Hai, kembali lagi di sekilas 'Sosok', tentunya di blog ini! Kali ini, sangat disayangkan jika kalian tidak membacanya dengan lengkap, karena setiap kata yang diucapkan Nita sangatlah menginspirasi.
Mari berkenalan terlebih dahulu dengan Nita. Seorang lulusan Fakultas Kedokteran Hewan IPB ini lulus sarjana di umurnya yang masih sangat muda, yakni 20 tahun. Sosok yang kerap disapa Nita atau Cahyani ini bernama lengkap Cahyani Fortunitawanli. Selain berprestasi dengan hasil yang memuaskan, cumlaude, dia ini juga sangat aktif di berbagai organisasi lokal maupun internasional, lho! FYI, Nita ini teman seangkatanku di kampus hehe ^^
|
Nita saat Wisuda
|
Karena WFH, wawancara yang aku lakukan ini melalui Whatsapp via voice note. Ayo simak wawancara lengkapku dengan Nita, Le ets Cekidottttt!
Oiya satu lagi nih,
selayang pandang tentang Nita. Nita saat ini menjabat sebagai
Public Relations Coordinator di IVSA Global. IVSA (
International Veterinary Students Association) itu merupakan organisasi mahasiswa kedokteran hewan internasional yang memiliki anggota dari 73 negara. Untuk lebih lengkapnya bisa dilihat
di sini. Untuk ke depannya Nita akan melanjutkan koas agar ia tahu bagian mana yang kira-kira cocok buat dia nanti. Rencana jangka panjangnya, ia ingin melanjutkan S2.
Penasaran nih sama alasan Nita. Apa yang membuat Nita kuliah jurusan kedokteran hewan. Dan memilih di dalam negeri alih2 di luar negeri?
Jadi dulu pas masih kecil berangan-angan kalau dewasa nanti kerja jadi apa ya? Kalau menurutku kalau kita suka apa yang kita lakukan, kerja itu bukan untuk hidup, jadi pekerjaan akan gak kerasa seperti pekerjaan. Selain itu memang dari kecil aku suka hewan dan sudah pengen jadi dokter hewan, makanya pilih ini.
Kalau alasan milih dalam negeri itu karena dari SMA memang memilih di IPB, jadi daftar SNMPTN di IPB, karena IPB yang menurutku nomor satu di Indonesia. Tapi sembari nunggu aku juga coba-coba ke luar negeri. Tapi ternyata pas nunggu hasil SNMPTN, yang di luar negeri udah tutup semua untuk bidang medis, seperti kedokteran umum dan kedokteran hewan. Akhirnya aku tetap nyoba dan dapet di jurusan konservasi satwa liar di Inggris. Tapi sistemnya ada foundation dulu, kalau di Amerika itu sama seperti college. Di foundation kita perlu untuk 3 tahun dulu setelah lulus SMA, baru bisa masuk kuliah setelah itu. Alasan lain juga, karena kedua kakakku udah di luar negeri dan aku sendiri yang di Indonesia, jadi bisa nemenin orang tua di rumah. Sebenarnya alasan yang paling utama itu karena perlu 3 tahun dulu dan biayanya sangat tinggi, meskipun udah dapat beasiswa tapi masih tetap tinggi biayanya. Maka dari itu aku memutuskan untuk di Indonesia aja, dan akhirnya bisa masuk FKH IPB keterima lewat jalur SBMPTN.
Kalau boleh tau kesibukan Nita waktu masih aktif di kampus itu apa aja sih?
Kesibukan waktu masih di kampus itu dari awal masuk aku aktif di
IAAS dan
UKF, lumayan aktif di keduanya dan di IAAS aku juga pernah berkesempatan jadi panitia IAAS World Congress. Selesai dari itu, aku daftar
IMAKAHI dan kepilih jadi kadep Infokom, lalu jadi BPIC (Badan pengawas IMAKAHI cabang IPB), pernah juga jadi kadiv Mukernas IMAKAHI IPB. Aku memang lebih banyak geliatnya di IMAKAHI tapi aku juga bantu-bantu di HKSA juga.
