuk ke depannya dapat menunjukkan kepada orang-orang tersebut bahwa ia dapat menjadi lebih baik lagi.


Merasa berbeda dengan yang lain

Saat ini Fadies tengah bekerja dan ia tinggal bersama istrinya di Bandung. Pilihan yang ia ambil tersebut sangat berbeda dengan kebanyakan lulusan fkh. Jika biasanya setelah lulus sarjana, orang-orang akan melanjutkan koas, ia banting stir dengan memutuskan untuk bekerja terlebih dahulu baru kemudian melanjutkan koas. 

'Aku khawatir dana tabungan orangtuaku dihabiskan hanya untuk aku, padahal aku memiliki banyak adik. Maka aku memutuskan untuk bekerja dulu setelah sarjana, sembariu mengumpulkan uang untuk koas, dan membantu adik-adik dan orang tuaku.'


Fadies bersama kekasih halalnya :D


Mengambil pilihan yang berbeda dari kebanyakan orang tentunya bukan pilihan yang mudah. Sempat ia ragu namun akhirnya ia menjalani pilihannya dengan penuh tekad. 'Aku sempat ngerasa beda saat teman-teman yang lain setelah lulus meneruskan koas, namun aku harus bekerja'. 'Sekalian beda, aku juga memutuskan untuk menikah muda, walau awalnya tidak terpikirkan sampai sana, tapi ternyata menikah muda merupakan salah satu daftar impianku saat tahun pertamaku dulu'. 

Seperti orang lain yang berumur 20-an, menikah muda bukan keputusan yang mudah. Namun dengan hal itu, ia dapat berlatih menjadi seseorang yang bertanggung jawab, tetap membantu keluarga dan orang tua, serta melatih kemampuan yang ia dapat langsung dari lapangan. 

'Mungkin ini adalah jalan terbaikku, tidak terpikirkan sama sekali setelah lulus sarjana langsung bekerja, bahkan menikah. Namun, setiap orang memiliki jalan masing-masing. Kita tidak dapat membandingkannya dengan orang lain.' 

Tetap semangat ya kalian, cayo!

Reading Time:

Rabu, Agustus 12, 2020

Bersyukur
Agustus 12, 20200 Comments

Bukankah yang penting ada yang membantu kamu? 


Beberapa kali kita menemukan diri kita berada di titik sangat bawah. 

Di titik yang membuat kita terpuruk, enggan makan. Enggan berkegiatan, enggan tidur. Hanya menghabiskan waktu melamun seharian. 


Bersyukurlah, 

Jika ada seseorang yang memerhatikanmu. Meski tidak dengan gamblang, ia ingin mencoba membantu meringankan bebanmu, tanpa bermaksud untuk mengganggu perasaanmu. 

Saat diri menjadi lebih sensitif, mungkin di saat itulah kita perlu rehat sejenak. 

Tidak, kamu tidak salah. Bukan dia juga yang salah. 


Mungkin di sini, kita sama-sama perlu lebih banyak belajar.

 

Kesulitan saat ini, mungkin membantu menjadikan diri lebih baik, lebih maju, atau lebih tinggi tingkatannya di bandingkan diri kita yang lalu. 

Walaupun sekarang kamu belum menemukan jawabannya, ya setidaknya kamu harus yakin bahwa, 'Everything happens for a reason'. Semua hal yang terjadi memiliki maksud tertentu. 


Everything happens for a reason.


Jika dilogika, ya memang semua hal itu pasti ada sebabnya kok. Tapi ya, bukan berarti kita harus tahu jawabannya sekarang, bukan? 

Tapi, jangan sampai lepas harapan pada Tuhan bahwa, semoga menjadi hal tersebut menjadi yang terbaik untuk kita. 




Semoga hal tersebut menjadi yang terbaik untuk kita.

Saat badai datang, kita cenderung berpikir bagaimana kita selamat. Diri kita yang berharga. Bukan barang kita, bukan uang kita, atau orang lain yang jauh jangkauannya. 

