Menggeluti
karir di kedokteran hewan, tentunya adalah prioritas utama kita sebagai lulusan
dokter hewan, karena kita telah dididik untuk menjadi seorang dokter hewan yang
memiliki tugas dan tanggung jawab tertentu.
Namun,
bagaimana jika tidak hanya keren di bidang dokter hewan saja?
Hari itu kami disambut dan telah resmi diterima di fakultas kedokteran hewan dalam acara Intravena. Saat intravena kami begitu menikmati lagu yang sedang kami nyanyikan. Sesuai nama acaranya, kami seperti mendapatkan suntikan semangat melalui nadi kami dari sebuah lagu. Lagu
tersebut berkisah tentang persahabatan, tentang kerja keras, dan juga
kebersamaan.
Setelah beberapa tahun di fkh, suntikan semangat yang didapat sejak intravena tersebut terus membersamai kami, angkatan 52. Ternyata di balik lagu yang sangat menyentuh tersebut adalah seorang lulusan dokter hewan, yakni kak Denis Sutrisno bersama tim.
Jika bicara mengenai seni, pada postingan bertajuk 'Sosok' sebelumnya telah hadir Diyu, seorang mahasiswa fkh yang juga jago seni.
| Baca juga: Mahasiswa fkh Jago Seni, Kenapa Engga?
Kali ini, saya mendapatkan kesempatan yang luar biasa nih karena bisa ngobrol bareng kak Denis, sosok di balik pencipta lagu intravena tersebut.
Kak Denis Sutrisno yang akrab disapa Kak Denis atau Kak Densus menggeluti telah bidang seni musik sejak tahun pertama kuliah.
Saat ini Kak Denis tengah bekerja di salah satu perusahaan swasta sebagai seorang TSR (Technical Service Representative).
Kak
Denis merupakan seorang penikmat seni sejak duduk di bangku sekolah menengah
pertama. Saat menjadi penikmat seni, sejak itulah sebenarnya bakatnya terlatih
dalam membuat lagu lho.
Lalu, apa ya pendapat kak Denis mengenai seni itu sendiri?
‘Seni menurutku adalah sebuah bentuk ekspresi diri’
‘Seni menjadi sebuah hal yang sangat menenangkan dan penuh inspirasi di dalamnya.’
Karir
bermusiknya berawal dari lagu jingle buatan ka Denis yang terpilih untuk dijadikan
jingle resmi pada suatu acara perkenalan kampus. Karena harus melakukan rekaman
dan sebagainya, dari situlah ia mulai membentuk band yang beranggotakan lebih
dari 16 orang dan berasal dari berbagai fakultas di IPB.
Ia
baru benar-benar aktif manggung bersama teman-teman band-nya sejak tahun
pertama kuliah. Bersama band-nya yang bernama ‘Denis and The Non-Essential' inilah kak Denis bisa mengejar mimpinya saat itu, yakni ‘Perform di seluruh auditorium
yang ada di IPB’.
Seni
musik selain ia geluti karena hobi, juga dijadikan kak Denis sebagai ajang untuk meraih prestasi. Kak Denis membuktikan keseriusan dan kekonsistennya dalam bermusik.
Selain sering diundang untuk tampil di panggung bersama tim nya, kak Denis juga membentuk sebuah grup bernama Klinik Nada, yang
selama beberapa tahun belakangan terus ikut membuat harum nama fkh.
Sejak
dibentuk di tahun 2012, Klinik Nada berkali-kali menyabet juara di IAC,
sebuah kontes seni IPB. Tak hanya itu, Klinik Nada juga sering meramaikan acara
seni musik yang diselenggarakan oleh fkh sendiri maupun yang diadakan oleh
fakultas lain.
|
Klinik Nada |
Seperti
yang telah disinggung di awal, Kak Denis pun telah berkontribusi besar pada
lagu-lagu intravena, yang khusus dipersembahkan untuk angkatan baru di fkh. Berikut cuplikannya
Ada kalanya kita kan saling menyebalkan
Terkadang
juga kita kan saling membosankan
Saling
membantu bukti sebuah persahabatan
Sungguh
bangga kawan
Tetaplah
jadi yang terbaik
-Tetaplah Jadi yang Terbaik (Intravena 52)
Coba kita hayati lirik pada lagu tersebut. Sama seperti lagu ini, setiap
lirik yang ada di lagu karya kak Denis pun selalu sukses menjadi suntikan semangat
untuk para mahasiswa baru yang akan masuk ke fakultas.