Waktu itu aku ikut kegiatan volunteer di Singapura waktu kongres WSAVA (World Small Animal Veterinary Association). Pernah juga ikut sebagai delegasi di Polandia dan Di Krakow pada The 67th Congress IVSA. Di kongres tersebut aku ngajuin jadi sekretaris, jadi sekalian jalan BPIC aku juga menjabat jadi sektretaris. Awalnya ga mau lanjut, tapi aku akhirnya jadi Public Relations Coordinator, dan kebetulan aku satu-satunya yang dari Asia yang ada di excecutive committeenya, waktu itu mikirnya karena pas jadi sekretaris aku udah satu tahun, tapi belum bisa ngelepas karena ngerasa belum ada calon yang pas, jadi sekalian buka jalan juga biar dari Asia bisa ada yang masuk IVSA Global.
|
Waktu ikut volunteer
|
Pas di masa-masa akhir kuliah, aku sempat bantuin proyek membuat video, dan mulai jadi freelancer ngerjain desain di ICO IPB, terus akhirnya dari situ aku bantu translate artikel ke Bahasa Inggris di ICO dan masih berjalan sampai sekarang.
Oiya satu lagi, aku juga ikut kegiatan WWF, dari tahun ketiga kuliah aku daftar jadi volunteer bagian Panda Mobile. Kegiatannya kita ke sekolah atau ke tempat-tempat tertentu buat ngasih edukasi tentang konservasi ke anak-anak dengan truk Panda dari WWF.
|
Kegiatan Panda Mobile |
Bagaimana sih caranya punya kepercayaan diri buat jd volunteer di acara-acara besar bahkan jadi bagian organisasinya?
Sebenarnya ngga ada alasan buat ngga percaya diri sih, asalkan kita selalu mau belajar dan memiliki mindset yang baik, di sana ngga mengharapkan dibayar atau apa. Sebenarnya tujuan utama ikut karena kita ingin bermanfaat. Memang ada satu bekal, yakni pemahaman Bahasa Inggris yang baik jika ingin ikut kegiatan IVSA, tapi bukan jadi halangan untuk buat kita ngga PD. Justru jadi kesempatan bagi kita untuk belajar.
Kalau acara-acara PDHI misalnya Indopet Show atau Indo Livestock, itu juga kan acara IMAKAHI karena volunteernya juga dari mahasiswa. Acara tersebut bagus karena menjadikan kita dapat bertemu dengan calon kolega kita yang berasal dari berbagai universitas di Indonesia.
Yang aku suka dari ikut acara maupun organisasi ini adalah aku dapat bertemu dengan orang-orang yang memiliki minat yang sama, mereka semua punya perspektif masing-masing, jadi bisa belajar. Karena jika saat nanti kita bertemu kolega di luar sana, bisa timbul mindset bersaing, jadi kalau ikut kegiatan-kegiatan seperti ini menjadikan kita lebih mengedepankan solidaritas karena kita berasal dari bidang yang sama, meskipun berasal dari alumni yang beda.
|
Acara Indo Livestock
|
Volunteering itu sangat asik, walaupun ngga dibayar karena kita bisa belajar. Aku juga senang karena ketemu banyak teman, semakin luas jaringan kita semakin banyak pula kesempatan yang bisa kita dapetin. Mana tau kita akan dapat kesempatan baik dari teman yang kita kenal di acara tersebut. Jika kita daftar, terus kita lolos kan sebenarnya banyak orang yang ga punya kesempatan yang sama. Embrace the opportunity, yah step up and embrace it! Kalau ngga keterima kan ngga masalah, kita ngga pernah dikasih batas buat nyoba lagi. Kalau misal ga dapet mungkin kita ditunjukkan kesempatan lain. So, have good mindset, you don't have to overthink it! Jadi sekarang kuatkan tekad kalau kita itu mau belajar, mau ketemu temen, dan be like a sponge, bisa nyerap semua yang aku alamin, karena kesempatan itu biasanya ngga lama kan, 1 minggu atau berapa hari, jadi maksimalkan kesempatan itu buat jadi the best version of ourselves so we can get the most of the experience.
Embrace the opportunity, yah step up and embrace it!
Aku juga mau nambahin, sebenarnya kita ngga usah merasa inferior ya, karena sebenarnya mereka semua yang asalnya entah dari Eropa, Amerika, atau negara Asia lain, mereka sama seperti kita, kita sebenarnya mempelajari hal-hal yang sama, walaupun kurikulumnya sedikit berbeda, dan kita sama-sama seorang pelajar. Ngga usah merasa lebih rendah, mereka juga calon kolega kita. Jadi, santai aja asalkan kita punya niat yang baik, jadi ngga ada masalah, walaupun ada masalah tapi kita bisa ngehadapinya. Sekali lagi, kita ngga boleh takut akan hal yang berbau internasional, karena sama seperti aku, awalnya aku juga ngga tahu kalau sesuatu itu aku pikir terlalu tinggi levelnya buat aku, tapi pas dilakuin ternyata itu masih di batas kapasitas aku. Jadi kalau kita ngga nyoba kita ngga bakal tau apa yang bisa atau yang benar-benar ngga bisa kita lakuin.
|
Nita bersama Excevutive Committee IVSA Global |
Kalau untuk tau update kegiatan atau acara-acaranya, bagaimana Nit?