Mungkin seperti itulah kita hidup, sebenarnya memang ga punya apa-apa. Tapi harus berjuang agar tetap bertahan hidup. 

Saat sulit, kita perlu tahu bahwa sesungguhnya kita bisa kok melewatinya. Walau itu penuh tangisan, tapi nyatanya kita mampu. 

Dan.. Jangan terlalu berharap orang yang kita harapkan datang membantu dengan sendirinya. 


Ada tipe orang yang peka. Ada yang peka tapi tidak enakan. Ada yang cuek tapi ingin bantu. Ya, begitulah bermacam-macam tipe. 

Jika saja ingin meminta bantuan, kita bisa bilang kok. Karena jika tidak bilang, orang tidak akan tahu jika kita membutuhkan bantuan. 

Dan.. semua memiliki kesibukan masing-masing. Jika dia belum dapat membantu, sebisa mungkin tidak terbawa perasaan, karena kita tidak tahu apa yang sedang mereka kerjakan atau targetkan. 


Sepertinya mudah dikatakan, nyatanya ya kita memang perlu latihan. 

Berlatih menerima, berlatih peka, berlatih menjadi orang yang lebih baik. 

Tentunya, tak lupa juga kita harus mengucap syukur, sekali lagi syukur. 



Walau tidak dibantu oleh orang yang kita harapkan, ada orang lain yang membantumu di kala sulit. Jadi, yang terpenting adalah ada yang membantumu kan, meski orang tersebut tidak kamu duga?

Lalu, jika tidak ada satu orangpun yang membantu,lantas bagaimana? 

Jawabannya adalah tetap bersyukur, 

Mungkin ini waktunya kita berusaha mengatasi sendiri. Agar kita berpikir lebih jernih, agar lebih keras lagi berusaha, agar lebih khusyuk dalam berdoa, atau agar lebih pasrah dan ikhlas? 



Saatnya, kita berterimakasih kepada orang-orang yang berada di samping kita

Saatnya, kita berterimakasih kepada orang-orang yang berada di samping ketika kita butuh, ketika kita bahagia, atau ketika sedih. Ketika mereka telah menyempatkan waktunya untuk sekedar mendengar keluh kesah kita. 

Mereka ada, 

mereka ada yang berperan sebagai pendengar, ada yang berperan sebagai penambah motivasi, ada yang sebagai pencari data, ada yang sebagai narasumber karena berbagi pengalaman yang sudah dilaluinya. Dan tentunya ada kamu, yang ingin terus bangkit. 

Tetap bersyukur ya, diriku. 

Alhamdulillah. Alhamdulillah. Alhamdulillah. 

Reading Time:
Kejadian Konyol: Tragedi Sebuah Bunyi Klakson
Agustus 12, 2020 2 Comments
Salah satu hal yang kalau bisa aku hindari untuk dilakukan adalah memencet klakson motor. 
Lho Kok

Alasan yang mungkin paling mendasar bagiku adalah 'bunyi klakson itu sangat bising'. 

Percaya atau tidak, beberapa orang mungkin sampai benci karena klakson dapat membuat jantungan alias kaget secara tiba-tiba.

Bayangkan saja saat sedang enak-enaknya mendambakan rumah dikala berkendara, tiba-tiba ada kendaran lain yang yang memencet klakson, tin.. tin.. tin.. 

Yang ada bakal buyar deh lamunan orang tersebut, dan terkadang bisa sampai naik pitam hehe.. 

Tapi klakson diciptakan bukan tanpa alasan. Klakson sangat berfungsi jika ada kendaraan yang tiba-tiba nyelonong atau ngerem mendadak, serta sebagai tanda jika kita ingin mendahului maupun sekedar menyapa orang lain, dan manfaat lainnya tentunya. 



