Ada yang kangen obrolan kita bareng 'sosok' anak kedokteran hewan yang menginspirasi?
Kali ini obrolan kita bakal seru banget nih, karena kita akan ngobrol bareng orang yang dulunya bercita-cita jadi polisi eh tapi kok sudah lulus jadi dokter hewan.
Auzan Zihni Sukaton yang akrab dipanggil Osa merupakan dokter hewan yang baru saja menetas. Seorang yang lahir pada 11 Juni 1997 ini dikenal sebagai orang yang jarang banget ada di daratan alias sering banget di hutan.
Ngomongin soal itu, penasaran ga sih kalian kenapa Osa sampai dikenal di kalangan teman-teman sejawat menjadi penghuni hutan?
Milenial yang berasal dari Malang ini mulai tertarik akan dunia petualangan sejak SMP. Ia mulai serius dengan kegiatannya setelah masuk kuliah di FKH IPB. Keseriusannya dibuktikan dengan mengikuti kegiatan mahasiswa bernama 'UKF' Uni Konservasi Fauna IPB.
Kok, awalnya pengen jadi polisi malah jadi dokter hewan?
Oiya teman teman, Osa baru banget menjalankan UASDH atau kompre yang menjadi syarat sebelum akhirnya dinyatakan sebagai dokter hewan. Tapi kok bisa ya kuliah di kedokteran hewan IPB, fakultas yang terkenal sulit dan banyak hafalan serta praktikumnya itu?
"Jadi dulu, aku sempat daftar polisi, udah ikut tes juga, tapi belum berkesempatan masuk. Saat ada seleksi masuk perguruan tinggi aku telat tahu mau masuk apa, karena Poster FKH IPB yang tersebar di sma aku ada gambar hewannya akhirnya aku milih kuliah di fkh deh.. hehe" Btw, wah jadi penasaran ga sih, dulu poster FKH IPB semenarik apa? wkwk
Meski awalnya tidak terpikirkan akan berkuliah di kedokteran hewan, ia tidak mau melewatkan tugas atau pekerjaan diskusi kelompok. Dan pada akhirnya dia telah menuntaskan apa yang ia mulai, yakni lulus dengan gelar dokter hewan.
Alasannya pun begitu menyentuh, teman-teman. Ia yakin bahwa tanggung jawab merupakan hal yang sangat penting. Terlebih lagi, selama ini orang tuanya telah membiayayai kuliah dan merestui apapun kegiatan yang dilakukannya.
"Prioritas sama tanggung jawab itu beda." "Sebenarnya kita lulus di IPB itu merupakan tanggung jawab terhadap orang tua dan negara, walau mengejar passion itu bisa jadi merupakan prioritas kita."
Lebih lanjut lagi dia pun menambahkan, "Meski jujur kalau kuliah di FKH itu bukan prioritasku, melainkan mengejar passion dengan aktif mengikuti kegiatan ukf [red], aku tetap harus bertanggung jawab untuk menyelesaikan pendidikanku, dan aku pun udah membuktikannya dengan lulus sebagai dokter hewan."
"Ada pernyataan seperti ini sa, kejar uang dulu passion nanti, atau
kejar passion dulu uang nanti mengikuti, kamu lebih setuju yang mana?
"Kalau untuk saat ini sampai kira-kira 4-5 tahun kedepan, aku memilih mengejar passion agar aku bisa mengembangkan potensi diri. Untuk ke depanya aku belum tahu, yang pasti aku juga nanti harus memikirkan masa depanku, terlebih jika sudah memiliki orang yang harus aku kasih nafkahi misalnya, hehe."
Kita tidah usah takut teman-teman. Memilih antara passion dan mengejar pendapatan memang tidak bisa langsung nilai baik buruknya. Karena tiap individu memiliki pertimbangannya masing-masing. Selain itu menurutnya, sebagai anak muda kita perlu menggali potensi kita, terlebih lagi saat menjadi seorang mahasiswa. Seperti yang kita tahu bahwa di kampus terdapat berbagai macam organisasi maupun komunitas yang mendukung perkembangan diri kita masing-masing. Bebaskan diri kita, dengan lebih tahu bagaimana potensi diri serta cara kita bersosialisasi dengan teman maupun masyarakat . Tentunya dengan tetap bertanggung jawab terhadap kewajiban kita ya, teman, harus dengan dibarengi melakukan time management dengan baik.
Kegiatan Osa di UKF ngapain aja?