Well, tahu gak kalian kalau sebuah lagu perlu melewati beberapa proses yang panjang sebelum dapat di-publish. Proses tersebut meliputi penciptaan lagu, aransemen, rekaman, mixing, dan mastering.
Yang unik dari lagu ciptaan Kak Denis adalah bahwa pada penciptaan lagu-lagu karyanya adalah berdasarkan pengalaman pribadi Kak Denis.Pengalaman dari yang pahit hingga manis saat berjuang di kuliah dengan hanya berpangku pada uang beasiswa, harus menunggak uang koas, namun tetap manis karena selalu ditolong oleh teman-teman, serta kebersamaan merupakan hal yang membuat lagu kak Denis terasa lebih bernyawa.
Selain lagu bertemakan perjuangan dan semangat, ternyata kak Denis juga menciptakan lagu romantis, lho dengan judul 'Sendu'. Berikut cuplikan liriknya
Ku rasakan ku suka padamu
Ku pastikan kau juga rasakan yang sama
Semuanya begitu indah
Tapi semuannya berubah
Saat ku lihatkau
Bersama dia membuatku jatuh
Lagu Sendu tersebut, seperti lagu ciptaan lainnya, merupakan pengalaman pribadi kak Denis. hehe.. Untuk lebih jelasnya bisa ditanyakan langsung ya, dan jangan lupa kunjungi kanal YouTube Denis Sutrisno untuk menikmati karya-karya kak Denis bersama tim.
Lagu yang menurutku juga penuh makna adalah Perjuangan Hebat.
'Lagu Perjuangan Hebat merangkum cerita perjuangan yang saya lakukan dari awal kampus hingga lulus kuliah....'
Untuk kalian yang mau berterima kasih kepada diri sendiri yang telah berjuang melewati masa-masa sulit, cocok banget menjadikan lagu ini sebagai sebuah lagu favorit. Tak hanya itu, lagu ini juga memiliki beberapa pesan yang tentunya berdasarkan pengalaman pribadi kak Denis.
Menjadi seorang dokter hewan, tidak membuat kak Denis lupa akan hobinya. Begitu pula sebaliknya, ia pun tetap menjadikan pekerjaan dokter hewan sebagai priotias utama.
Untuk itu kak Denis membagi waktunya seperti, bekerja dari Senin hingga Jumat. Untuk Sabtu dan Minggu ia gunakan sebagian besar waktunya di studio pribadi miliknya. Namun tentunya, saat hari Sabtu jika ada tugas yang mengharuskannya untuk menyelesaikan urusan pekerjaan, maka ia pun lebih mengutamakannya.
‘Banyak
orang mengira kalau saya tidak bangga pada profesi dokter hewan, padahal tidak
benar sama sekali, saya kan sudah disumpah dokter hewan, jadi tetap
mengutamakan kesehatan hewan,’
Dari cerita kak Denis kita tahu bahwa seni dapat memengaruhi kita dalam mejalani kehidupan. Pengalaman yang pahit atau buruk, dapat kita ubah menjadi sebuah semangat untuk tetap terus mengejar mimpi. Bahkan, kita pun tahu lagu yang diciptakan olehnya dapat menjadi sebuah semangat bahwa kita semua dapat mengejar apa yang telah kita perjuangkan, apa yang ingin kita raih, dan apa yang terus kita impikan dan doakan.
Di akhir obrolan kak Denis berpesan,
'Passion mungkin memang sangat penting, tapi kesempatan yang di depan mata perlu kita manfaatkan...'
Lantas, tidak salah kan jika seorang dokter hewan juga jago seni? Kalau bisa keduanya, mengapa tidak?