Singkat cerita karena aku sangat berhati-hati terhadap klakson, malah aku melakukan hal yang sangattt fatal, sama sekali tak terduga. 

Waktu itu, aku hendak solat di Masjid yang dekat dengan jalan raya. Seperti biasa, sendiri, berjaket dan memakai masker serta memakai helm.

Setelah menemukan masjid, langkah selanjutnya adalah tentunya aku pergi ke tempat parkir. 

Pelan-pelan aku memarkir motor dan tiba-tiba. 
Tin ..... 

Secara tidak sengaja aku memencet tombol klakson di depan masjid yang memiliki halaman parkir tepat di depan lantai depan masjid.
 
Konstruksi masjid yang terbuka dan sangat enak untuk dibuat duduk di lantai, membuat bunyi klakson menjadi dramatis hingga membuatku sangat panik. 

Sontak, setelah bunyi klakson yang tidak sengaja aku bunyikan tersebut membuat orang-orang yang berada di masjid kaget dan menoleh kepadaku.

Antara kaget dan geli, sampai rasanya aku berpikir kalau bisa aku solat pakai helm saja.  Brukut. 

Karena bingung mau pake helm terus baru makai mukena, atau makai mukena dulu baru pakai helm, akhirnya aku memutuskan untuk melepasnya. 

Untungnya, masker pun menjadi penyelamatku. Mungkin kata-kata yang tepat adalah aku jadi gamalu lagi karena toh gada yang tahu benar wajahku hehehe. Akhirnya pun aku turun dari motor dan meminta maaf sebisaku dengan posisi masker menempel (mungkin gada yang nanggepin sih wkwk). 

Selanjutnya seperti biasa, aku menuju tempat wudu dan menuju tempat solat masih dengan masker yang menutup sebagian wajahku tersebut. 

Jadi, jangan lupa pakai maskernya yaa wan kawan. 

Hehe.. 
Reading Time:

Jumat, Agustus 07, 2020

Pahit di Awal, Manis pada Akhirnya
Agustus 07, 20200 Comments
Hanya suka dikasih gula, tapi saat merasakan pahitnya obat yang justru menyembuhkan nangis-nangis tidak terima?



    Saat menghadapi kesulitan, baik itu saat menghadapi pelajaran atau hal lainnya dalam hidup. Yap, sering kali suka merasakan kepahitan yang begitu mendalam. Tingkat sensitifitas jadi makin meningkat, seiring dengan perkembangan situasi diri alias mood yang juga makin buruk. Jika saja tidak pandai menempatkan diri di situasi tersebut, yang ada kita menjadi orang yang makin pandai mengeluh. Padahal bukan itu yang harus kita lakukan bukan?
    
    Terkadang, sulit bagi diri sendiri melawan ego yang senang tumbuh ketika terpancing emosi. Tapi tidak apa, asalkan tidak terlewat batas bukan. Yap, jujur saja tantangan dalam dunia perkuliahan, dunia kehidupan dalam keluarga, maupun pertemanan selalu berfluktuasi. Naik turun tidak karuan, bahkan di saat kita belum siap sekalipun. 

       Kadang bahkan terlalu percaya diri bahwa tantangan yang menimpa diri terlalu sulit, berbeda yang sedang dialami oleh orang lain. Sehingga kadang mewajarkan diri jika sesaat kita sambat gak karuan. haha.. Padahal kan bukan begitu?

     Sering mengait-ngaitkan jika saja mendapatkan dosen yang sangat disiplin, sangat rewel, maka penderitaan semakin lengkap. Tapi...... ternyata tidak begitu. 
    Berdasarkan pengalaman, pada dasarnya kita sebagai murid, yang menimba ilmu, harus senantiasa menghormati guru. Banyak nasehat Imam Syafi'i tentang ilmu, dan benar adanya hal tersebutlah yang aku rasakan. Harus ada keterikatan batin antara guru dan muridnya, sehingga ilmu yang diberikan dapat melekat, dan semoga saja dapat bermanfaat. Jadi, jika dibilang sebuah penderitaan, ya bukan. Karena guru dan ilmu tersebut memberikan pembelajaran bagi kita. 