Bisa di media sosial atau website mereka karena pasti ada update kegiatannya. Kalau misal ngga buka khusus, bisa kirim email ke perusahaan atau lembaga yang kita tuju. Oiya, kalau di kampus kan juga banyak kegiatan volunteer, maksimalkan kesempatannya.
Oiya, bagaimana sih Nita ngatur waktu antara organisasi dan kuliah, sama ngejalanin hobinya Nita?
Ngatur waktu antara organisasi dan kuliah itu tergantung masing-masing orang. Kalau aku, jangan ngelakuin hal lain apabila besok ada ujian selain belajar. Kalau pas kuliah biasa, aku itu termasuk orang yang harus melakukan sesuatu hal, kalau habis kuliah langsung pulang ngga ada yang dilakuin aku malah ngga ngelakuin apa-apa. Mungkin ga bisa diem kali ya, makanya ikut organsisasi. Memang iya, kalau ikut organisasi itu bisa bikin sibuk banget tapi mending karena menurut aku bisa membuat waktu kita lebih produktif.
Waktu di IAAS menurutku proyeknya banyak yang dilakukin, mbak pen juga tahu kan (iya nit haha) di External aja bisa dalam satu periode kita bisa punya 3 proker yang berbeda. Itu menurutku paling parah sih, karena setiap malam aku ngga bisa tidur dengan tenang, ngga bisa pulang ke kamar langsung ke kasur terus tidur karena ada aja yang belum beres yang harus dikerjain. Tapi setelah dari itu, aku jadi lebih bisa, seperti misalnya kalau ngebuat poster dulu itu lama, tapi sekarang bisalah 30 menitan beres, karena ya dari pengalaman itu jadi aku bisa buat lebih efisien lagi. Aku juga ngerasa perubahan kalau sekarang aku lebih santai. Kita juga ngga usah terlalu pusing dan terlalu stress, kita harus ngerjain suatu hal sesuai dari pace kita masing-masing. Kita harus bisa alokasikan waktu berapa lama kita ngerjain suatu hal.
Sesibuk apapun kita, pasti kan punya waktu luang ya, jadi karena aku ngga bisa diam aku alokasikan waktu luang untuk ngelakuin hobi. Hobi aku dari dulu itu gambar, tapi pas kuliah sepertinya aku jarang punya waktu luang deh, hehe.
Di masa depan, nita ingin berkiprah di bagian apa?
Ehm, pertanyaan ini paling susah hehe. Aku merasa jawaban aku belum fix karena masih bisa berubah di masa depan. Kalau pada umumnya aku ingin berkiprah di kedokteran hewan, terutama hewan kecil atau hewan kesayangan. Kalau bisa sih aku pengennya masih terlibat di NGO, tapi aku juga pengen memanfaatkan skill kedokteran hewan yang aku punya, mungkin kalau bisa ke OIE aku pengen ke sana. Tapi belum pasti, ehm yang pasti ngga jauh-jauh dari bidang kedokteran hewan. Sebenarnya aku masih punya impian-impian lain yang aku pengen capai di masa depan, tapi aku belum bisa ngasih tahu sekarang, karena masih jauh jadi aku masih menyimpannnya untuk diri sendiri.
Setelah ngobrol bareng Nita, aku dapat pesan yang luar biasa. Seperti saat dulu pun aku juga ngelakuin banyak hal yang ga tentu. Coba kegiatan sana-sini dan aktif sana-sini. Tapi kadang masih saja takut untuk mengikuti suatu hal. Padahal sebenarnya ngga ada salahnya juga buat nyoba hal yang berbeda dan siapa tahu kapasitas kita bisa kok, karena gabakal tau kalau kita engga nyoba, bukan? Dan, seperti yang Nita bilang kalau kegiatan yang berbau internasional itu ga selamanya menyeramkan, asalkan kita mau nyoba dan mau belajar. Oiya, nambah relasi dengan ikut kegiatan yang sesuai dengan bidang kita memang asik sih. Aku juga pernah ikut jadi volunteer Indopet Show dan bisa dapat kenalan teman dari berbagai kampus.
Bagaimana teman-teman, merinding bukan? Ayo kita semangat seperti Nita! Be the best version of ourselves! Berbeda itu engga masalah, siapa tahu orang juga ikut termotivasi membawa perubahan baik berkat kita.
Kalau mau tahu Nita lebih lanjut, bisa kunjungi instagram @cahyanifortunita atau @ivsaglobal