heartkokok

Minggu, Mei 17, 2020

Is this right? Not right, but it's alright
Mei 17, 20200 Comments
Spending time thinking about someone who doesn't know that we're thinking about them is sometime wasted. 

Your're not a blame. It's only me who loves to watch your eyes. I feel those eyes energize me. Makes me flutter. Since I spoke, I just don't need your argument but those eyes, already tell more. 

I spoke to me after that, beginning to transform the meaning of those eyes. 

Truthfully, it's hurt when you don't feel the same. 
I just can't help to think about it. In the same time, I doubt it. I never expect that you will feel the same. 
It is me and me. And you with you. Not us. 

It's hard to believe that something is already different between us. I used to not care almost about everything. And it's just okay. Everything is beautiful, or just okay. 
But when I realize I have feelings for you, I just more prone to be hurt. Even you know nothing.

The message that I used to type, not thinking that much, now I think about it. Does it really good? Or will you reply it soon? Will you make it last longer? Or will you ended up soon? 

I used to not asking much attention. But now, I'm afraid if you're not asking anything to me. I scared if you left me, or never remind me about something important. Or just never replying my message. 

Is it right?

I'm happy if you asking about something and I master on it. I like it when you can solve my problem, or just giving me clue what should I do.

Sorry, I make a mistake again. 


We're nothing but friend. Yeah. 

And can I hope for more?


No, it's alright. I just don't want you getting far, further from now. I just have to do nothing, and let everything just like this. 


Reading Time:
Lepas dari medsos?
Mei 17, 20200 Comments
Selama ini, aku terlalu banyak menerka berbagai tanggapan dari orang. 
Terlalu banyak kegiatan yang menyuruhku untuk melihat berbagai macam kegiatan orang. 
Sempat berpikir untuk tidak boleh melewatkannya saja barang sebentar. 
Sempat pula berpikir, bahwa kegiatan yang sedang aku lakukan, akan menarik dan patut untuk selalu disebar ke media sosial. 

Kegiatan yang tanpa ujung tersebut mencapai titik jenuh dan akhirnya membuatku bosan. Aku tidak lagi memiliki gairah untuk melihat story ig, timeline twitter, vlog atau semacamnya. Hanya sedikit saja keinginanku untuk menyebarkan apapun itu. Selebihnya aku hanya sekedar membagikannya, tanpa berharap akan mendapat tanggapan dari banyak orang. 

Itulah, kata kuncinya.
" Di dunia ini seakan memperlihatkan bahwa media sosial dan segala rupanya mencoba membangun harapan baru bagi sebagian orang"
Tentu hal tersebut tidak lah buruk. Malah dapat menciptakan peluang bisnis yang baik. 

Seperti ungkapan yang populer, 'sesuatu yang berlebihan itu tidak baik.' Aku pun demikian, tengah merasakan ketidakbaikan dari menggunakan media sosial secara berlebihan. Perasaan gelisah kadang menghampiri jika tidak banyak yang reply tweetanku, jika tidak ada nama gebetan sebagai daftar viewersku, atau sekedar haha dan wkwk terhadap celotehan yang yang sedang kubuat. 

Hanya saja, semua orang juga seperti kita, manusia. Tidak semua hal yang mereka lihat menarik baginya. Tidak semua hal perlu untuk direply. Tidak semua hal perlu untuk dilihat. 

Harapan yang palsu tersebut tidak selayaknya dipupuk. Lebih baik harapan tersebut beralih ke sesuatu yang lebih bermakna dan berguna. 

Kini, kumencoba tidak lagi berlandaskan harapan yang semu. Harapan yang sejati menurutku adalah menjadi lebih tenang dan lebih terhibur terhadap segala hal yang aku buat. Karena bagiku hanya duduk diam melihat segala hal tanpa mengekspresikan sesuatu seperti membelenggu tubuhku dengan jerat tali, tidak bebas. Aku berhak untuk menunjukkan segala hal yang menurutku dapat dilihat orang. Aku pun berhak memberikan sejumlah kata-kata yang menurutku dapat juga dijadikan inspirasi bagi orang-orang. Bahkan aku juga berhak membalas kegiatan orang dengan tanggapan-tanggapan yang masih pantas. 