    Misal saja berdasarkan pengalaman yang aku alami, mendapatkan seorang pembimbing yang sangat disiplin. Alhasil, yang bisa aku ambil adalah aku menjadi orang yang berhati-hati dan senantiasa mau belajar, terlebih sebelum bertemu untuk menghadap karena  meminta bimbingan. Selain itu, aku juga terlatih mengerjakan suatu pekerjaan dengan cekatan. Hehe,, semoga saja ya tetap terlatih seperti itu agar waktu yang ada termanfaatkan dengan baik. 

    Jadi, yang harus aku pegang adalah kita harus selalu menghormati guru. Ilmu itu pahit pada awalnya, tapi manis pada akhirnya. Tetap semangat tentunyaa... xixi






Reading Time:

Rabu, Juli 22, 2020

Fakta dan Mitos Kuliah Kedokteran Hewan?
Juli 22, 2020 5 Comments
Halo teman-teman!

Suka penasaran bukan sih kalau jurusan yang kita ambil di kampus penuh sekali misteri. Terlebih bagi yang tidak sengaja masuk di jurusan itu atau sengaja masuk tapi tanpa tau apa-apa. 
Hehehe.. 

Memang banyak berteberan di luar sana informasi-informasi yang berbicara tentang kuliah kedokteran hewan. Tentunya, informasi yang kita dapat belum tentu benar adanya loh. Alhasil malah buat kita jadi was-was. Ya nggak sih?? 


Untuk itu di kesempatan kali ini, Feni ingin mengajak kalian mengupas fakta dan mitos kuliah di kedokteran hewan. Mari kita kupas bersama Fakta dan Mitos Kuliah di Kedokteran Hewan: 

Harus Suka Sama Hewan: Mitos atau Fakta? 
Karena judulnya mahasiswa kedokteran hewan, maka di jurusan ini tentunnya kita akan banyak berkutat dengan hewan. Eits, bukan hanya kucing dan anjing saja ya, tapi semua jenis hewan meliputi hewan tingkat tinggi dan tingkat rendah (nah loh apatuh?) He he pokoknya berbagai macam hewan dimulai dari katak, tikus, kecoa, nyamuk, kuda, sapi, kambing, kelinci, monyet, hingga harimau*. 
Ada juga mahasiswa yang masih malu-malu kucing untuk memegang kecoa dan katak. Tapi tidak masalah, karena dosen akan mengajarkan bagaimana agar kita tidak lagi takut dengan itu. Dan ada teman yang bisa kita ajak bekerja sama kok, sambil maksa kita biar tidak takut wkwk. 
Jadi, tidak perlu khawatir ya, karena kita ngga perlu suka sama hewan kalau masuk ke jurusan ini. Seperti Feni misalnya, dulu Feni sangaaattt takut sama anjing. Bahkan saat melihat anjing di jarak yang sangat jauh pun, Feni sudah lari tunggang langgang karena takut. Alhasil, saat teman-teman di SMA tau Feni keterima di jurusan ini langsung memberikan latihan, tentunya agar Feni tidak lagi takut dengan anjing. Dan ternyata uwuwu anjing itu sangat lucu dan menggemaskan 🤗
So, mahasiswa kedokteran hewan harus suka sama hewan itu mitos yaa. Tapi faktanya adalah mahasiswa kedokteran hewan lama-kelamaan akan suka sama hewan. Seperti pepatah Jawa Wiwiting tresno, jalaran saka kulino.