Ngomong-ngomong soal kegiatan yang dilakukan oleh Osa di UKF ini sebenarnya beragam, sebagian besar kegiatan yang dilakukan adalah melakukan kegiatan lapang di hutan untuk mencari keragaman, keanekaragaman, kepadatan, dan kelimpahan jenis fauna. Untuk seseorang yang tingkatannya sudah seperti Osa masa bisa lebih mendalam lagi, seperti mempelajari ekologi jenis spesies tertentu, seperti perilaku, pakan, masa berkembang biak dan lain-lain yang lebih spesifik.
Sebetulnya, kegiatan konservasi yang lengkap meliputi kegiatan perlindungan, pengawetan atau pelestarian, dan pemanfaatan yang tidak berlebihan. Namun, kegiatan yang saat ini ia lakukan belum seluas itu. Kalau teman-teman mau tahu lebih lanjut bisa kepoin lembaga yang memiliki wewenang tersebut ya..
Sebelum melakukan pengamatan di lapang, banyak hal yang harus dipersiapkan. Yang pertama adalah tekad atau kemauan yang besar. Kegiatan di lapangan memiliki banyak tantangan. Kondisi cuaca pun tidak menentu. Tekad atau kemauan yang besar membantu kita untuk terus melakukan kegiatan hingga akhir dengan baik. Yang kedua adalah studi literatur untuk mengetahui kondisi lapangan, seperti perkiraan cuaca, fauna yang sering ditemukan dan lain lain. Saat di lapang kita harus benar-benar memperkiraan jauh ke depan sebagai persiapan untuk kegiatan yang dilakukan selama di lapang, tentunya agar tidak pulang dengan tangan hampa. Melainkan memiliki hasil pengmatan yang kita harapkan. Selanjutnya pengetahuan dasar tentang cara bertahan juga merupakan hal penting yang harus dimiliki jauh-jauh hari sebelum kita terjun ke lapangan.
Tahu gak temen-temen semua, kalau Osa dan beberapa kawannya telah menulis buku. Hal ini sekali lagi membuktikan bahwa ia benar-benar mengejar apa yang ia yakini sebagai pilihannya dengan sangat baik. Untuk lebih detailnya, teman-teman bisa kunjungi instagram @yayasankiara ya..
|
Buku Karya Osa dkk |
Osa tertarik jadi dokter hewan satwa liar?
Bicara soal menjadi dokter hewan yang ahli di bidang satwa liar bukan hal yang mudah menurutnya. Jika sebagai dokter hewan yang dimaksud di sini ialah tentang tindakan dokter hewan sebagai medik veteriner, yang kegiatannya mencakup pengobatan hewan. Namun, tentunya dokter hewan juga bukan mengenai pengobatan saja ya teman, ada yang lebih luas dari itu.
"Dokter hewan itu tidak selamanya bicara tentang medis, kalau selamanya belajar tentang medis, buat apa kita belajar perilaku hewan?" "Saat kita mempelajari perilaku keseharian satwa, sebagai dokter hewan kita mungkin kita memiliki manfaat tersendiri, seperti misalnya saat melakukan pengematan perilakunya juga akan mengamati bagian yang sudah mengarah ke arah medis tentunya, karena kita sudah mempelajarinya sewaktu kuliah dan sudah menjadi bagian dari cara berpikir kita sebagai dokter hewan. "
Tidak diragukan lagi deh, teman-teman kalau ditanya soal pengalaman Osa dalam melakukan kegiatannya. Aku harap setelah membaca kisah Osa yang inspiratif ini, kita jadi lebih percaya diri mengenai apapun yang kita sedang usahakan, meski itu berbeda dari kebanyakan orang. Kita juga harus terus mengasah potensi diri tentunya, tidak lelah untuk belajar. Entah itu mengejar passion atau mengejar karir, lakukanlah itu yang menurut kita baik, tapi harus bertanggung jawab sehingga kita melakukannya dengan maksimal :)
Sebagai bonus, kalian bisa lho mengunjungi situs https://www.inaturalist.org/people/auzansukaton
|
sebagian hasil jepretan Osa saat pengamatan ada di sini lho! |
Teman-teman semua, terima kasih ya sudah meluangkan waktunya mengunjungi heartkokok.site yang memiliki tampilan baru (meski masih b aja tapi aku baru bikin domain lho wkwk). Oiya, sebagai penutup kita dapet closing statement menarik nih dari Osa.
"Lebih baik berdarah-darah mengejar impian kita daripada tergerus dengan impian orang lain akan diri kita"
See you,
namaste!