Boleh jadi aku lebih semangat membuat berbagi tulisan setelah aku menyebarkannya, kemudian lebih terpacu ketika seseorang memberikan tanggapan positif. Namun, pantaskah aku memiliki rasa sedih ketika ada banyak tanggapan negatif menghampiri? Boleh, karena itu hal yang wajar. Tidak semua hal akan memberikan satu tanggapan, tapi yang tidak wajar adalah menanggapinya secara berlebihan.

Terus berkarya, walau itu hanya sebuah kalimat. 








Reading Time:
Wakul Plastik (Bakul Plastik)
Mei 17, 20200 Comments
Waktu itu di rumah sedang ramai karena ada acara 'mendak' atau istilahnya tahlilan memperingati kematian seseorang tiap taunnya. Saat seperti itu aku sebagai anak kecil memiliki peran yang sangat penting. Peran tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah menjadi seorang kurir, jadi saat disuruh untuk mengambil atau membeli sesuatu aku harus selalu siap. 
Suatu ketika ada yg memintaku seperti ini,
X : "Jupukno wakul plastik kae ng duwur rak!" (Ambilkan bakul plastik yg ada di atas rak) 

Aku bergegas mengambil apa yang disuruh. 

F: "Niki, onone plastike. Aku rak gaduk wakule." (Ini, adanya plastik, bakulnya ga sampai)
X: "La nopo jupuk plastik barang?" (La kenapa ngambil plastik segala)
F: "La bukane wakul lan plastik to? Iyo iki plastike sek. Wakule rak iso" (Lha bukannya bakul dan plastik? Ini plastiknya dulu, bakulnya aku gabisa)
X: "Astaghfirullah, piye to nduk nduk. Maksudku iku wakul plastik, wakul sing digawe seko plastik iki lho." (Astaghfirullah bagaimana sih nak. Maksudku itu bakul plastik, bakul yang dibuat dari plastik, seperti ini lho)
F: "Oalah gitu to, ngomong dong! Wkwkwk



Reading Time:

Sabtu, Mei 16, 2020

Kejadian Konyol : Experience is The Best Teacher
Mei 16, 20200 Comments
'' Pengalaman adalah Guru Terbaik ''

Ceritanya terjadi saat aku duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Waktu itu sekolahku mau sertifikasi, sekolah penuh dengan kesibukan setiap harinya. Semua anak dikerahkan untuk mempersiapkan administrasi, berupa data nilai, data tiap kelas, dan juga tidak lupa untuk membuat pajangan yang di pasang di setiap kelas. Begitupun juga kelasku dulu, kelas 6 saat aku menjadi ketua kelas ... hahaha


Tulisan-tulisan Bahasa Inggris berupa motivasi maupun yang sering dibuat pajangan wajib untuk diletakkan di kelas dengan tulisan yang rapi. Salah satu tulisan yang selalu terngiang-ngiang di otakku adalah 'Experience is the best teacher' atau 'Pengalaman adalah guru terbaik'


Maklumlah, di kampung pelajaran Bahasa Inggris baru dimulai sejak kelas 4 SD. Alhasil butuh waktu lama untuk aku memahami tulisan itu. Sampai-sampai kamus bahasa Inggris yang aku miliki sobek-sobek dan kucel. Hahaha bukan deng, emang gitu deh kondisinya karena turun-temurun dari mbak :D


hanya ilustrasi :p


Pokoknya di dalam otakku masih terus berpikir, pengalaman adalah guru terbaik, pengalaman adalah guru terbaik. Sampai berkali-kali hingga aku paham betul, soalnya aku selalu bingung, lawong guruku saja gada yang namanya pengalaman, adanya bu Puji, Pu Tyas, Bu Siti, Bu Muji, la siapa itu. Emang pengalaman siapa sih sampai jadi guru terbaik? 

Aku heran banget pokoknya, bagaimana cara pengalaman ini ngajar, ngasih bimbingan ke murid-muridnya. Dan rasa penasaranku seakan tertumpuk oleh waktu.


Hingga akhirnya setelah dewasa, mungkin SMP aku baru sadar betul atas 'kepintaran' ku memaknai Experience is the best teacher sewaktu SD dulu. 

Piye ki nduk, nanti kalau ditanya anakku.
'' Ma, menurut Mama, dulu guru yang paling keren siapa?''  