Ujian Terus: Mitos atau Fakta? 
Untuk mendapatkan gelar drh, seseorang harus menempuh jenjang S1 dan PPDH (pendidikan profesi dokter hewan) atau yang dikenal dengan istilah koas (Total 5.5 tahun). Seperti jurusan lain, sudah kewajiban kita melewati ujian mid semester dan akhir semester pada setiap mata kuliah. Bedanya, ada beberapa mata kuliah yang cakupan materinya sangat luas, sehingga tidak bisa jika hanya ujian mid dan akhir. Oleh sebab itu, dibuatlah ujian dengan istilah 'kuis', 'pre test', 'mid mid semester' atau ada juga ujian bagian satu, ujian bagian dua atau yang lebih rinci seperti misalnya untuk mata kuliah anatomi 'Ujian praktikum+ teori osteologi', 'Ujian praktikum+ teori miologi' dan kalau dijelaskan lagi akan sangat panjang. wkwk. 
Simpulannya, yap benar, kuliah kedokteran hewan itu Ujian terus, alias fakta yaaa.. Lagi-lagi ngga perlu khawatir, karena setiap mata kuliah itu berjenjang, dari hal dasar hingga hal terapan. Sudah diseain sedemikian rupa agar kita mudah mempelajarinya (sambil nangis 😅). 



Apatis: Mitos atau Fakta?
Jika dipikir-pikir cukup banyak kegiatan akademik yang menjadi tanggung jawab mahasiswa. Kuliah sebagian besar dimulai dari pukul 07.30 dan diakhiri pada pukul 16.50. Tidak hanya dari Senin hingga Jumat, terkadang kuliah juga full hingga sabtu. Dan, jangan heran jika di hari sabtu dan minggu yang cerah kita harus ke kampus untuk melaksanakan ujian. Belum lagi ditambah kita harus menyelesaikan tugas-tugas seperti pekerjaan rumah, laporan, tugas kelompok, dan lain halnya. Padatnya jadwal tersebut tidak menjadikan kita  lupa untuk hang out bersama teman-teman atau mengikuti organisasi lho. 
Layaknya di jurusan lain, kedokteran hewan juga memiliki organisasi eksekutif mahasiswa, seni, suporter, rohani. Bukan hanya di dalam fakultas, tapi beberapa mahasiswa juga aktif ikut organisasi lintas fakultas, lintas kampus, bahkan internasional. Tentunya tidak pula kita lupa untuk tetap berolahraga dan hang out  bersama teman-teman, seperti nongkrong di Tampomas, kafe, nonton, atau masak-masak bareng.  Jadi, anak kedokteran hewan itu apatis adalah mitos belaka. hehe (Tapi hati-hati aja ya kalau ngajak main pas malem mau ujian wkwk)


 Kurang Stylish Karena Pakai Kemeja dan Celana Bahan: Mitos atau Fakta?
Selain dituntut untuk pandai dalam menangani pasien, calon dokter hewan juga harus memiliki penampilan yang baik agar membangun kepercayaan saat di depan klien. Tentunya sejak menjadi mahasiswa. kita dilatih untuk dapat berpenampilan rapi. Setiap mahasiswa wajib memakai celana atau rok bahan dan kemeja, dan untuk yang berjilbab tidak diperkenankan memakai bergo. Rambut juga harus rapi ya. Plus harus wangi dong karena kalau sudah rapi kalau tidak wangi kan rasanya kurang. hehe.. Jadi, benar kalau kita diharuskan untuk memakai celana bahan dan kemeja, tapi tidak mengurangi ketampanan dan kecantikan .. eh maksudnya style kita dong alias kita tetap bisa stylish :

5S dan Tepat Waktu: Mitos atau Fakta?
Seorang calon dokter hewan harus paham mengenai 5S. 5S adalah singkatan dari senyum, salam, sapa, sopan, dan santun. Selain paham kita juga harus sering mengamalkannya ya hehe. Selain 5S, kita juga harus tepat waktu lho,, tepat waktu merupakan ciri seorang yang disiplin. (sambil terus berdoa agar bisa ngamalin hehe)