Yaa  mungkin aku akan menjawab, dulu guru terbaikku itu pengalaman, bukan siapa-siapa wkwk. 
Reading Time:

Selasa, Mei 12, 2020

Ku yang Berusaha untuk Biasa
Mei 12, 20200 Comments
/ /  Pada malam ini yakni pada detik ini

   Sekali lagi, aku merasakan kelemahan jari jemari
   Untuk sekedar menanyakan
   Sedikit kabar tentangmu   

            Pernah sekali waktu itu, aku sangat menggebu-gebu
            Merasakan api rindu
            Yang tak pernah padam oleh waktu

Untuk itulah aku mengawali
Sebuah percakapan panjang 
Penuh untaian cerita, namun bukan rindu
                                  
                              Aku tetap meraskannya sebagai kata rindu,     
                              Walaupun kau yang lebih dulu mengakhiri
                              Percakapan pada malam itu


/  /  Aku merasa nelangsa

Sejenak aku merenungi berbagai usahaku untuk terus berada dekat di sisimu. Setiap cela aku selalu mencari letak kesalahan yang telah aku perbuat. Terkadang aku hibur diri dengan mengingat kebaikan atau hanya respon baikmu terhadap beberapa pertanyaanku. Sungguh baik, pikirku. Kumencari lagi dengan menelusuri lorong waktu yang lebih dangkal, barangkali aku belum sempat memasukkannya ke dalam jurang yang lebih dalam. Tapi, alfa. Aku masih menyangkal kalau apa yang sudah kulakukan untukmu kurang. 


/ ./ Sedikit lagi, aku akan berusaha sedikit lagi


Lagi - lagi kalimat tersebut terus terprogram di otakku. Setidaknya untuk saat ini aku bisa menemukan fase untuk meredam api itu. Aku mencoba untuk tidak lagi menginginkan mengetahui kabar darimu. Baik secara langsung atau hanya melihat namamu muncul di layar. Aku ingin istirahat, atas lelahku yang tak berujung. Satu hari aku telah berhasil. Namun hari kedua aku kalah, karena ada urusan yang mengharuskan aku menjawabnya, ya pertanyaan darimu. 

/ /  Aku mulai senang lagi 

Aku bukan tersipu, tapi aku hanya ingin meyakinkan padamu, bahwa pertemanan kita tetap baik-baik saja. Jika aku sedikit berusaha, berarti aku sedang mencoba mengkaitkan lagi patahan dahan yang hampir saja memisahkan kita. Tidak  ada lagi aku yang bersikap biasa, hanya aku yang sedang berusaha untuk biasa. 

Bait-bait puisi atau sesuatu ini aku ukirkan demi menunjukkan ketulusanku pada hari ini. Senandung yang aku dengarkan tidak lain hanya untuk mengobati luka yang entah itu asalnya darimana. Mungkin, luka itu hanya luka yang kubuat. Tidak lebih. 

Reading Time:

Senin, Mei 11, 2020

Blogging Masa Kini
Mei 11, 20200 Comments
Menulis di blog walaupun ingkat saja, tapi penuh dengan banyak pertimbangan karena selalu berpikir bahwa pada zaman sekarang ketertarikan dengan blog termasuk rendah. Banyak yang lebih tertarik untuk menikmati tontonan vlog, IGTV, twitter, story IG, TikTok, dan masih banyak lagi. Aku juga menikmati itu semua, tapi menurutku tidak akan ada yang dapat menggantikan sebuah tulisan. Terkadang dari tulisan kita dapat jujur, bahkan aku tidak harus menutupi jika aku sedang merasakan kesedihan. Malahan menulis itu lebih mudah ketika kita sedang berada dalam kegalauan. Menulis juga dapat menjadi sebuah terapi. Saat merasakan kesedihan akan lebih lega jika semua kesedihan itu sudah dituliskan. Banyak ide yang tidak serta merta dapat langsung diungkapkan, tapi setidaknya dengan meluapkannya dalam tulisan, kita bisa memiliki waktu yang lebih untuk memikirkannya dengan matang. Menulis juga mengukir untaian kisah kita dalam sejarah. 

Aku termasuk tipe yang suka membuka kembali tulisan-tulisan masa lampauku. Terkadang terasa geli, terharu, senang, menjadi lebih semangat, tidak jarang juga hanya melihat secara cepat karena tidak mampu untuk mengingatnya kembali. 