Inbreeding: Mitos atau Fakta?
Menurut kamus istilah yang sering diperbincangkan oleh orang-orang, mahasiswa kedokteran hewan banyak yang inbreeding alias memiliki pasangan sesama mahasiswa dokter hewan. Perbincangan tersebut terus menjadi topik yang menarik di kalangan mahasiswa lho. Selain jadi perbincangan, akhirnya topik tersebut mewarnai masa-masa kuliah karena banyak yang mengalaminya. Saat tembok fkh mulai berbicara, kita tidak perlu lagi meragukannya, alias berita tersebut benar. hehe. Meski tidak ada data statistik yang valid, tapi benar kok ini. Tentu saja bukan Feni saja yaa yang berpendapat demikian, soalnya fakta atau mitos ini juga Feni buat bersama teman-teman. He...he.. Buat kalian yang ngerasa, mohon maaf tidak bermaksud menyinggung. Feni mendukung kok inbreeding, tapi lebih mendukung non inbreeding wkwk. Kan kita harus berkaca dari one health, alias bekerja sama dengan multidisiplin ilmu (apasih fennn? 😌) Kalau kata temen nih, keunggulan dari inbreeding adalah kita bersama dengan orang yang memahami betul profesi dan kesibukan kita.. uwu. 

Tunggu dulu, tentu saja masih banyak fakta dan mitos mahasiswa kedokteran hewan lain yaa, dan silakan tinggalkan komentar apa saja sih yang belum Feni sebutkan. 

Tetap semangat yaa, calon dokter hewan. 

Reading Time:

Minggu, Juli 19, 2020

Di Toko Tua
Juli 19, 2020 2 Comments
Hari itu langit kota hujan tidak begitu mendung
Namun tak pula terlalu cerah
Sehingga bulan pun malu malu
Bintang pun sembunyi sembunyi

Aku sedang menerka sebuah rongrong
Yang sangat padat oleh curut
Aku sedang melahap sebuah redup
Yang hilang dimakan gulita

Pada mulanya aku tidak menanti
Sebuah hari yang dapat dikata
Mengubah perasaanku padamu 
Di malam itu

Kita memasuki toko tua
Langkah demi langkah 
Sayup sayup 
Kita berjalan beriringan




Aku menikmati suasana malam
Meski tanpa bulan tanpa bintang
Hanya ada aku dan kamu
Dan pegawai-pegawai itu

Saat kutanya kepada pegawai
Sebenarnya aku pun ingin menanyakan
Apakah kalian menjual bunga seruni
Untuk dia yang berada di sebelah kanan

Kamu pun seperti bersabar
Atas keriwehanku yang tak kunjung pudar
Hingga toko tua pun hampir bubar
Dan rasaku pun mulai gusar

Dan malampun semakin larut
Perjalanan pulang membawa kabut
Namun, tidakkah nampak jelas 
Raut bahagiaku



Reading Time:
Do you Realize?
Juli 19, 20200 Comments
Sometimes, the sun is too hot
And people tend to forget
That there is the wind
Still bring the coolness

Well, again. Sometime we don't realize what we already have instead what we haven't have. Sometime we don't understand what is really going on, until we get enough after something that happened have a good benefit on us. That's natural. 

But, are we too reckless if we just let it happen? Are we too greedy if we want a happiness? 

Loosing something means that we're learning to keep what we already have. Sometime we should feel the opposite to know the meaning. 

Maybe I was to busy catching up the butterfly? Until I didn't realize that there is a bee that actually sticking up? 
Maybe I was too busy waiting the star when I already can watch the moon? 


So, had I already looking for something here in myself, here in my side? 

For same reason, we can't really push someone to catch up the building of the house that's already going on, meaning we can't push someone to be with us, until we didn't realize that actually there's someone who's in his silent, helping us, talking about something meaningless until something meaningful.

That there's someone who really care for us, who want to hear all of our sorrow. 
That there's someone who can make us laugh easily,
That there's already someone that never expecting us to always give update what we're up to, but always ready if we're asking for helps. 
That there's someone who will remind us that our choices are matter, always want us happy, and only want to stay in our side. 

Do you realize?
Reading Time:

Sabtu, Juli 18, 2020

Mahasiswa FKH tapi Jago Seni, Kenapa Engga?
Juli 18, 2020 2 Comments
Menurut kalian emang salah ya kalau mahasiswa FKH suka seni? 

Eits.. tunggu dulu, simpan dulu jawabannya ya karena pada kesempatan ini, tentunya di blog heartkokok.blogspot.com, aku ingin mengajak kalian ngobrol bareng bersama Diyu. 

Siapa sih Diyu? 
Di FKH Diyu ini merupakan mahasiswa 2016, atau setara satu tingkat di bawahku. Selain berprestasi di bidang akademik (Finalis Mahasiswa Berprestasi IPB 2019), Diyu juga aktif di berbagai bidang non-akademik. Sosok yang bernama lengkap Rizky Diyu Purnama ini gemar melakukan kegiatan yang berbau seni lho, terutama sastra. Bahkan tak heran jika kita lihat di akun media sosialnya, kita bakal sering melihat Diyu menyanyi, berpuisi, dan main musik. Tak hanya itu, seorang pelajar yang berasal dari Sumbawa Barat ini sekarang aktif magang di klinik Hewan di Bogor karena belum dapat pulang ke kampung halamannya, selain itu juga sedang aktif melakukan riset untuk mempersiapkan buku ketiganya, serta aktif nyiptain lagunya sendiri juga!!

Sosok Diyu saat sedang di Amerika

Kali ini, jawaban dari pertanyaan di atas kita bahas dulu ya bersama Diyu. Sebelum berbicara lebih lanjut, mari kita simak pendapat Diyu mengenai Seni!
"Menurut saya seni itu susah dijelaskan karena sesuatu yang benar-benar kompleks dan mencakup beberapa hal, jadi saya kurang setuju ada yang membagi seni menjadi seni rupa, seni musik, ada seni tari. Karena seni itu satu kesatuan, jadi semua unsur tadi itu masuk dalam seni. Dan seni juga dekat dengan kehidupan kita sehari-hari, seperti cara kita berbicara, kemudian cara kita berperilaku itu semua punya seni sendiri. Jadi seni itu bagaimana kita menjalani hidup dan bagaimana kita menyukai hal yang kita kerjakan''. 

Bagi yang hendak kuliah di FKH IPB, gaperlu khawatir lho untuk kalian penikmat seni atau yang suka berkecimpung di dunia seni. Suka seni bukan berarti harus ahli, contohnya beberapa orang seperti aku misalnya, sangat menikmati seni tapi bukan ahli dalam bidangnya. Banyak kegiatan yang mewadahi untuk itu. Seperti halnya bagi kita yang lebih suka merangkai acaranya, dapat terlibat sebagai salah satu anggota yang berperan dalam penyelenggaraan kegiatan seninya, bahasa kerennya sih event organizer (EO). 

Untuk FKH sendiri, ada komunitas Steril dan juga Gita Klinika. Beberapa kegiatan Steril juga turut melibatkan orang-orang di luar komunitas. Jadi jangan ragu-ragu ya buat kalian yang bosan di kosan dan ingin ikut nongki bareng mereka. Steril juga beberapa kali menggelar pementasan teater dan pagelaran seni yang sangat terbuka bagi siapa saja. Tapi, bagi yang nyaman melakukannya sendiri bisa juga dilakukan di rumah atau kosan. 

Salah satu buku hasil karya sastra Diyu 👏


Sebenarnya karya seni itu tidak terbatas bagi beberapa orang saja. Kita semua bisa melakukannya. Terkadang kita ingin seperti orang-orang yang punya suatu karya seni atau karya-karya lain. Tapi tidak tahu bagaimana harus memulai. Berkaca dari itu, aku pun tidak lupa menanyakan tips dari Diyu mengenai cara dia dapat menghasilkan berbagai karya, terutama karya sastra. Simak nih tipsnya!