Tapi, aku akan tetap mencoba konsisten menulis di blog. Tidak tahu kenapa, aku merasakan lega. Karena banyak sekali cerita dari orang-orang hebat yang aku dapat dari blog mereka. Dan tidak sedikit membuatku lebih semangat melakukan sesuatu. Atas dasar itulah aku harus meneruskan kisah mereka melalui kisahku. Aku yakin, meski tidak dapat mempengaruhi banyak orang, setidaknya aku berharap ada satu atau dua orang yang merasa senang setelah membaca post di blogku. 
Reading Time:

Senin, April 27, 2020

Sebuah Refleksi
April 27, 20200 Comments
"Mencoba menerima segala keadaan dan berbaik sangka adalah kata-kata yang sering kita dengar sebagai nasihat. Apakah itu benar?"


Menurutku iya, ketika kita dapat menerima keadaan dan selalu berbaik sangka kita bisa mendapatkan ketenangan. Tetapi menuju ketenangan itu tidaklah mudah. Menerima segala keadaan adalah hal yang sulit, begitupun dengan berbaik sangka. Manusia mana yang bisa menerima dengan lapang dada ketika dipertemukan dengan kegagalan dan kehilangan untuk pertama kali? Kegagalan dan kehilangan membuat kita merasakan kecewa dan perasaan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Kita selalu diajarkan berjuang untuk menghindari kegagalan dan menggapai kesuksesan. Tapi kita lupa belajar untuk menerima kegagalan, kekalahan, kehilangan, dan bagaimana kita harus bersikap ketika mengalami hal yang tidak kita hendaki.

Hal ini tentu saja tidak mudah, bayangkan bagaimana caranya ketika kita berjuang sepenuh tenaga demi tujuan yang kita inginkan tetapi hal itu tidak tercapai? Banyak sekali orang yang akhirnya berputus asa bahkan memilih mengakhiri hidupnya karena merasa hidupnya sia-sia. Tapi coba kita memandang dari sudut yang lain. Apakah benar perjuangan yang dilakukan selama ini sia-sia?

Mungkin kamu memang tidak mendapatkan hal yang diinginkan tetapi kamu akan mendapatkan hal yang lebih dari itu. Bisa jadi kamu sudah berubah dari yang tidak tahu menjadi lebih tahu, menjadi lebih baik dari sebelumnya, dan kamu memiliki keahlian tertentu. Mungkin banyak sekali kebaikan yang didapatkan ketika kamu sedang berjuang.

Hargai dirimu yang selama ini berjuang. Dirimu yang selalu berani menghadapi segala rintangan. Jangan bandingkan dirimu dengan orang lain. Kamu mungkin memiliki seorang panutan yang berperan sebagai motivasi tetapi bukan berarti kamu harus membandingkan perjalanan hidupmu dengan orang itu. Percayalah segala perjalanan tidak ada yang sia-sia walaupun akhirnya tidak selalu sama. Setiap orang memiliki awal dan akhir yang berbeda. Setiap makhluk hidup memiliki cerita hidupnya sendiri. Tidak ada yang sia-sia karena akan selalu ada pelajaran yang bisa diambil dari perjalanan hidup.

                               "Percayalah segala perjalanan tidak ada yang sia-sia
                                              walaupun akhirnya tidak selalu sama"

Dengan melihat sudut pandang yang positif akan membuat kamu lebih mudah dalam menerima keadaan. Ketika kita menginginkan sesuatu tetapi yang tercapai adalah hal lain mungkin itu memang terbaik untukmu. Bisa jadi hal yang kamu miliki sekarang adalah berkah yang Allah berikan kepadamu. Secara tidak langsung pemikiran ini akan membuatmu selalu berbaik sangka terhadap setiap kondisi. Fokuskan segalanya pada dirimu jangan pada orang lain. Kamu yang menjalani hidup, maka setiap keadaan dan kondisi adalah pilihanmu. Bertanggung jawab atas segala pilihanmu dan menerima setiap kesalahan yang dirimu buat. Kamu tidak pernah sendiri, selalu ada Allah di sampingmu yang selalu membantu bahkan dalam keadaan yang kamu anggap tidak ada jalan sekalipun.

Mencoba untuk mengenali diri sendiri, menerima segala kekurangan, dan menghargai segala perjuangan. Mencoba untuk menerima keadaan dan berbaik sangka dalam menggapai sesuatu. Perasaan tenang akan memenuhi hati diikuti dengan perasaan percaya dan juga selalu ingin berjuang. Selamat berjuang, karena hidup tidak akan berarti tanpa perjuangan.


- Oleh Denap. Terimakasih temanku yang telah mengirimkan cerita yang inspiratif
Reading Time:

Sabtu, Februari 29, 2020

Apakah kamu seorang alpha girl?
Februari 29, 20200 Comments
Bahasan yang santuy bin aneh ini tiba-tiba muncul dari pikiranku. Sering tidak sih ada perlontaran kata-kata dari teman sekelas bahwa ada seorang wanita yang menjadi alpha-girl di antara wanita sekelas? Duh-duh aku sih bukan mau menunjuk diriku ya, karena memang aku ngga termasuk itu, hehe.. apa sih sebenarnya alpha-girl ini?


Menurut teman sekelasku yang sudah mendapatkan mata kuliah Ilmu Perilaku Hewan (IPH), seekor alpha adalah sosok yang dominan di dalam sekelompok hewan tersebut. ... eh tapi yang ini untuk manusia ya.. jadi kalau alpha girl yang kami maksud ini adalah seorang wanita yang dominan dalam sekelompok itu. 

Eits.... tapi stigma kita kebanyakan menunjukkan bahwa seorang alpha itu seseorang yang paling cantik di antara wanita lain. 


Waduh... kok bisa begitu ya? Memang sih kecantikan bisa membuat kita menjadi seorang alpha-girl. Tapi bukan yang pertama menurut versiku tentang apakah kamu seorang alpha girl?


Seseorang yang memiliki kemampuan memimpin menurutku adalah salah satu contoh dari seorang alpha girl. Jadi dengan pesonanya dia dapat menjadi sosok pemimpin yang tentunya disayangi oleh rakyat-rakyat yang dipimpinnya. So pasti bagi kalian yang mengemban amanah, jadikan itu sebagai ajang latihan ya, karena pasti akan banyak manfaatnya.


Tidak hanya harus dapat menjadi sosok pemimpin, tapi bisa juga lho kalau seorang perempuan yang memiliki pendapat dan prinsip serta unik adalah seoarang yang kuat lho. Seseorang yang memiliki prinsip yang kuat tidak akan mudah terseret arus perubahan. Karena berbagai perubahan yang dimiliki oleh masyarakat belum tentu baik lho. Justru kalau terlalu sering mengikuti perkembangan tanpa mampu bertahan akan membuat perasaan yang tidak nyaman, jatuhnya akan membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain.


Seseorang yang dapat bercerita tapi juga berbobot atau berisi juga merupakan seseorang yang menarik lho. Hehe. Bisa jadi dengan kemampuannya mencairkan suasana bisa membuat orang-orang jadi suka untuk ngobrol dengannya. Alhasil punya rakyat banyak deh yang selalu menunggunya untuk bercerita.


Yang satu lagi adalah yang pasti dirindukan oleh seorang wanita. Benar, kecantikan juga memiliki daya tarik yang dapat menjadikannya menawan. Tapi, cantik ini juga sangat subjektif karena penilainnya tergantung individu.

Sangat disayangkan saat seringkali terlontarkan pernyataan yang sebenarnya kurang enak didengar, 
seperti 'untung aja cantik, coba kalau engga, gada harapannya', 'orang cantik biasanya bego', atau 'udah jelek gabisa apa-apa', hehe kadang ada benarnya juga sih ungkapan-ungkapan itu. Tapi kita harus pandai menempatkannya, tidak semua orang lapang dada jika dikatain begitu. Sebisanya sih jangan berkata begitu ya kan? ehehe. 

Jadi,ngga ada lagi kamus ngerasa insecure, terus akhirnya kurang bersyukur gara-gara ngebandingin diri kita dengan orang lain. Sejatinya kecantikan yang hakiki itu berasal dari hati. 

       Kecantikan yang hakiki berasal dari hati 

Ehm, tapi apa sih fungsi itu? Setelah aku jabarkan ternyata menurutku menjadi seorang alpha girl ini tidaklah terlalu penting? Lha terus kenapa aku tulis? Hehe.. sebenarnya sih karena aku tidak terlalu setuju dengan pendapat orang yang menyatakan bahwa kecantikan ini memiliki pengaruh besar dalam menentukannya layak menjadi seroang wanita pemimpin atau tidak. Padahal kan jauh dari itu kita dapat merasakan sendiri bagaimana rasanya menjadi seorang yang independen.