Tips Membuat Suatu Karya dari Diyu 
1. Riset 
   Riset diperlukan untuk mengetahui jenis karya yang akan kita buat, genre yang tepat, dan segementasi atau untuk siapa karya kita ditujukan.
2. Punya Pengalaman dan Emotional Reason untuk Menciptakan Suatu Karya. 
  Pastinya kita harus memahami karya apa yang kita buat, mengenai hal apa. Bisa juga kita mengerjakan mengenai tema yang ada di sekitar kita. Jangan sekali-kali menghasilkan karya yang kita tidak paham benar dengan hal tersebut. Memang tidak dipungkiri bahwa kita tetap bisa menghasilkan karya tersebut, tapi jadinya karya yang kita hasilkan tidak memiliki ruh. 
3. Jangan Khawatir Orang Tidak Menyukai Karya Kita 
   Pada prinsipnya karya itu kita tujukan untuk diri sendiri. Sama seperti Diyu, kalau menurut Feni suatu karya itu dikerjakan karena kita memang suka melakukannya. Pada awalnya Feni juga khawatir kalau blog ini akan sepi, tapi lebih dari itu banyak hal yang membuatku terus semangat melakukannya. Karena bagaimanapun, orang-orang bakal ada yang suka atau tidak suka dengan karya kita. 
4. Take Action and be Consistent!
  Karena jika sudah memiliki banyak ide atau kemauan tapi jika tidak dikerjakan karena malas atau menunda-nunda pekerjaan, well tidak akan ada hasil.. hehe.. 

Bicara soal seni, bahkan beberapa lulusan kedokteran hewan sampai terkenal ahli dalam bidang sastra. Usut punya usut nih, karena beban kuliah yang sangat berat? Hehe .. Well, menurutku tidak sepenuhnya benar lho pernyataan itu 😆.  
Mengenai hal itu, Diyu pun menambahkan, "Sebenarnya seni itu tidak ada batasan, entah itu polisi, dokter hewan, karyawan atau yang lainnya, aktivitas seni itu akan selalu ada. Seni itu bergantung dari pribadi masing-masing. "
"Untuk ke depannya saya tetap akan jadi dokter hewan karena profesi ini sangat unik dan untuk kegiatan seni akan seperti biasa, tetap menjadi bagian dari hidup." 

Seperti kata Diyu, bahwa kita itu belajar bisa dimana saja,  termasuk kegiatan volunteer, magang, baik itu aspek seni, kedokteran hewan, jadi kita bisa membuktikan teori yang kita dapat dengan melakukan kegiatan lapang. 

So, jadi gimana pendapat kalian guys? Hehe

Reading Time:

Rabu, Juli 15, 2020

Tear Drops
Juli 15, 20200 Comments
It's little bit silly
Why could I be sad about that? 
It's little bit funny
Why would I cried? 

I think you're not the reason
Because it's a deep feeling 
That grew up
In the chamber of my heart

Even though it's hard
To believe what I said
But
I said the truth

Could it be a quest? 
Before it was well prepared 
Could it be memories?
That passed and just gone


Reading Time:
We're All Have a Secret
Juli 15, 20200 Comments
How about life?

Right. The scenario is unpredictable. But who knows? 
Maybe we're really determined to reach something. All of us having hopes. That's why we can live. 

Life. 
Teaching us about deep ocean
High mountain
Step up the rocky stairs. 

Wait. 
Wait a minute.
Let me think for a moment. 

Every steps are counted. 
With a beautiful spark, you let it there. 

Every moment could teach us. 
Containing senseless until creating a best part of life.

Life.
Life is unpredictable, isn'it?? 

Every each of us can't tell all secret. 
In every case
Will have deep secret. 



Reading Time:

@way2themes