Sekarang pun tidak perlu aneh dan merasa ga pede jika mau melakukan sesuatu sendiri. Kita bisa kok ngelakuin banyak hal dengan kesempatan yang sama seperti yang lain. Jika sekarang belum bisa, bukan berarti kita tidak boleh mencoba. 




Hehe.. so girls just be yourself!

Reading Time:
Perasaan iri itu, apakah normal?
Februari 29, 20200 Comments
Kali ini aku ingin sedikit mencurahkan isi pikiran yang sering kali melanda ketenangan jiwa. Lha gimana ngga mengusik ketenangan jiwa, iri ini seringkali membuat kita mengkufuri nikmat yang telah diberikan oleh Tuhan. Jadi, gimana nih?
Sebenarnya iri yang aku ingin bahas bukan mengenai harta. Karena aku sedang di masa perkuliahan, maka iri yang ingin aku sebut adalah mengenai ilmu. Wah, berat banget ya? Engga ok aku ngga mau ngebahas yang berat-berat. Sebagian besar yang aku ingin bahas hanya mengenai pemikiran-pemikiran feni hehe.
Terkadang, kesempatan untuk mendapatkan sesuatu, seperti hands on, praktik dengan tangan kita itu tidak sama. Ada orang yang mudah mahir melakukannya, sehingga dia akan mendapatkan banyak kesempatan untuk melakukannya. Atau sekedar, appabila ada pasien datang dan kebetulan sekumpulan orang yang sedang berada di situ akan mendapatkan kesempatan melihat dokter menangani pasien tersebut, atau mungkin melihat teman yang sangat cepat menyerap apa yang telah diterangkan oleh dokter dan dengan mudah mempraktikannya dengan benar, ehm.. berpotensi menimbulkan keiirian bukan?
Wah, pikiran jahat seperti itu apakah boleh ya?
Eit eit, pernah sih aku menaruh iri tentang hal seperti itu. Selanjutnya aku akan mengorek ilmu dari mereka yang sudah bisa, seperti meminta tolong untuk diajari. Terkadang aku juga sempat bertanya-tanya, kenapa kesempatan yang aku dapat tidak sama dengan mereka? Nah, padahal menurut ketenangan jiwaku sendiri tidak terlalu baik. Ketenangan jiwaku hanya menerima aku iri akan ilmu yang dimiliki oleh seseorang, selanjutnya aku harus memiliki pacuan untuk dapat melakukannya, sama seperti yang sudah dilakukan mereka tentunya. Lantas, aku harus rajin berlatih dan bertanya kepada yang sudah bisa. Jika aku terus-menerus bertanya kenapa aku tidak dapat kesempatan itu,, atau kenapa aku tidak dapat dengan mudah melakukannya akan berdampak jelek bagiku. Itu berdasarkan analisa dari logikaku lho ya.
Karena belum tentu jika aku mendapatkan kesempatan yang sama aku akan dapat menyerap ilmu yang diberikan dengan baik. Karena belum tentu apabila aku diberi kemudahan atau kemampuan untuk dapat dengan mudah melakukan suatu praktik, aku akan segera bersyukur dan mau mengajarkan kepada yang lain.
Jadi ya, aku terus belajar agar di setiap kesempatan yang aku miliki untuk mengusahakan menyerap ilmunya, melakukan dengan baik, serta ya kalau ditanya harus mau menjelaskan. Hehe... susah tapi yo menjaga konsistensi itu. Tapi tetap berusaha dong.. aamiin.


Kubuat saat memikirkan momen praktik IB, awalnya ga yakin bisa, dan memang ga bisa, tapi ga menyerah dan terus minta tolong teman buat ngajarin. Alhamdulillah pas ujian lulus hehe. 
Reading Time:
Rasanya bisa nekropsi...
Februari 29, 20200 Comments
Sebagai mahasiswa kedokteran hewan, salah satu kompetensi yang harus dikuasai adalah melakukan nekropsi. Kalau di berita, kita bakalan sering denger istilah autopsi mayat, nah mirip lah semacam itu, nekropsi ini dilakukan di mayat hewan. Tujuannya sama, yakni untuk mengidentifikasi dan menelusuri penyebab kematian hewan.
Kalau kami dapat mengenal lebih dalam ilmu nekropsi ini di mata kuliah patologi. Kalau untuk yang sudah koas, akan mendapatkannya di bagian/stase patologi. Wah, menarik bukan? Jujur sebelum masuk patologi aku sempat was-was karena patologi ini dikenal dengan mata pelajaran yang sangat menantang. Waktu koas ada ujian teori, ujian nekropsi unggas dan non-unggas, dan ada ujian histopatologi. Semua ujian itu ada tantangannya masing-masing. Pokoke semua serba mendadak, jadi kita tidak bakalan tau siapa yang akan menguji kita. Hehe. Jadi ya harus semuanya belajar tiap malam.
Menariknya lagi nih pas nekropsi kita harus betah buat berdiri berjam-jam buat melakukan nekropsi itu sendiri, lalu disambung dengan tentir. Tentir itu diskusi bareng dosen gitu, dan harus siap menerima kalau diri ini begitu tidak tahu apa-apa hehe. Jadi ya harus selalu baca, baca, dan baca! Kalau lagi beruntung kita bisa nekropsi satwa liar lho. Misalnya waktu itu kelompok kami sempat nekropsi beruk dan harimau. Kalau untuk beruknya sudah ada di freezer, sedangkan untuk satwa liar lain biasanya tergantung ada kiriman dari kebun binatang tertenu, kalau beruntung ya bisa ngerasain nekropsi satwa liar seperti harimau seperti kelompokku. Banyakin berdoa aja hehe..
Setelah menjalani koas stase patologi, aku merasa bahwa aku ini semakin harus berlatih dan tentunya harus lebih banyak membaca. Ternyata hal-hal dasar itu sangat membantu kita memahami suatu hal lho. Dan tentu saja, sesatu yang kita pelajari itu hanya sebagian kecil dari luasnya patologi. Jadi jangan mudah puas ya,, hehe..

Reading Time:
23rd, in the middle of uncertainty
Februari 29, 20200 Comments
When questioning about life, the real thing that I can really imagine is that, “Do I really already in my 23?”
I always wondering that my life is really different with my others friend, also others people life in korean drama. They can have their part time work in the middle of the school. They can do what they want, or having no fear about what they do, also having the best of the best in everything they do. They put high effort on assignment, project, so that everything will be going smooth.
Well, in this middle of uncertainty, I still can breath. I still have energy and high spirit in doing everything. I need to use my energy in everything I do.
Welcome world, and I always want improvement in my life.

Reading Time:

Minggu, September 29, 2019

Kala Aku Tak Menulisnya
September 29, 20190 Comments
29 September 2019


Saat ini, tubuhku, hatiku, telah terpasung memadu dan memintal untaian, menjamu diri dengan segelas kosong, lantaran ingin mengejar ilmu setinggi-tingginya. Jadi ingat, bahwa sat dulu masuk ke SMA, aku pun tak menyangka bisa sejauh itu. Saat masuk kuliah, aku pun tak menyangka bisa sejauh ini. Saat lulus, dan akhirnya masuk menjadi mahasiswa koas atau PPDH, aku pun tak menyangka bisa sejauh ini. 

Ada hal yang mungkin ingin disampaikan pepohonan yang setiap hari kusaksikan saat aku berangkat ke kampus. Mungkin ia selalu berpesan padaku bahwa setinggi tingginya aku mencari ilmu, aku harus tetap merendah. Layaknya sebuah persimpangan, aku pun terus dilatih memutuskan suatu perkara, memilih kemana arah yang harus kutempuh, sehingga aku pun harus memiliki tujuan dan rencana-rencana yang matang. Akan kemanakah diri ini? Akan kemanakah aku beranjak?

Setiap hari, ku selalu termenung di tengah kesepian (tapi aku sering nyetel radio sih hehe), aku selalu mendorong diri untuk selalu berbuat yang lebih baik. Dan.. Banyak hal yang harus aku perbaiki di setiap harinya. 


Ada beberapa memori yang tidak aku tuliskan, tidak mampu kuceritakan. Yaitu kenangan baik suka maupun duka yang mengiringi jalan hidupku. Dari liku-liku perjalanan hidup penuh tangis yang membawaku menjadi lebih tegar dan rajin, kesenangan yang malah memanjakan, kepedihan yang membunuh kepercayaan diri, Kesedihan yang memacuku untuk terus bertahan, kesakitan yang mengajariku arti persahabatan dan keluarga serta nikmatnya kesehatan, kesusahan dalam bekerja yang menjadikanku terus berusaha, setidaknya walaupun itu sulit aku bersyukur dapat bertahan dan berjanji akan terus bertahan. Aku menjadi tambah yakin, bahwa hal yang membuatku semakin tetap bertahan adalah suatu kepasrahan yang ditujukan kepada Zat Yang Maha Agung. 



Skripsi, seminar, sidang, wisuda. Semua itu telah kutempuh. Ada banyak orang di balik semua pencapaian tersebut. Ada banyak tangisan, tenaga, pikiran, uang dan kasih yang menyelimutinya. 


Saat aku berpikir dan beranjak menuju rehat, aku ingin hanya mencoba membuat diri ini tenang, seperti di nirwana. Hiburan, liburan ke berbagai belahan bumi, yang selalu menjadi impian, aku ingin suatu saat ke sana. Yaaa, untuk sekedar menyelam di antara bintang-bintang. 

Ilmu tidak akan didapat oleh orang yang bermalas-malasan. 
Tetap saja, godaan kesenangan dunia yang hanya sementara ini sulit terbendung. Bisa saja, jika dapat emas sekarung, akan berpikir untuk mendapatkan sekarung yang lain. Pada dasarnya, kita semua tidak puas terhadap apa yang kita punya. Ingin itu, dan ingin lagi. 
Bilamana aku diberi keberkahan dan keridhoanMu, aku ingin hidupku, ibadahku, ilmuku, pekerjaanku, menjadi bermanfaat ya Allah, hanya dengan Rahmatmu lah aku dapat seperti orang-orang terdahulu, orang yang Engkau beri Keridhoan. Aamiin. 
Reading Time:

Minggu, Desember 16, 2018

Minggu Pagi
Desember 16, 20180 Comments
Minggu pagi ini aku ingin melepaskan egoku
Meredam diri bahwa tak selamanya
Jatuh hati itu membuat keindahan
Harus terpenuhi
Atau harus saling menyampaikan pesan tentang perasaan

Jatuh hati itu menempatkan pusat pikiran pikiran pada titik dimana dialah yang menjadi prioritas
Walau kau pun tak tahu apakah tindakanmu itu akan terbalas

Mengira bahwa dialah orang yang selama ini kaucari
Mengira bahwa hanya kamulah yang pantas untuknya, bukan yang lain

Membelenggu diri dan terus menerus berpikir kompleks akan perasaan
Apa itu yang sedang kamu pikirikan?

Tidak, hentikan

Katanya, perasaan itu normal
Rasa suka itu normal
Cemburu itu normal
Egois akan perasaanmu itu normal
Tapi, ada kadarnya...

Percayalah, jika benar dia
Tuhan akan tunjukan jalan untuk bersamanya

Reading Time:

Senin, Desember 10, 2018

Masih Untukmu
Desember 10, 20180 Comments
Aku masih merasakan betapa aku tak rela jika aku bukan tanpa mu ..meskipun aku juga tidak dapat menjamin bahwa kamu bisa denganku
Aku takut.. selama ini aku telah mencoba membuka hati lalu aku takut mengakui bahwa aku bisa dengan yang lain.. bahkan sekedar sapaan saja dari orang lain itu aku takut..

Aku tak tahu bahwa kali ini aku masih bisa tetap menaruh hati padamu.. walau aku lebih ikhlas dan terima jika di depanku aku melihatmu bersama yg lain.. menyapa yg lain.. dan bergurau dgn yg lain.. atau bahkan jika nanti pada akhirnya kamu bersama yg lain..

Aku hanya belum bisa menggantikan org di hatiku .. selama ini hanya kamu..

Aku masih berharap saat itu kamu masih mengetahui bahwa perasaanku masih untukmu

Belum pernah aku mengagumi
Selama ini.. seikhlas ini.. sedalam ini.. setenang ini.. sekhawatir ini..


Reading Time:

Selasa, November 20, 2018

Tetap Saja
November 20, 20180 Comments
Malam ini aku bersama sepi
Merenungi malam-malam yang aku rasa sendiri
Kala itu
Nampak di kejauhan sana terlintas sedikit sepi
Penuh kerinduan yang mengangkat ingat janji
Sampai kapan aku akan seperti ini
Mendengarkan lagu tanpa mengetahui lirik
Membaca tanpa tahu isi cerita
Menangis tanpa tahu yg ditangisi
Mendongeng tanpa sempat mendengar
Terus berjalan tanpa arah

Hanya saja tetap itu yang aku lakukan
Mengetahuinya tapi engganmelakukannya
Berpikir tanpa ada tindakannya
Reading Time:

@way2themes